kuil sam poh tong di antara bukit kapur dan bukit buatan
ipoh merupakan kota yang dikelilingi perbukitan kapur jadi tak heran jika banyak dijumpai gua kapur di kota ini. bahkan tempat ibadah pun dibangun di dalam gua kapur, salah satunya adalah kuil sam poh tong yang berada di gunung rapat. kuil sam poh tong juga dikenal dengan nama kek lok tong yang bearti gua paling bahagia.
gemercik air dan derik serangga di taman kuil
sesuai namanya kau akan merasakan kebahagiaan di sini. suasana tenang dengan derik serangga terdengar di sekeliling taman samping kuil. juga hembus angin yang mengalir dari bagian atas bukit kapur menuju dasar kuil membuat tempat ini terasa sejuk dibanding dengan daratan ipoh lain yang cenderung terik. bahkan jalanan di depan kuil terasa gersang dan panas.
akses yang gersang dan panas
bukit buatan dengan berbagai miniatur biksu dan buddha
gua yang menjadi tempat didirikannya kuil sam poh tong ditemukan oleh biksu china pada 1890 saat melakukan perjalanan melintasi ipoh. beliau menemukan gua ini sebagai tempat meditasi sampai akhirnya memutuskan untuk menjadikannya sebagai tempat tinggal dan menetap sampai akhir hayatnya. pembangunan kuil sendiri dimulai pada 1912 dengan bagian depan yang dibangun pada 1950.
kolam kuil sam poh tong bergaya jepang
kolam kuil dengan ikan dan kura-kura
begitu masuk ke halaman kuil, pengunjung disambut pemandangan cantik dari kolam bergaya jepang. di dalam kolam terdapat banyak ikan dan kura-kura sebagai simbol umur panjang. selain itu juga terdapat bebatuan yang dihias menjadi aneka bentuk, salah satunya ada yang dibilang menyerupai gunung huang shan di china. ornamen lain seperti lampion jepang, patung buddha dan kwan im dalam ukuran kecil juga dapat ditemui di sana. 
perahu kepala naga
di bagian ujung kolam terdapat bangunan serupa perahu bernuansa merah yang dihias kepala naga. tidak jelas apa fungsi bangunan ini karena aku tidak menemukan akses masuk ke sana. selain itu ada kesan tidak terawat jika dilihat secara keseluruhan. benar kolam dan taman ini cantik, tapi terkesan tidak terawat karena airnya yang hijau keruh dan beberapa rumput liar yang dibiarkan tumbuh. mungkin jika semuanya lebih terawat, akan terlihat kecantikan aslinya.
penjaga taman dengan taman yang kurang terjaga
gerbang kuil utama sam poh tong
patung gajah putih dari mana asalnya?
berjalan ke bangunan utama kau akan melihat patung gajah putih di sebelah gerbang kuil. tidak tahu apa hubungan gajah putih dengan kuil ini, apakah ada relik buddha di sini yang dibawa oleh gajah putih? masih belum menemukan informasi tentang iini. tapi tentang patung buddha sendiri kau akan banyak menemukannya di bagian dalam. dimulai dengan patung buddha tertawa yang langsung menghadap pintu masuk. memang benar, gua ini adalah gua paling bahagia. bisa jadi, buddha tertawa inilah yang menjadi tuan rumahnya.
dewa tertawa di bagian depan kuil sam poh tong
dewa utama di bagian paling dalam kuil sam poh tong
masuk ke bagian gua lebih dalam bisa dijumpai berbagai patung dewa-dewi. selain itu ada bagian khusus yang memuat beraneka jenis patung buddha. di sebelah kanan gua bagian dalam katanya ada jalan tembus ke kuil lain. kuil di dalam gua ini punya nuansa yang menarik sayangnya tidak dibuka untuk pengunjung. hanya dapat dilihat bagian depannya saja.
beraneka patung buddha di dalam kuil sam poh tong
kolumbarium 3 lantai
untuk ukuran akhir pekan, tempat ini termasuk sepi pengunjung. aku cukup siang ketika datang tapi hanya menjumpai pengunjung di sisi kiri komplek kuil yang merupakan krematorium dan kolumbarium. jika krematorium adalah untuk mengkremasi jenasah menjadi abu, maka kolumbarium adalah tempat menyimpan abu jenasah yang sudah dikremasi. kolumbarium di sini berupa bangunan 3 tingkat bewarna biru yang menyerupai apartemen. kuil, krematorium dan kolumbarium semuanya dapat diakses melalui 1 pintu masuk sam poh tong. tentu saja dengan bukit kapur yang mengelilingi semuanya.
ngopi di klenteng phan ko bio
sambil menyesap secangkir kopi aku mendengar cerita ini. cerita yang dituturkan langsung oleh pak chandra tentang perbedaan yang ada dan tetap melekat di tempat ini. tempat dimana kaum minoritas dan mayoritas bisa saling menghormati satu sama lain dengan toleransi menjadi dasar tetap terjaganya tempat ini. vihara maha brahma atau lebih dikenal dengan klenteng phan ko bio.
vihara maha brahma
altar phan ko bio dengan sudut hijau
cerita ini berawal dari kejanggalan yang tertanggkap mataku. warna hijau terselip di antara warna merah dan kuning khas warna klenteng. ternyata memang ada cerita yang terselip di klenteng yang berdiri di pulo geulis ini. disebut pulo geulis karena kawasan ini adalah dataran yang berada di tengah sungai ciliwung yang seakan menyerupai sebuah pulau. luasnya sendiri sekitar 3,5 hektar dengan 2.500 orang yang menempatinya. pulau ini sudah ada ratusan tahun silam yang diaku sejak jaman padjadjaran. di sinilah bermula sejarah yang dipercayai di tempat ini sampai sekarang.
petilasan embah jayaningrat dan embah sakee
warna hijau di klenteng ini ada karena tempat sholat yang dibangun di bagian belakang klenteng. tempat sholat ini memang tergolong baru -sejak 2007- dibandingkan usia klenteng yang sudah dibangun sejak 1703. namun batu yang ada di dalam tempat sholat ini merupakan petilasan yang sudah ada dan dipercaya sejak jaman padjadjaran. petilasan embah jayaningrat dan embah sakee dipercaya merupakan penyebar agama islam yang berasal dari keluarga kerajaan padjadjaran. untuk memfasilitasi umat muslim yang ingin mengunjungi tempat ini, pihak klenteng phan ko bio membangun tempat sholat lengkap dengan sajadah dan alat doa yang lain.
petilasan embah raden mangun jaya
selain petilasan embah jayaningrat dan embah sakee yang berada di tempat sholat, di ruangan altar klenteng juga terdapat batu besar yang merupakan petilasan embah raden mangun jaya. batu besar ini konon tidak pernah bergeser dari tempatnya dan ada saat khusus bisa membesar sampai menyentuh marka yang dibangun di sekeliling batu. selain peninggalan padjadjaran yang ada di bagian dalam klenteng, pada bagian luar juga terdapat petilasan raden suryakentjana winata mangkubumi dan prabu surya kencana serta makam embah imam yang merupakan penyebar agama islam di bogor. di bagian makam ini banyak ditemukan patung maupun lukisan macan yang yang menjadi simbol padjadjaran. macan putih dipercaya sebagai jelmaan prabu siliwangi yang membawa padjadjaran ke masa kejayaan.
petilasan raden suryakentjana winata mangkubumi dan prabu surya kencana
keluar dari masa kejayayan padjadjaran, klenteng phan ko bio mengambil nama dari dewa utama yang menjadi tuan rumah yaitu dewa phan kodewa phan ko merupakan dewa alam semestapatung dewa phan ko yang ada di tempat ini asli dari awal mula klenteng berdiri dan kini menjadi artefak yang tetap tersimpan di klenteng.
altar dewa phan ko
dewa phan ko atau juga disebut pwan-ku merupakan kreator alam semesta. menetas dari telur dengan bagian ringan telur menjadi langit dan bagian yang lebih padat menjadi bumi. phan ko menempatkan dirinya di antara langit dan bumi supaya tidak menyatu kembali. setelah keduanya stabil, beliau pun tertidur dan tidak pernah bangun lagi
patung dewa phan ko
walaupun tak pernah bangun, dewa phan ko tetap memberikan banyak berkah. nafasnya menjadi awan dan angin, suaranya menjadi guntur dan halilintar, mata kirinya menjadi matahari dan mata kanannya menjadi bulan. lengan dan tungkainya menjadi mata angin, tubuhnya menjadi pegunungan, dagingnya menjadi bumi dan pepohonan serta darahnya menjadi sungai. keringatnya menjadi embun dan benalu di tubuhnya menjadi manusia berbagai ras dan suku.
patung buddha klenteng phan ko bio
patung kwan im phan ko bio
selain dewa phan ko di sini juga memuja buddha, kwan im dan dewa-dewi lain. pemujaan terhadap banyaknya dewa-dewi ini menandakan awal mula klenteng yang merupakan tempat peribadatan umat kong hu chu. namun kemudian berkembang menjadi tri dharma yang merupakan kesatuan dari kong hu chu, tao dan buddha. dan saat pemerintahan orde baru berubah nama menjadi vihara maha brahma supaya tetap dapat diakui pemerintah.
patung dewa klenteng phan ko bio
bertumbuh dengan kebersamaan
dengan ciri khas pada umumnya yang didominasi warna merah dan kuning, klenteng ini telah mengalami akuturasi dengan budaya lokal. misalnya seperti pembagian takjil pada masa puasa sampai perayaan imlek yang turut serta mengundang dan melibatkan penduduk setempat. secara pribadi, aku juga merasa nyaman dengan keramahan dan sambutan hangat yang diberikan para pengurus klenteng. dengan keramahan dan kehangatan seperti inilah, aku yakin perbedaan yang ada di pulo geulis ini akan tetap terjaga untuk terus dapat hidup berdampingan. terima kasih telah mengajarkanku menghargai perbedaan dan terus bertumbuh dengan kebersamaan dalam perbedaan yang saling menghargai ini. -***-
NewerStories OlderStories Home