ada yang beda di bulguksa temple, perjalanan mencapai nirwana

warna-warni lampion di halaman daeungjeon
berkunjung ke kuil bukan menjadi hal baru bagi kami selama di korea. maklum ini sudah hari kelima. tapi secara khusus berkunjung ke kuil baru hari ini, ke bulguksa.

bulguksa temple merupakan kuil utama ajaran buddha tradisional yang di menyimpan 7 harta nasional korea. kuil ini ditetapkan sebagai UNESCO world heritage bersama dengan seokguram grotto yang tidak kami kunjungi karena akses dan waktu yang kurang memadai. nama bulguksa memiliki arti kuil negeri buddha
taman di antara bulguksa temple dan bulguksa temple museum
negeri ini bermula dari kuil kecil yang dibangun tahun 528 dan mengalami beberapa kali renovasi sampai dengan 1805. setelah renovasi pun, bangunan yang kita lihat saat ini adalah hasil restorasi besar-besaran yang dilakukan pada 1969 dan 1973. mungkin karena restorasi besar-besaran inilah kau akan menemukan museum dan tourist attraction lainnya sebelum mencapai kuil
bulguksa temple
sama seperti kuil di seoraksan maupun juwangsan, bulguksa temple juga berada di kaki gunung. karena lokasinya, kita harus melalui track sedikit menanjak. tanjakan ini tidak ekstrim, hanya saja beberapa lansia yang kami temui dibantu trekking pole selama perjalanan. halte bus langsung berada di depan depan kompleks kuil sehingga tempat ini dapat diakses dengan bus dari mana pun yang melalui bulguksa temple.
persiapan perayan dengan background jembatan yeonhwagyo-chilbogyo
hari ini adalah hari minggu. keramaian pengunjung maupun pedagang kaki lima terlihat mulai dari tempat parkir. keramai bertambah padat semakin menuju kuil. ntah hari ini adalah hari besar atau memang hari keagamaan mereka adalah di hari minggu.
lampion lotus yang banyak dipasang pada perayaan di depan daeungjeon dan jembatan cheongungyo-baekungyo dan yeonhwagyo-chilbogyo 
banyak lampion terpasang mulai dari bentuk original, warna-warni sampai bentuk lotus. bunga lotus memiliki banyak makna dalam ajaran buddha. bahkan salah satu bangunan di sini pun banyak dihiasi dengan ornamen lotus. untuk masuk ke bangunan utama, akses yang dibuka ada di samping kanan karena bagian utama tertutup untuk persiapan perayaan.
daeungjeon hall
bulguksa temple memiliki 4 aula utama. aula pertama yang paling besar dan paling depan yaitu daeungjeon, hall of great enlightenment. aula doa ini diperuntukkan bagi buddha sakyamuni. di dalamnya terdapat patung buddha berlapis emas peninggalan kerajaan silla. di bagian depan aula ini terdapat 33 anak tangga sebagai simbol harapan, bahwa orang biasa pun dapat mencapai nirwana asalkan mau berusaha. 33 ini juga merupakan jumlah tahapan dalam pencerahan buddha. tangga ini dinamakan cheongungyo -jembatan awan biru- yang terdiri dari 17 anak tangga dan baekungyo -jembatan awan putih- yang terdiri dari 16 anak tangga. 
jembatan cheongungyo-baekungyo yang berujung pada gerbang jahamun 
jembatan ini berujung pada jahamun yang merupakan gerbang kabut lembayung. gerbang ini menjadi penghubung bagian bawah yang merupakan dunia manusia dengan bagian atasnya yang melambangkan nirwanamasuk ke dalam gerbang sebelum sampai ke daeungjeon kau akan menemukan pemandangan yang tidak biasa dengan adanya 2 pagoda. kuil-kuil pada umumnya memiliki sebuah pagoda, sementara bulguksa temple memiliki dabotap pagoda di sebelah timur dan seokgatap pagoda di sebelah barat.
dabotap pagoda
dabotap pagoda melambangkan dabo buddha -buddha pendahulu- dan dalam sutra dituliskan sebagai funeral tower. menara ini muncul sebagai penanda lokasi khotbah sang buddha. pagoda ini memiliki desain kompleks beralas persegi dengan tangga di setiap sisinya. di atasnya terdapat pilar oktagonal yang menyangga tingkap bulat bermotif lotus dan bentuk bunga sampai puncaknya yang bulat.

desain pagoda yang kompleks ini menggambarkan keberagaman alam semesta. ruang kosong di antara pilar kemungkinan pernah berisi patung buddha. hanya saja yang tersisa tinggal sebuah patung singa di sebelah barat yang tidak tampak jelas karena tertutup lampion hias. ketiga patung lainnya sudah tidak ada lagi di posisi semula. mau tahu bentuk patung singa yang lebih jelas? kau bisa melihatnya di koin  10. pagoda ini memang istimewa sebagai peninggalan kerajaan silla sampai diabadikan dalam mata uang korea. 

berbanding terbalik dengan kekompleksan dabotap pagoda, seokgatap pagoda lebih simple dan minimalis tetapi memiliki keseimbangan yang dinamis. bentuk ini juga semacam menjadi bentuk dasar pagoda di wilayah gyeongju. bentuk pagoda dengan dasar persegi, 3 tingkat menara dan bagian atas yang mengecil.
seokgatap pagoda
seokgatap pagoda melambangkan buddha sakyamuni. saat restorasi tahun 1966 ditemukan relik pada bagian dalam tingkat kedua yang berisi salinan sutra tertua di dunia dan relik buddha lainnya. jika dabotap pagoda istimewa dengan desainnya bagiku seokgatap pagoda istimewa dengan apa yang diam-diam tersimpan di dalamnya. dia yang sederhana tapi menyimpan banyak rahasia dan peninggalan untuk kita yang ada saat ini. 

o iya, walau bentuknya lebih sederhana, tapi bagiku pagoda ini lebih berkarakter. di antara keramaian pengunjung dan warna-warni lampion, pagoda ini justru menunjukkan pesonanya dengan cara yang tidak biasa. semacam mercusuar yang diam tapi menarik perhatian.
dabotap berdampingan dengan seokgatap di halaman daeungjeon 
seakan-akan kedua pagoda ini memang ditempatkan di sini untuk mengisi satu sama laindabotap pagoda yang menggambarkan buddha pendahulu dan seokgatap pagoda yang melambangkan buddha masa kini semacam menjadi bukti bahwa ajaran saat ini adalah khotbah yang diturunkan dari pendahulunya. di dalam lambang buddha masa kini jugalah tersimpan sutra sebagai dasar ajaran buddha bagi pengikut-pengikut selanjutnya. sebuah pemikiran luar biasa peninggalan kerajaan silla.
pemasangan ujub doa pada lampion-lampion kuil
di belakang daeungjeon terdapat museoljeon, hall of no words. aula ini dinamakan demikian sebagai lambang bahwa ajaran buddha tidak cukup melalui kata-kata saja. bangunan ini merupakan bangunan tertua dalam kompleks bulguksa temple yang dibangun pertama kali sebelum aula-aula lain dibangun. keramaian di hari perayaan membuatku memutuskan untuk tidak masuk ke daeungjeon maupun museoljeonkau pasti tidak mau terganggu juga kan saat beribadah? 
view-nya sih udah ok, kameranya yang belum bersahabat diajak selfie
aku harus cukup puas dengan menyaksikan kecerian warna-warni lampion yang terpasang di halaman kuil. warna-warni ini membawa nuansa segar di area kuil yang didominasi warna keabuan. keceriaan dan kesegaran juga aku rasakan dari salah satu keunikan yang baru kutemukan di kuil korea. selain melalui lampion, doa serta permohonan atau persembahan di sini disampaikan melalui karangan bunga. banyak bunga-bunga cantik yang baru pertama kali kulihat di korea dari rangkaian karangan bunga yang disusun rapi di sekitar daeungjeon dan museoljeon.
bunga apakah ini? kerabat lotus kah?
deretan lampion dan karangan bunga ddi depan museoljeon
di belakang museoljeon, di tempat paling tinggi pada komplek bulguksa temple terdapat aula kedua, gwaneumjeon. aula ini merupakan tempat doa yang ditujukan untuk memuja dewi kwan in sehingga disebut juga hall of avalokitesvara bodhisattva. di dalamnya terdapat patung kwan in dan lukisan dinding. pada lukisan ini tergambar boshisattva dengan seribu tangan dan mata. setiap telapak tangan memiliki mata yang menggambarkan kekuatan dan kemampuan sang buddha. masing-masing tangan membawa benda berbeda sebagai gambaran cara buddha untuk menjawab setiap permohonan yang berbeda-beda pula.
gwaneumjeon, hall of avalokitesvara bodhisattva
patung avalokitesvara dengan lukisan boddisattva di belakangnya
tidak hanya seribu tangan dan mata, boddisattva pun digambarkan memiliki banyak wajah. banyaknya wajah ini menyimbolkan kemampuan buddha melihat ke semua penjuru untuk mengamati mereka yang kesusahan secara menyeluruh. wajar jika aula doa ini didirikan di titik tertinggi bulguksa temple, supaya cakupan pandangan buddha semakin luas. seperti pemandangan yang dapat kita lihat dari halaman gwaneumjeon ke seluruh komplek kuil yang ada di bawahnya.  
birojeon dengan pagoda di halamannya
di bawah gwaneumjeon terdapat aula ketiga, birojeon. aula doa ini ditujukan untuk memuja vairocana buddha dan di dalamnya terdapat patung vairocana buddha berlapis perunggu yang juga menjadi salah satu harta nasional korea. patung setinggi 1.77 meter ini melambangkan kebijaksanaan dengan paras sang buddha yang tegas tetapi penuh kelembutan. patung vairocana mudah dikenali dengan melihat posisi tangannya. telunjuk kanan sang buddha ditutup dengan tangan kiri yang menunjukan penerangan sempurna.
patung vairocana buddha
pada halaman birojeon juga terdapat harta nasional korea lainnya yaitu pagoda yang menyerupai lampion batu. pagoda ini sempat diambil oleh jepang tahun 1906 tetapi dikembalikan lagi ke korea pada 1933. ukurannya jauh lebih kecil dibanding dengan dabotap dan seokgatap, hanya setinggi 2.1 meter. 
pagoda di halaman birojeon
sekilas aku kira ini hanya lampion batu. tetapi keberadaannya cukup mencolok karena bangunan indah yang menaunginya. pada bagian kepala pagoda terdapat ukiran buddha di keempat sisi. di dalamnya ditemukan relik kristal peninggalan dari biksu yang terkenal pada masanya. bagian kepala ini disangga oleh alas bermotif lotus dan bagian badan yang dihias dengan ukiran-ukiran. sedangkan pada bagian atasnya terdapat semacam atap berbentuk kerucut datar heksagonal. walaupun dibangun pada dinasti goryeon, tetapi terlihat adanya pengaruh kesenian dari kerajaan silla.

berjalan kembali ke bagian depan kau akan masuk ke aula keempat yaitu geuknakjeon, hall of supreme bliss. aula ini sebenarnya berada di samping daeungjeon yang dihubungan dengan pintu dan tangga turun. sedangkan dari bagian depan kuil, dari 'dunia manusia' yang ada di bawahnya pengunjung harus melewati yeonhwagyo -jembatan bunga lotus- dan chilbogyo -jembatan tujuh keajaiban-. jembatan ini berujung ke anyangmun sebelum masuk ke geuknakjeon
lukisan anak yang dipamerkan pada tembok penghubung daeungjeon dan geuknakjeon
aula ini untum memuja amitabha buddha yang menjaga dunia setelah kematian. di dalamnya terdapat patung perunggu amitabha buddha. seperti vairocana buddha, amitabha buddha mudah dikenali dari posisi tangannya. selain itu amitabha buddha juga merupakan buddha yang paling populer di asia. tangan kirinya terangkat sementara tangan kanannya tetap di pangkuan.

ketiga patung utama (sakyamuni-amitabha-vairocana) merupakan suatu kepaduan pada aliran hwaeom. aliran ini menekankan persatuan dengan mengakui perbedaan. sehingga walaupun menyatukan ketiga buddha, masing-masing patung buddha ditempatkan pada ruangan yang berbeda.
patung murid-murid buddha dan 3 patung utama yang ada di dalam nahanjeon
keluar dari 4 aula utama masih terdapat satu aula penting bagi mereka yang berdoa di sini, nahanjeon, hall of disciples, yang di dalamnya terdapat patung murid-murid buddha dan 3 patung utama. patung-patung di sini beraneka rupa untuk menggambarkan beragam perjalanan hidup sang buddha. tapi sebelum 1984, tempat ini merupakan sansin atau kuil dewa gunung. dewa ini merupakan dewa yang populer dalam cerita rakyat korea dan sebagian besar kuil di korea memang berada di gunung. tempat ini merupakan bukti adanya akulturasi terhadap kepercayaan tradisional yang dilakukan untuk mendekati calon pengikut dalam menyebarkan ajaran buddha. 
salah satu sotapji aka pagoda mini, apakah ini termasuk menyuap buddha? 
di sebelah nahanjeon terdapat sotapji atau pagoda-pagoda kecil. kau akan menemukan berbagai macam pagoda yang didirikan oleh pengunjung dengan beragam bentuk dan ukuran. karena dibangun dengan batu dan orang yang berbeda, bentuknya tidak ada yang sama walaupun serupa. doa-doa para pengunjung dikumpulkan di sini dengan beraneka cara. melalui tumpukan batu yang disusun menjadi pagoda.
salah satu artefak yang dipamerkan di bagian luar museum bulguksa
perjalanan di kuil bulguksa berakhir ketika kau menemukan toko souvenir. tokonya relatif kecil untuk menampung pengunjung saat perayaan seperti hari ini. tapi apa yang dijual di sini bisa bilang limited edition. souvenir khas bulguksa dan beberapa tentang gyeongju dijual di sini. my suggestion, jangan lewatkan membeli souvenir bulguksa di sini karena kau belum tentu menemukannya di tempat lain. sedangkan souvenir gyeonju masih bisa kau beli di tempat-tempat wisata lainnya.
bagian luar museum bulguksa
taman di samping museum bulguksa
di luar kompleks kuil tetapi masih dalam satu kawasan terdapat juga bulguksa. museum ini dibuka pada november 2018 dengan tiket masuk  6.000. bukan tarif yang murah untuk museum kecil menurutku sehingga kami memutuskan untuk mengeksplore bagian luarnya saja. melihat papan penunjuk yang ada di bagian luar kami memperkirakan di dalamnya mengimpan artikel dan relik yang ditemukan selama restorasi kuil ini.
taman museum bulguksa dengan berbagai replika harta nasional yang ada di dalam kuil
jika kuil dan bagian luar museum aja sudah cukup menarik, apakah kau masih tertarik untuk masuk ke dalam museum kuil bulguksa?

doc: beberapa rista punya
NewerStories OlderStories Home

0 comments:

Post a Comment