life is like ocean
it can be calm or still, rough or rigid
but in the end, it is always beautiful
http://www.jejuweekly.com/news/photo/201008/946_1387_428.jpg
ada yang tahu ini di mana?
kalau yang ini?
sekilas kedua foto di atas menampilkan pagar pembatas yang serupa. tapi jangan salah, kedua tempat itu berbeda. satu pemandangan pantai, yang lain pemandangan gunung. satu di udo-korea sementara yang lain di lembang-indonesia. jadi jika indonesia saja indah, apa alasanmu pergi ke korea? -dikepruk pembaca-

informasi tentang gambar di atas dapat dibaca di artikelnya langsung. sedangkan tentang tangkuban perahu, pasti kau sudah pernah mendengarnya dari cerita legenda, sangkuriang dan dayang sumbi. legenda tentang cinta terlarang ibu dan anak. singkat cerita akhirnya cinta terlarang ini berakhir dengan dayang sumbi, si ibu, menyadari bahwa sangkuriang adalah anaknya dan berusaha mengakhiri percintaan di antara mereka dengan request 'mama minta perahu dan danau'. mungkin kalau saham sudah dijual saat itu bisa jadi request dayang sumbi menjadi 'mama minta saham' :D

tanpa disangka sangkuriang hampir memenuhi permintaan tersebut. namun sebelum perahu dan danau itu selesai, dayang sumbi memohon supaya matahari terbit dan mengakhiri batas waktu pemenuhan permintaan itu. sangkuriang yang merasa gagal lalu menedang perahu yang hampir selesai dibuatnya sampai terbalik dan menjadi gunung tangkuban perahu yang kita sebut saat ini.
perjalanan ke tangkuban perahu
gunung ini memang tidak terlihat seperti perahu terbalik jika dilihat dari lembang. untuk bisa melihat bentuk seperti itu harus dari kota bandung. perjalanan dari bandung sendiri tidak memakan waktu lama, sekitar 1 jam tanpa macet. perjalanan dari lembang sampai ke lokasi bisa dibilang mulus, tanpa membuat pantat tepos dan disajikan pemandangan pinus di kanan kiri jalur. tidak merepotkan lah untuk pengendara motor. 

lokasi ini bisa ditempuh dari bandung ke arah lembang sampai pertigaan pasar, belok ke kiri. ikuti jalan sampai menemukan gerbang retribusi taman wisata alam -twa- tangkuban perahu. untuk masuk ke twa-nya pengunjung dikenakan tarif 30k, belum termasuk ongkos parkir motor 5k di setiap tempat yang ada petugas parkirnya. mengapa kubilang di setiap tempat? karena di twa tangkupan perahu ada beberapa spot yang bisa dikunjungi.
pilihan wisata tangkuban perahu
daya tarik utama tangkuban perahu adalah kawahnya. di sini terdapat 3 kawah wisata yaitu kawah domas, kawah upas dan kawah ratu sebagai kawah utama selain 6 kawah serta kawah-kawah lain yang baru muncul. kawah domas adalah kawah pertama yang tampak dari pintu retribusi. ada parkiran sendiri untuk masuk ke kawah ini. jangan jalan dari kawah ratu karena jarak kawah ratu-kawah domas sekitar 1.5 km. kawah lain adalah kawah upas yang tidak kami kunjungi karena ditutup efek tingginya kandungan belerang yang membahayakan bagi pengunjung. sedangkan yang paling mudah ditemukan karena letaknya di tepi jalan adalah kawah terbesar di area gunung tangkuban perahu. kawah ini sekaligus menjadi pusat wisata karena ukuran serta lokasinya yang mudah diakses dari parkiran dan dikelilingi toko cindera mata.

kawah ratu saat ini kering karena musim kemarau panjang. hanya menyajikan pemandangan kawah yang gersang dengan pasir kering di tengahnya tanpa ada kehidupan di sekitarnya. jika tanpa wisata pendukung lain dan angin semilir yang menyertainya, sepertinya tempat ini sudah tidak terlalu menarik lagi. setidaknya kawah ini bukanlah alasan utamaku mengunjungi tempat ini, aman.
kawah ratu, tangkuban perahu
mengakomodir minat narsis tinggi wisatawan indonesia yang tidak hanya hobby memotret pemandangan tetapi juga berfoto dengan pemandangan tersebut, pengelola twa sudah mengarahkan spot-spot khusus untuk berfoto mulai dari taman di sebelah kiri kawah ratu sampai dengan track di sekitarnya. track inilah yang aku cari di tangkuban perahu karena deretan pepohonan di kanan-kiri jalan yang membentuk kanopi justru menjadi daya tarik yang lebih hidup dibandingkan kawah ratu yang kering, gersang dan panas.
jalur berkanopi di tangkuban perahu
ternyata jalur ini mengarah ke tempat wisata yang lain yaitu gua dan air keramat cikahuripan. mungkin legenda sangkuriang sudah dikeramatkan di sini dan keawetmudaan dayang sumbi menjadi awal kepercayaan adanya air kahuripan. apapun itu, nyatanya masih ada pengunjung yang tertarik datang ke tempat ini. lokasinya tidak jauh dari kawah upas dengan jalan yang cukup terarah walau tidak rata.
kepercayaan mistis di sekitar tangkuban perahu
di ujung jalan yang merupakan lokasi gua dan air keramat terdapat semacam tungku besar yang lengkap dengan sesaji di depannya. semakin menguatkan unsur klenik di sini. ternyata yang dimaksud air keramat cikahuripan adalah air tanah yang disalurkan melalui keran ke semacam pemandian umum. tidak menarik. mencoba mencari gua yang dimaksud ternyata bukan seperti gua-gua alam dalam bayanganku tapi merupakan gua permanen yang ntah dulunya dibangun untuk alasan apa. lagi-lagi aku tidak tertarik.
deretan toko cinderamata
alasan utamaku mengunjungi gunung tangkuban perahu memang untuk menikmati track dengan pohon yang membentuk kanopi. dan tujuan itu tercapai. bonus-bonus lain bolehlah, walau tidak terlalu menarik tapi setidaknya melengkapi pengalaman ke tangkuban perahu. satu lagi check list terlaksana dalam daftar wisata wajib dikunjungi di bandung. selanjutnya kemana lagi kita? -***-
singapore view card
awalnya aku merasa aneh dengan kartu pos yang dikirim cita ini. bagaimana tidak, jika kartu yang dikirim berstempel tapi tidak berperangko. jika tidak datang sendiri ke singapore, mungkin sampai saat ini aku masih saja bingung dibuatnya.

mencari kartu pos di singapore bukan hal gampang. bus surat pun tidak tampak memerahkan negara ini. sampai-sampai semua toko cindera mata yang pernah ku tanya juga tidak menjual kartu pos. makanya hebat bukan teman ku yang satu ini bisa mendapatkannya. jika pun ada, kartu pos singapore view card hanya pernah kulihat dijual di bandara -yang pastinya tidak menjual perangko-. alhasil sepertinya dia memaketkan kartu ini ke indonesia.
kartu tanpa perangko
memang kartu ini berhasil sampai ke indonesia walau tanpa perangko. tapi yang terjadi adalah si kartu menempuh perjalanan dari tempat asal ke tujuan selama 2 bulan. sepertinya perangko lebih cepat menghantarkan kartu pos dibanding dengan kiriman melalui paket. hanya sayang, tidak ada yang menjual perangko di sana. anyway, thanks untuk perjuangan mencari dan mengirimkan kartu pos ini. -***-
peta jalur tracking nunobiki
travel date: 22 may 2014

"should i, should i?
 maybe i'll get drunk again
 i'll be drunk again
 i'll be drunk again
 to feel a little love"

#drunk-ed sheeran

aku mungkin terlalu cinta sampai nyaris gila dengan kegiatan tracking di alam. sampai dibela-belain langsung tracking ke nunobiki begitu mendarat di jepang. sebagai informasi, lokasi tracking ini ga dekat dengan kansai airport lho -penting-. sejujurnya aku tidak pernah naik gunung sendirian. tapi karena nunobiki termasuk bukit, maka tidak masalah jika kali ini aku kembali menjadi solo traveler

how to get there:
- naik limousine bus no 1 dari kansai airport terminal 1 platform no 6, turun di sannomiya -perhentian terakhir-
- jalan kaki ke sannomiya station di seberang halte -sebelah kanan jika dari arah kedatangan bus-. naik subway ke shinkobe dari peron no 2. mencari rute kereta lebih mudah walaupun mesin pembelian tiket dioperasikan dengan huruf jepang, yang lebih susah adalah menemukan peronnya, kereta apa di peron berapa.
- setelah pemeriksaan tiket di shinkobe, jangan keluar statiun. turun 1 level ke pintu keluar yang ada di tengah -ditandai dengan parkiran di luarnya-. track nunobiki ada di kiri pintu keluar, memutar ke belakang ditandai dengan peta jalur tracking.
step by step ke nunobiki dari arah kedatangan bus
di sini nunobiki lebih dikenal dengan wisata air terjunnya. air terjun nunobiki berada di aliran sungai ikuta dan terdiri dari 4 air terjun. saat aku menanyakan rute ke nunobiki, bagian informasi tidak mengijinkan untuk tracking ke puncak. jika ingin ke puncak, dia menyarankan untuk menggunakan cable car dengan tarif 1400 yen naik-turun. rasanya pengen ngamuk ke petugas karena tujuanku bukan hanya puncak tapi perjalanan ke puncak itu sendiri. setelah nego sana sini, akhirnya dia mengijinkan tracking sampai reservoir. larangan ini bukan untuk membatasi pengunjung tapi demi keselematan wisatawan asing karena jalur ke puncak tidak didukung dengan petunjuk berbahasa inggris -ga lucu kan masuk berita dengan subjek 'wisatawan indonesia hilang kesasar' ;)-. petunjuk bahasa inggris hanya ada sampai ke air terjun.

saat mencobanya langsung, ternyata jalur ini cukup mudah karena hanya ada 1 jalan. jalurnya jelas, bersih dan mudah dilalui. mungkin karena kondisi ini banyak lansia yang hiking di lokasi ini. salut dengan para lansia yang masih cukup bugar untuk ber-hiking di usia mereka. tidak seperti jalur pendakian di indonesia, jalur pendakian di sini cukup luas untuk berpapasan antara pendaki yang naik dan turun. jalurnya yang tertata bisa jadi karena merupakan akses wisata. di sepanjang jalannya juga dapat ditemukan batu-batu yang memuat ukiran puisi-puisi dari penyair jepang. konon katanya, jalur ini juga dikenal dengan jalur puisi.
batu puisi dan petunjuk babi
semakin ke atas, semakin sedikit petunjuk dengan bahasa inggris. bahkan ada papan peringatan yang aku artikan sebagai 'awas ada babi hutan'. beberapa hari kemudian baru terjawab ternyata artinya 'jangan membuang sampah sembarangan karena dapat dimakan babi hutan'. keren bukan, tidak hanya memberikan peringatan bahaya kepada manusia tapi juga peringatan waspada karena manusia bisa saja membahayakan babi hutan. sungguh penghargaan terhadap kelestarian alam, salut.

sampai dengan air terjun nunobiki petunjuk masih mudah ditemui dan hanya ada 1 jalur. tapi setelah ontaki waterfall, jalanan mulai bercabang dan semua petunjuk mulai ditulis hanya dalam bahasa jepang. duduk diam selama beberapa menit sampai seorang pria korea lewat dan membantuku untuk menemukan arah ke reservoir. jalan sendiri itu memang lebih lama, lebih banyak godaan untuk berhenti setiap ada spot menarik atau bingung menentukan arah. kendala lain jalan sendiri adalah stok air yang harus kau bawa selama perjalanan. untunglah di sini banyak ditemukan keran drinking water -cukup membawa tumbler untuk diisi ulang-. yang lebih menakjubkan lagi adanya finding machine yang menjual baik air mineral maupun minuman isotonic di tengah jalur yang jarang orang.
jalur hijau yang jelas dan luas
setelah percabangan terakhir tadi, reservoir cukup mudah ditemukan karena tidak terlalu banyak percabangan di sepanjang jalan. ambil jalan lurus ketika bertemu pertigaan dengan jembatan ke kanan. dan... tada, reservoir pun tampak di depan mata. dari ruang terbuka di sekitaran reservori dapat terlihat cable car yang tadi ditawarkan petugas informasi. seharusnya middle station tidak jauh dari sini. tapi kenyataannya aku lagi-lagi kesusahan untuk menemukan jalurnya.

bertanya dengan bahasa cinta -bahasa hutan maksudnya- yang katanya adalah bahasa universal, gerakan tangan para lansia di sana akhirnya berubah menjadi petunjuk ke arah middle station. kira-kira seperti ini bunyinya: melipir reservoir sampai melihat torii, naik tangga ke atas, belok kanan. middle station ada di sebelah kiri.
to top nunobiki: torii-middle station-jalur pendakian-puncak
baiklah, ayo mendaki. middle station ditandai dengan pintu masuk ke nunobiki herbs garden. sedikit masuk ke kawasan nunobiki herbs garden, akan ada jalur pendakian di sebelah kanan. mulai dari pintu masuk ini, track kembali 1 jalur dan tidak semulus di bawah. dimulai dengan tangga dan tanah yang tertutup dedaunan sampai hewan kecil yang berkeliaran di sepanjang jalan. jika di bawah banyak lansia yang hiking, jalur ini cenderung sepi pengunjung. jika pun ada, usia mereka lebih muda. rimbunya pepohonan yang menaungi jalur ini membuatku benar-benar merasakan suasana gunung walau cukup ringan untuk bisa membuatku lelah. 

dan dalam waktu kurang dari 6 jam sejak aku menginjakan kaki di negeri orang akhirnya aku pun sampai di puncak, ntah apa nama puncaknya dan berapa ketinggiannya. setidaknya sampai puncak! however, a visit to these top also provide a chance to get gorgeous view of kobe city as well as some forest walks. caranya? sedikit brutal memang, loncat pagar dan hupp! dalam sekejap kau sudah masuk kawasan puncak nunobiki herbs garden. hahaha... aku memang terlalu gila tracking, puncak yang bisa dicapai dengan cable car pun kutempuh dengan hiking di hari pertama solo traveler ke jepang. destinasi yang sepertinya jarang akan dipilih orang. kau pernah punya kecintaan cenderung gila seperti ini?
-***-
- full intinerary of this trip
- previous:
NewerStories OlderStories Home