vihara avalokitesvara
travel date: 26 oktober 2013

"'cause you are the piece of me i wish i didn't need
 chasing relentlessly, still fight and i don't know why
 if our love is tragedy, why are my remedy?
 if our love's insanity, why are my clarity?"

#clarity-zedd feat foxes

jika semua hal sesuai rencana, maka dia bukan lagi sebuah petualangan. sekali lagi, perjalanan ke siantar bukan merupakan tujuan awal. bonus destinasi dadakan berdasarkan rekomendasi yunita dan super guide ucok, jadilah vihara kwan im di pematang siantar masuk daftar kunjungan.

how to get there:
- harus sampai ke pematang sinantar dulu tentu na
- lokasi na di semacam pecinan, di dekat komplek pertokoan tempat ada na roti ganda dan kopi kok tong. tidak ada angkutan umum ke lokasi

karena kenalan baru ini lah rhe bisa menjelajah pematang siantar dalam waktu singkat -thanks ucok-. semua destinasi yang rhe kunjungi di siantar kami akses dengan menggunakan motor. sebuah kemudahan lain yang rhe temukan dalam solo traveling kali ini, orang akan dengan mudah ngebantu siapa yang jalan sendirian. bukti na ya selama di pematang siantar ini.

vihara yang memiliki nama resmi avalokitesvara ini konon kata na mempunyai patung dewi kwan im tertinggi seasia tenggara. pertama kali melihat bangunan na seakan gudang finish good -semacam kompleks gudang yang ada di kawasan industri pulogadung- karena pagar beton tinggi yang mengelilingi na. tapi ketika melihat patung dewi kwan im yang dikabarkan tertinggi itu menjulang di kejahuan langsung nyadar kalo memang inilah tempat yang rhe tuju.
ukiran naga
beberapa kuil menggunakan nuansa warna tertentu seperti emas, putih atau bahkan hitam. sedangkan kompleks vihara ini kental dengan warna kelabu batu atau semen. nuansa kaku nan syahdu yang bikin adem, ntah karena efek abis ujan atau memang dikonsep demikian. yang jelas suasana ini membuat rhe ngerasa ini adalah kuil ibu yang tidak sombong.

patung raksasa sang dewi welas asih, dewi kwan im akan langsung menyedot perhatian pengunjung ketika masuk kompleks vihara avalokitesvara. patung ini bisa dibilang patung paling cantik dan paling bikin adem yang pernah rhe liat. sang ibu memandang pengunjung dengan raut muka dan sorot mata yang menenangkan -ini jelas bukan efek abis ujan-. perbedaan karakter dewi kwan im ini dengan dewi kwan im kebanyakan -seperti yang muncul di film kera sakti- adalah jika biasa na rhe lihat dewi memegang vas berisi tanaman, maka yang tampak di sini adalah versi dewi memegang gulungan sutra. posisi ini merupakan salah satu dari 33 posisi dewi kwan im -ternyata banyak ya-.
proporsi dewi pemegang sutra
avalokitesvara yang digunakan sebagai nama vihara ini merupakan mana lain dari dewi kwan im, pantas jika di sini memajang patung na sebagai patung utama sekaligus paling besar. aval bearti mendengar sedangkan lokite arti na dunia dan svara bearti suara. avalokitesvara memiliki arti kasih sayang na akan datang dan mereka yang kesusahan akan didengar -amin-. mungkin sang dewi sudah mendengar lebih dulu keinginan rhe dan akhir na mengantar rhe untuk bisa sampai di tempat ini :).

patung dengan tinggi sekitar 22.8 meter ini berbahan granit yang diimport dari cina. di tiap sudut teratai kaki patung dewi kwan im terdapat catur mahadewaraja yang bertugas mencatat kebaikan dan keburukan manusia. keempat patung ini memiliki ekspresi yang berbeda. seperti na pemilik muka ramah merupakan pencatat kebaikan sedangkan yang muka na garang pencatat kejahatan -sok tau-.
salah satu patung catur mahadewaraja
sekali lagi, tempat ini pada dasar na adalah tempat ibadah. tapi seperti di taman alam lumbini yang bukan pemeluk pun dapat masuk dan mengagumi karya yang sama. seperti na patung ini sudah menjadi milik umum yang menarik wisatawan ke salah satu spot di jantung kota siantar. kompleks patung dewi kwan im terletak di tingkat dua vihara. sedangkan yang berhadapan langsung dengan vihara adalah rumah belajar biksu -lupa istilah na apa-. pada tingkat dua banguan vihara juga terdapat lonceng raksasa dan sebuah roda yang ntah menyimbolkan apa. kalo pengunjung mau sembahyang di atas terdapat altar untuk meletakkan hio dan berdoa.
salah satu lonceng di halaman lantai 2
turun ke pelataran vihara terdapat jembatan kecil ke arah rumah belajar biksu. jembatan ini dihiasi dengan miniatur 12 shio. selain sebagai penghias jembatan, patung keduabelas shio dapat ditemukan di pinggir vihara dalam ukuran besar. selain itu terdapat juga relief kisah kehidupan siddharta gautama dalam melakukan perjalanan sampai saat pencapaian na menjadi kisah buddha.
12 shio
relief kisah siddharta gautama
melihat dewi kwan im sebagai bodhisatwa dan membaca kisah perjalanan buddha menjadi pengalaman baru dalam perjalanan kali ini. moga menjadi kisah pencerahan untuk petualangan selanjut na. dunia mendengar, dunia membantu kita untuk mengabulkan apa yang dia dengar.
-***-
related posts: 
previous: kebun teh bah butong
- next: roti ganda
perahu penyeberangan
travel date: 26 oktober 2013

waktu sudah tengah hari waktu memutuskan untuk mengakhiri petualangan di samosir. saat na melanjutkan perjalanan ke pulau sumatera karena masih ada destinasi lain yang harus dikunjungi sebelum ke medan esok hari. pas panas-panas na. dengan cuaca cerah plus terik, lighting maksimal untuk mengambil foto pemandangan sekaligus menghitamkan badan. perih di kulit memang, selalu ada harga yang harus dibayar untuk sebuah memory dan petualangan.
pelabuhan tomok
untuk sampai ke pulau sumatera kali ini pilihan na adalah menggunakan akses air. dari pelabuahn tomok menggunakan perahu untuk menyeberang ke pelabuhan ajibata (6ribu). jadwal penyeberangan perahu setiap 30 menit. atau tergantung nahkoda na, niat ngetem nunggu penumpang dulu atau ga. rhe sempat menunggu lebih dari 30 menit, cukup untuk menghabiskan seporsi kacang rebus. 
deck untuk menatap langit
di dalam perahu sudah banyak penjual asongan yang menjajakan dagangan mereka dari kacang rebus, cup noodle sampai telur rebus. khusus yang terakhir adalah makanan khas toba karena telur bebek rebus yang dijual di sini berbeda dengan telur bebek kebanyakan. kalo biasa na telur bebek bercangkang biru kehijauan di sini cangkang telur na bewarna putih. kuning telur na juga lebih orange dari telur bebek biasa. karena ga terlalu suka telur rebus jadi rhe melewatkan untuk mencoba jajanan ini. 

walaupun perjalanan melintasi toba kali ini merupakan perjalanan keluar dari samosir, tapi antusiasme itu tetap ada. ini adalah kali pertama menyeberangi danau toba yang selama ini hanya rhe tau dari pelajaran geografi sd. perahu untuk melintasi na berukuran sedang. ongkos perjalanan akan dipungut oleh semacam kernet ketika perahu mulai berjalan.
nelayan lokal
perahu na terdiri dari 2 deck, bawah dan atas. penumpang di lesehan di bawah sedangkan yang bagian atas na ditata dengan bangku. bagian belakang deck atas dibiarkan terbuka dan bisa digunakan untuk memandang langit dan merasakan terpaan angin. sebelum perahu berangkat, kita bisa melihat beberapa atraksi anak-anak penangkap koin. selain itu ada juga beberapa nelayan yang 'mendanau' -agak kurang pas menggunakan istilah melaut di sini-.

air yang jernih, langit biru dan cuaca cerah membuat pemandangan ke danau maupun hutan di perbukitan samosir bisa terlihat jelas. seakan menjadi frame alam untuk selalu mengenang na di kunjungan kali ini sebelum mengucapkan salam perpisahan. mengundang kita untuk kembali datang lain kali.
pelabuhan ajibata
saat na menyeberang. menikmati hembusan angin dan... selamat datang kembali pulau sumatera. puas sudah melintasi danau toba. 
-***-
related posts: 
gupala versi batak
travel date: 26 oktober 2013

"tubuh kaku tidak bergerak
 ingin hapus air matamu tapi aku tak bisa
 patung-patung kayu mengkilap
 pikiran mereka kosong memikul pilu"

#diorama-tulus

kebiasaan yang dilakukan di makam adalah nyekar, tabur bunga. sedangkan sekarang masuk makam dalam sebuah kunjungan wisata tanpa pemandu. dengan nisan-nisan yang menyimpan sejarah masa lalu di makam raja sidabutar. mau ngapain tanpa pemandu?

how to get there:
- lokasi makam berada di gang menanjak antara aktraksi sigale-gale dan museum tomok
- perhatikan sebelah kanan jalan yang ada patung penjaga dengan nuansa hitam-merah-putih di depan tangga masuk cz papan nama na cukup atas dan tertutup pohon sehingga susah terlihat

pengunjung diwajibkan memakai ulos sebelum masuk ke makam raja sidabutar. penggunaan kain ini ntah memang kewajiban sebelum bertemu raja atau ditujukan untuk memperkenalkan budaya batak ke wisatawan. walaupun disebut raja sidabutar, penamaan ini adalah gelar yang setara dengan kepala adat atau kepala desa.
kompleks makam
catatan sejarah menyebutkan bahwa raja sidabutar merupakan orang pertama yang menginjakkan kaki di pulau samosir. sedangkan sarkofagus -kubur batu- terbuat dari batu utuh merupakan desain dari raja sendiri. pada sarkofagus tersebut dipahat wajah sang raja dan permaisuri na, boru damanik. selain itu ada patung dan kubur lain di sekitar na. antara simbol atau makam raja sidabutar selanjut na.
bersama ibu-ibu angkat
khusus untuk sarkofagus hanya digunakan oleh raja sidabutar I dan II karena raja sidabutar selanjut na sudah memeluk agama nasrani dan mengunakan kubur bersimbol salib. sayang tempat ini tidak dikelola baik. pengunjung tidak bisa dengan mudah mendapatkan informasi tentang apa yang ada dan terkubur di sana. jika tidak menyewa pemandu mungkin kita tidak tahu mana makam raja pertama sebenar na. mungkin makam yang terlihat paling tua yang terkikis lumut. atau justru nisan terbesar yang dibangun sendirian? kalo memang ingin tau, ada baik na gunakan jasa pemandu -kemewahan yang ga mampu rhe bayar sebagai gembel traveler-. kecuali kalo cuma mau liat aja, seperti rhe pada awal na sebelum bertemu keluarga angkat sesaat di pintu masuk pulau samosir ini. makasih ibu-ibu baru :)
-***-
related posts: 
selamat datang di museum batak tomok
travel date: 26 oktober 2013

"tell me how you fell about this
 who would i want if i would wanna live
 i worked hard and sacrificed to get what i get
 ladies, it ain't easy bein' independent"

#independent woman-destiny's child

ga mudah untuk jadi cewe' mandiri, apalagi solo traveling pertama kali. percaya aja selalu ada keberuntungan pemula seperti yang paulo coelho bilang di buku na the alchemist. plus bebas melangkahkan kaki kemana aja kau suka. ngerasa puas matortor lanjut ke destinasi lain yang mudah ditemukan. museum batak tomok.

how to get there:
- dari atraksi sigale-gale keluar ke gang utama
- jalan lurus ke atas sampai pertigaan paling ujung, museum ada di kiri pertigaan

museum batak tomok berbentuk rumah bolon yang dibuat sebagai museum. bangunan na mempunyai ornamen khas yang didominasi ukiran bewarna hitam, merah dan putih. sayang na bangunan ini tidak lagi original karena sudah ada beberapa bagian -terutama bagian bawah- yang disemen permanen, bukan lagi kayu seperti kebanyakan rumah bolon di parbaba. di bagian lain bangunan bisa ditemukan ukiran cicak dan payudara. cicak di sini digunakan sebagai pesan bagi masyarakat batak bahwa mereka harus bisa menyesuaikan diri dimana pun mereka berada. mungkin karena budaya inilah maka banyak orang batak hidup di perantauan. sedangkan payudara melambangkan ibu dan tanah kelahiran sehingga kemana pun mereka pergi harus selalu ingat pada kampung halaman na. kepercayaan ini yang bisa digunakan sebagai alasan mengapa banyak orang batak yang ingin dimakamkan di kampung halaman mereka walau sudah lama merantau di tempat lain.
rumah bolon
museum yang didirikan tahun 2006 memiliki koleksi peninggalan sejarah batak seperti peralatan perang, pertanian serta perlengkapan dapur. kerajinan tangan dan ulos juga dipamerkan. pengelola museum tidak memungut biaya masuk tapi terdapat kotak amal dan buku tamu. hanya saja sangat sulit menemukan penjaga atau penanggung jawab tempat ini. bahkan pedagang kios cinderamata di kompleks museum juga ntah berada dimana. yang ada hanya gazebo kosong yang tampak menarik untuk sekedar menikmat angin sepoi. di sinilah rhe bertemu teman jalan baru yang mengganggp rhe seperti anak mereka. sepasang suami-istri dari jakarta dan sahabat sang istri dari depok yang langsung mengajak rhe join ke rombongan mereka. jadi pengen ngajak ibu jalan-jalan. i wish... 
-***-
related posts: 
objek wisata sigale-gale
 travel date: 26 oktober 2013

"honestly, can you believe
 we crossed the world while it's asleep?
 i'd never trade it in
 'cause i've always wanted this and
 it's not a dream anymore, no
 it's not a dream anymore"

#looking up-paramore

sah! akhir na rhe berhasil menginjakkan kaki di pulau samosir yang berada di tengah danau toba dan menjadi icon sumatera utara. destinasi utama wisata batak toba, tomok ke patung matortor sigale-gale.

how to get there:
- menuju tomok: dari terminal pangururan naik angkot ke tomok (15ribu). angkutan di sini adalah l300 dengan kondisi yang ga prima lagi. lama perjalanan sekitar 1 jam
dari pelabuhan ajibata langsung menyeberang dengan kapal (6ribu)
- sampai ke pasar tomok ikuti deretan pedagang cindera mata yang ga segan-segan menarik pembeli -beneran fisik 'narik' tangan- dengan jalan balik ke arah angkot datang. di sebelah kiri na nanti akan ada petunjuk arah sigale-gale
- masuk ke gang sesuai petunjuk yang ada, penuh pedagang kaki lima dengan jalan agak nanjak sampai ketemu deretan rumah adat batak

ga ada peta wisata, tourist center atau semacam na di sini. padahal toba sudah menjadi wisata dunia tapi belum dikelola secara internasional. penginapan juga belum tersedia di tomok. jika ingin menginap, kita bisa mengunakan akomodasi di tuktuk -dari guest house sampai villa- yang hanya bisa dijangkau dengan bentor cz ga ada angkutan umum -kecuali mo jalan kaki-.

menuju ke rumah bolon yang merupakan rumah adat batak dengan patung sigale-gale di depan na. rupa na sudah banyak orang di salah satu rumah bolon, kata na tarian sigale-gale akan segera dimulai dan tirai ditutup. ntah apa yang membuat sekedar patung ini menjadi begitu terkenal di kalangan turis asing. sama-sama boneka menari tapi ondel-ondel tidak setenar sigale-gale walau juga digunakan untuk menarik orang mengeluarkan saweran juga.
peti mati yang dihormati
patung sigale-gale kental kaitan na dengan simbol kebudayaan batak. simbol yang paling mudah dilihat adalah ulos batak yang dikenakan patung yang terbuat dari pahatan kayu dengan wajah lelaki berbadan jangkung dan tegak ini. dalam kebudayaan batak saat ini patung sigale-gale digunakan dalam prosesi pemakanan jika yang meninggal adalah lelaki. penggunaan patung ini berasal dari penginggalan leluhur. seorang raja toba yang mempunyai anak tunggal bernama manggale mengirim anak na tersebut pada peperangan antar kerajaan di tanah batak. ternyata si anak kalah dan meninggal dalam peperangan sehingga membuat sang ayah terpukul. kesedihan karena kehilangan anak tungal ini membuat sang raja jatuh sakit dengan kondisi yang semakin lama semakin kritis.

penasihat yang khawatir dengan kondisi sang raja memanggil datu -tabib pintar- untuk mencari cara mengobati sang raja. akhir na diputuskan membuat patung tiruan manggale dan memanggil arwah na. ritual ini berupa lagu menggunakan sordam -seruling- sampai akhir na arwah si anak masuk ke dalam patung dan matortor. melihat patung menari maka terobatilah kerinduan sang raja dan kondisi na membaik. patung matortor ini yang sekarang dilestarikan dengan penamaan baru menjadi patung sigale-gale yang bisa dinikmati di pulau samosir.
sebelum matortor
untuk sekali pertunjukkan selama 45 menit penonton dikenakan tarif 80ribu/regu atau 5ribu/orang. selain itu selama menari diperkenankan memberikan saweran ke patung. tarian ini diiring musik khas batak mulai dari ritme pelan sampai cepat. patung akan melakukan gerakan tor tor -yang ternyata dikendalikan oleh semacam dalang di balik rumah bolon- sebagai klimaks na sesuai dengan jenis dan irama musik, bukan lagi sebuah kisah mistis. tidak perlu cemas jika belum pernah melalukan matortor karena euforia kebersamaan dan suara musik akan membawa kita mengikuti gerakan yang ada, membuat orang larut dalam tarian. pasti na susah keluar dari sana kecuali musik dan tarian tersebut memang sudah berakhir.
tung tung aka kentongan
walau harus meluangkan cukup waktu menyaksikan pertunjukkan ini, tetap banyak pengunjung yang tertarik sampai berjubel di setiap pertunjukkan rumah bolon. salah satu rumah bolon ternyata tidak hanya menampilkan pertunjukkan sigale-gale tapi juga beberapa icon batak lain na. lokasi ini ada penanda papan 'objek wisata budaya sigale-gale'. 

selain rumah bolon di lokasi ini juga terdapat tung tung yang berupa instrument kayu atau bambu yang ditabuh sehingga menghasilkan bunyi khas. fungsi alat ini sebagai sinyal, kode atau penanda peristiwa dalam masyarakat. ukuran tung tung di sini lebih besar dibanding ukuran umum na karena sekaligus digunakan sebagai monumen. sengaja dibangun untuk peringatan warisan budaya yang memiliki nilai dan makna dalam rangka penting na keamanan dan ketertiban dalam masyarakat yang digali dari perspektif budaya masyarakat samosir. monumen ini diresmikan pada 20 september 2012 yang menunjukkan kepedulian masyarakat samosir terhadap warisan leluhur mereka. 

budaya yang seperti na mulai luntur karena akulturasi dan masuk na pengaruh modern yang tak jarang menggeser nilai-nilai lokal. suatu bentuk sikap yang perlu kita dukung dan jaga untuk mempertahankan apa yang pernah dan masih kita miliki, bahwa indonesia kaya dengan suku dan budaya na. i love this country so much... 
-***-
related posts: 
bentor biasa
travel date: 26 oktober 2013

perjalanan masuk ke pulau samosir lagi-lagi menggunakan kendaraan khas sumatera utara, becak motor atau lebih dikenal dengan bentor. tidak seperti bentor di sulawesi yang memang bentuk na becak dengan motor sebagai penggerak, di sini bentor berupa motor yang disambungkan ke semacam tempat duduk beroda untuk memuat penumpang. awal na kendaraan ini digunakan sebagai pengangkut barang di pasar tradisional, namun dalam perkembangan na bentor akhir na digunakan untuk mengangkut penumpang juga.

melintas danau toba ke samosir dengan bentor, yang bener? memang, cz pulau di tengah danau toba ini bisa dijangkau dengan akses air maupun melalui jalur darat. dari sisi danau toba yang bersinggungan dengan pulau sumatera sampai ke terminal pangururan -jangan banyangkan terminal besar cz hanya berupa perempatan-. ada satu titik dimana bisa terlihat pulau sumatera di samping kiri dan pulau samosir di samping kanan yaitu jembatan tano pongol, akses utama ke samosir melaluui jalur darat. konon kata na ga akan ada pulau samosir jika ga ada jembatan ini.
sumatera-samosir
panjang jembatan tano pongol kira-kira 20 meter dengan air dangkal di bawah na. tidak menyangka bahwa jembatan kecil inilah yang menghubungkan kedua pulau. pengendara bentorlah yang memberi tahu bahwa kami sudah berpindah pulau. hoop. kata na jembatan ini dibangun pada jaman belanda. tanpa jembatan ini maka tidak akan ada pulau samosir karena pulau samosir awal na menyatu dengan pulau sumatera, satu daratan semacam tumor -baca: tanjung- yang tumbuh ke arah danau toba. orang harus menyeret perahu saat melintasi jarak paling pendek antara pulau sumatera dan danau toba atau sebalik na. pilihan ini lebih ringan -walo seperti na berat menyeret perahu- dibanding harus mengitari danau toba. penjajah belandalah yang memprakarsai kerja paksa untuk pembangunan jembatan tano pongol dan memperdalam cekungan danau -jadi membentuk sungai- sehingga bisa dilintasi perahu di bawah na. sungai inilah yang memisahkan pulau samosir dari pulau sumatera. walaupun sungai di bawah na sekarang nyaris ga berfungsi, jembatan ini tetap menjalankan fungsi na sebagai penghubung kedua pulau. terimakasih belanda -salah fokus- sudah membangun jembatan sehingga samosir menjadi pulau terpisah dari sumatera.
bentor wisata
makin banyak bentor muncul karena kemampuan na melewati jalan sempit. selain itu, bentor tidak beroperasi berdasarkan trayek khusus sehingga bisa menjangkau tempat-tempat yang tidak dijangkau oleh minibus ataupun angkutan umum yang lain. perkembangan bentor tidak hanya dari segi jumlah tapi juga desain dan fungsi na. ada bentor yang tidak hanya digunakan sebagai angkutan tapi juga bentor wisata. biasa na dapat dilihat dari instalasi aksesoris -dari bunga plastik sampai boneka- maupun perangkat audio. bahkan ada yang dicat dengan warna meriah atau menambahkan sesuatu yang menarik perhatian. tarif bentor biasa dari hotspring ke terminal pangururan -yang notabene berpindah pulau dari sumatera ke samosir- adalah 10ribu. 3 kali naik bentor semua na aman, berminat mencoba?
-***-
related posts: 
spread love everywhere you go. let no one come to you without leaving happier

nb: sebener na ini malam hari tapi karena gelap maka foto diambil di pagi hari na.
di belakang pegunungan
travel date: 25 oktober 2013
location: pemandian air panas tumbiak

"slip inside the eye of your mind
 don't you know you might find
 a better place to play
 you said that you'd ever been"

#so sally can wait-oasis

ga ada rencana sama sekali untuk berendam di pemandian air panas. mengingat penginapan menyediakan na gratis, ya kenapa ga dimanfaatkan. tunda dulu tidur na, beranjak ke bawah walo ga bawa kostum untuk berendam, seada na aja.

pemandiaan air panas di sini berasal dari sumber air panas alami. sumber air panas sendiri bisa berasal dari pemanasan oleh magma di dasar gunung berapi atau yang bukan dari gunung berapi. sumber air panas yang berlokasi jauh dari gunung berapi berasal dari gradient geotermal -panas dari lapisan bumi- yang suhu na semakin tinggi saat air berada di lapisan bumi dalam atau dari sumber panas lain yang tidak diketahui. air merembes ke kerak bumi dan dipanaskan oleh panas di lapisan bumi. air yang sudah dipanaskan ini keluar di tempat yang jauh dari gunung berapi.
di sebelah danau toba
karena berada di toba yang dulu na adalah gunung api purba, air panas di sini berasal dari pemanasan magma. air yang panas lebih mampu mengencerkan padatan mineral sehingga mineral yang terkandung di dalam na berbeda dengan air biasa. di daerah yang berbeda dapat terjadi perbedaan warna, bau dan kandungan mineral na juga. jadi setiap pemandian air panas bisa mengklaim khasiat na masing-masing tergantung mineral yang terkandung di dalam na. air panas dapat keluar secara alami maupun melalui pengeboran. kurang tau di sini seperti apa, tapi yang jelas air na disalurkan melalui pipa-pipa.

ibu penginapan cukup baik untuk memberikan satu kolam pemandian yang tertutup -baca: ada gorden na cz kolam lain hanya ada lubang pintu atau bahkan tanpa dinding- untuk rhe gunakan sendirian. padahal ukuran kolan na bisa memuat sampai 20 orang. mungkin karena malam itu pengunjung tidak terlalu ramai.
sangat terbuka saat hari terang
merendam kaki lebih dulu untuk menikmati air panas setelah jalan-jalan seharian, suhu na cukup panas di tengah dingin na hawa pegunungan. semua kolam di sini tidak beratap, siap-siap terkena hawa dingin langsung begitu keluar dari air panas. walau begitu air na yang berhasil melepaskan lelah dan tegang yang ada sebelum na -bisa tidur nyenyak ntar-. memutuskan ga merendam badan seluruh na karena ga ada baju ganti, cukup membasuh badan aja. tapi waktu coba membasuh muka dengan air ini ternyata air na tidak tawar, ada rasa mineral yang kuat. jadi untuk membilas na, di sebelah kolam air panas disediakan kamar mandi air tawar dengan suhu normal. air yang ini baru bisa digunakan untuk gosok gigi. 

better jangan terlalu lama berendam karena ternyata kelamaan berendam membuat kulit kering. bisa jadi karena kandungan mineral na tadi. kalo memang ingin total mencoba na, jangan lupa bawa baju ganti. sayang kalo ga bisa berendam sepenuh na menikmati kolam seluas ini :( 
-***-
related posts: 

penginapan tumbiak
travel date: 25 oktober 2013
location: hot spring pangururan

how to get there:
- dari simpang merek or dari menara tele bisa menggunakan bus sampri turun di pertigaan hot spring sebelum pangururan. bilang aja ke supir na mau ke pemandian air panas
- dari pertigaan naik ojeg ke atas, ke arah pemandian air panas

masih jam 7 malam saat rhe memutuskan untuk beranjak ke pangururan mencari penginapan. tapi setelah nunggu hampir 1 jam, bus tak kunjung datang. akhir na memutuskan untuk hitching kendaraan apapun yang lewat pertama kali. moga aja supir na mo kasih tumpangan. ternyata yang lewat adalah truk ntah pengangkut apa dan untung na mo kasih tumpangan. seperti na di sini hitching sudah merupakan hal yang wajar. waktu masuk ke dalam kepala truk ternyata sudah ada 2 pria -selain supir ya- dan seorang cewe'. jadilah kami berlima -pasrah- berjejalan di dalam truk melalui jalanan berliku di malam hari dengan sumber penerangan satu-satu na dari lampu truk. ternyata seperti ini rute tele-pangururan -numpang gratis, ga boleh banyak komen-, tau gitu tadi minta kontak backpacker riau biar bisa nyusul. 

sampai di pertigaan hotspring saat na hitching berikut na -ketagihan- melihat yang kata na tempat mangkal bentor sepi. tapi karena ini adalah jalan yang pasti dilewati ke pemandian air panas dan biasa na orang ke sana di malam hari, pasti ada aja pengunjung yang lewat. dan ada lho yang mau kasih tumpangan ke rhe, ga masalah walo hanya motor butut. thanks god, seperti na kau masih sayang ma rhe yang mirip orang ilang keluyuran malam-malam :*.
ruang bersama yang setengah terbuka
penginapan tumbiak berada di kiri jalan sederetan dengan pemandian air panas lain. cukup masuk ke dalam setelah gapura dengan jalan agak nanjak. dibanding dengan pemandian air panas yang lain, tempat ini bisa dibilang paling terang. penginapan na berada di lantai 2 sedangkan laintai 1 digunakan sebagai tempat makan dan fasilitas pemandian air panas ada di belakang na. tarif menginap di sini per malam 90ribu plus free berendam air panas sepuas na.
kondisi kamar
ada 5 kamar yang disediakan dengan setiap kamar na berukuran sekitar 3x3 meter, dengan pembatas tripleks dan 1 kamar mandi luar untuk dipake bersama. 1 kamar menghadap jalan dan 4 kamar di bagian dalam dan menyisakan ruang bersama yang setengah terbuka. cukup nyaman kecuali kamar mandi na. mungkin karena kebanyakan orang yang menginap di sini lebih memilih menggunakan pemandian ari panas yang menjadi fasilitas gratis buat yang menginap di sini. ibu pemilik penginapan na juga baik, terlebih karena rhe cewe' dan jalan sendirian. sampai ditawarin makan bareng dengan anak cewe' na. hua.... senang. perut kenyang, badan rileks kelar berendam dan tenang dapat penginapan. saat na istirahat. good night traveler :)
-***-
related posts: 
suasana malam di menara
travel date: 25 oktober 2013

"let yourself, go
 don't worry about a thing
 breakin' the chains, so hard to begin
 follow your heart, don't be afraid
"

#hideaway-the corrs


trip senang-senang ternyata tidak berumur panjang. dalam perjalanan ke menara pandang tele ternyata sebuah hambatan terjadi. bersitegang dengan supir angkot yang menetapkan harga lebih mahal dari info yang ada. kode-kodean dengan penumpang di angkot seperti na memang tarif yang diminta supir terlalu mahal dan yang rhe tawar adalah tarif yang wajar. jangan mentang-mentang rhe cewe' jawa sendirian trus mo nyerah takut gitu aja ya. duit itu nyawa di sini, ga punya duit mo survival pake apa. so, wajib hemat dan berani nawar! :D


how to get there:
- cari angkutan ke simpang tiga merek. kebetulan bentor yang rhe naiki memang di-book untuk mengantar sampai ke sini dai sipiso-piso. kalo kabanjahe naik angkot sepadan turun di simpang tiga merek. simpang tiga ini dilewati juga kalo mau ke sigalih.
- naik angkot sampri dengan rute medan-pangururan turun di menara tele (30ribu). ini angkot satu-satu na yang bisa digunakan untuk sampai ke tele, wajar kalo harga na dimonopoli
jangan setuju begitu saja dengan harga yang mereka tawarkan. hasil ngobrol dengan backpacker dari riau, mereka kagum dengan kemampuan nawar rhe cz mereka dikenakan tarif 60ribu untuk sampai ke pangururan.

keberuntungan lain adalah rhe ga perlu nunggu angkot, pas rhe dateng pas angkot na tinggal nunggu 1 orang lagi. mesin angkot langsung dinyalakan begitu harga disepakati setelah kelar perang harga. sedangkan backpacker riau yang bareng naik angkot ini sudah menunggu angkot sampri selama 1,5 jam. ckckck....

ngobrol tentang perjalanan di sumatera ternyata 2 orang backpcaker riau ini lebih koper daripada ransel. mereka menghabiskan 2 hari untuk bermalam di pemandian air panas gunung sibayak dan sedang dalam perjalanan ke pangururan. sempat dibujuk langsung lanjut pangururan biar bisa share cost penginapan tapi rhe tolak. masih pengen memandang sunset danau toba dari menara pandang tele yang kata na memberikan view terbaik na.

perjalanan ke tele hampir sama dengan perjalanan ke berastagi, meliuk-liuk dan penuh lubang yang dihajar sadis oleh sopir na. ini adalah perjalanan paling menyeramkan karena menghadirkan view suasana perbatasan. antara miris, sedih atau justru bangga. melihat kondisi sepanjang perjalanan kalo ga hutan gersang, tanah tandus atau pemukiman penduduk yang berbeda dengan rumah-rumah di jawa. 

rumah penduduk mayoritas terbuat dari kayu beratap seng dengan halaman tandus yang tidak diolah atau dimanfaatkan. ntah bagaimana mereka bertahan dengan kondisi seperti itu. perkebunan hijau yang menutup kabanjahe sebelum na tidak ditemukan sama sekali di sini. semakin mendekati tele, pemandangan berganti dengan semacam waduk atau sungai yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. hanya saja kondisi na tidak terawat dengan air na yang bewarna htam. sungguh pemandangan membosankan di dalam angkot yang penuh sesak dan bau rokok. perjalanan ke tele -hanya perasaan atau memang- lama.
warung yang merangkap penginapan
hujan turun sebelum rhe sampai ke menara tele. hasil na adalah kabut tebal yang menutupi pemandangan ke danau toba. menunda mengeksplor tele lebih lanjut untuk sejenak menghangatkan badah di warung. karena tele terletak di tengah rute medan pangururan maka yang banyak 'mangkal' di sini adalah supir truk. dan ternyata mereka adalah orang-orang ramah yang dengan senang hari diajak ngobrol. 

bermula dari daftar kunjungan di sumatera utara yang mereka tanggapi sampai ke adat istiadat setempat. bagaimana orang batak toba masih banyak yang berada di batas kemiskinan karena mereka yang sudah sukses di perantauan tidak kembali lagi untuk memajukan daerah na. bagaimana samosir -yang menurut rhe punya potensi wisata besar- justru menjadi kabupaten paling miskin karena tidak ada peran pemerintah di dalam na. jadi teringat bali yang dengan pesona wisata na yang diolah bersama budayawan, pelaku bisnis dan pemerintah akhir na membawa dan mempertahankan bali sebagai tujuan wisata internasional. sedangkan samosir... tampak hanya seperti anak tiri yang berprestasi, akan dilihat pemerintah ketika ada event besar saja. selebih na dibiarkan dalam pengasuhan orang lain atau justru bertahan hidup secara mandiri.

hal ini diperparah dengan keturunan mereka yang sudah keluar dari samosir dan tidak kembali ke kampung halaman. syukur bisa berkunjung setahun sekali dalam perayaan tahun baru, bahkan beberapa orang hanya datang saat prosesi penguburan kerabat saja karena memang adat batak yang membuat mereka dimakamkan di tanah leluhur. pemandangan inilah yang nanti na menemami rhe dalam perjalanan mengitari samosir, bahwa rumah masa depan aka makam mendapat perlakuan lebih dibanding rumah yang mereka huni saat ini. makam-makam ini relatif lebih bagus dan megah dibanding rumah mereka yang masih terbuat dari kayu.


tanpa terasa hari semakin larut. berniat menginap di warung depan menara dengan tarif 60ribu per malam. tapi setelah melihat kondisi na, seperti harus mencari penginapan lain. kalo ada bintang, rhe milih ga kasih sama sekali, kalo bisa minus mah minus dah :D. kamar mandi usang penuh jentik nyamuk dan tanpa penerangan. kamar na? ukuran na pas untuk 1 bed dengan dinding tripleks dan jendela yang tidak bisa ditutup penuh. belum lagi selimut tua yang ada laba-laba na. jarak penginapan dengan rumah utama juga lumayan jauh dengan jalanan gelap. jujur, rhe ga berani tidur sendirian di sini -ada temen aja mikir-. akhir na mumpung belum terlalu larut, lanjut ke pangururan untuk mencari penginapan lain berhubung di sini tidak ada pemukiman yang arti na ga mungkin ada penginapan lain. 
-***-
related posts: 
NewerStories OlderStories Home