wat po: akulturasi hindu, buddha plus budaya china


welcome to wat po
travel date: 17 july 2013
website: http://www.watpho.com/index.php
 
"it's not easy to be human anymore
 and what used to please me just don't please me anymore
 animals kill in the jungle, people would like too
 but it's not that easy to be human anymore"

#it's not easy to be human-a camp

banyak yang harus dipelajari untuk menjadi manusia, apalagi untuk mencapai nirwana. salah satu cara na adalah yang disebarkan oleh buddha. dan untuk mempelajari na kita bisa mengunjungi wat po yang juga merupakan universitas pertama di thailand.

how to get there:
- dari wat arun, menyeberangi chao phraya. wat po ada persis di seberang wat arun, setelah dermaga
- dari grand palace, jalan ke samping. wat po ada di sebelah kanan grand palace

jam buka yang tertulis di sini adalah pukul 8 pagi. tapi sampai jam 9 loket penjualan tiket tetap belum ada penjaga na. akhir na kami mencoba lewat pintu belakang dan dipersilahkan masuk oleh penjaga tanpa dikenakan biaya. padahal normal na pengunjung harus membayar tiket masuk seharga 100 ฿

nama resmi wat po adalah wat phra chetuphon vimolmangklararm rajwaramahaviharn. dari kata terakhir na, kebayang sudah bahwa vihara ini memiliki luas yang cukup besar. wat po merupakan vihara terbesar dan terluas di bangkok dengan berbagai macam patung buddha dan bangunan yang ada di dalam na. dari tempat doa, tempat tinggal biksu sampai massage school
menara kecil
dari arah pintu belakang yang kami jumpai pertama kali adalah phra vihara kod. merupakan 4 vihara kecil yang mengelilingi vihara utama, phra ubosot, dari setiap arah mata angin. di sudut luar phra vihara kod terdapat menara-menara kecil yang dihiasi dengan potongan keramik china. pengaruh perdagangan dengan china tak hanya terlihat dari potongan keramik yang digunakan tapi juga beberapa patung china yang ada di area wat po.
patung china raksasa
di antara phra vihara kod terdapat phra vihata tis, tempat meletakkan patung buddha yang berbeda posisi. perbedaan posisi buddha ini didasarkan pada perbedaan sejarah perjalanan sang buddha. ada yang duduk di pohon bodhi, berdiri, sedang bermeditasi atau yang sedang berkotbah. semua patung ini dilapisi oleh perunggu.
rupa-rupa posisi buddha
sebagai aula pertemuan, phra ubosot digunakan untuk melakukan ritual keagamaan. semua pintu dan jendela na terbuat dari kayu keras dengan dinding yang dicat putih dan pilar tinggi sebagai penyangga. di bagian pintu masuk terdapat ukiran yang menceritakan kisah ramakien -ramayana versi thai-, sedangkan di bagian dalam terdapat lukisan yang ditujukan untuk pengaruh kekuasaan biksu.

saat kami ke sana sedang dilangsungkan sebuah prosesi sehingga tidak bisa melihat lebih dalam lagi. seperti na prosesi tersebut adalah pelantikan atau semacam penobatan biksu karena terdapat biksu yang diarak bersama-sama ke dalam aula. sebagai bentuk kegembiraan atau syukur, biksu tersebut membagikan bermacam barang-barang kecil salah satu na adalah bunga hias. ntah arti na apa, tapi barang-barang ini menjadi rebutan peziarah yang datang. seorang bapak yang melihat rhe tanpa memperoleh apapun memberikan 1 dari bunga-bunga yang berhasil dia kumpulkan.
pembagian pelantikan biksu
melanjutkan ke arah depan terdapat phra maha chedi si rajakarn yang terdiri dari 4 pagoda dikelilingi dinding campuran gaya thai dan china. tidak hanya dinding na yang bergaya campuran tapi patung penjaga na juga terdapat dalam gaya thai dan china. sebelum masuk terdapat bangunan terbuka: sala mae sue yang menyimpan naskah tentang malaikat penjaga bayi yang baru lahir dan sala nuad yang terdapat lukisan tentang ilmu pijat thai.

ketinggian setiap pagoda di phra maha chedi si rajakarn adalah 42 meter dan dihiasi potongan keramik dengan warna yang berbeda. setiap pagoda dibangun pada masa pemerintahan tertentu. pagoda bewarna hijau yang disebut phra maha chedi sri sanpetdayarn dibangun oleh raja rama I. sedangkan pagoda bewarna putih yang disebut phra maha chedi dilok dhamamakaroknitaru dibangun oleh raja rama III untuk ayah na raja rama II. beliau juga membangun pagoda kuning yang disebut phra maha chedi muni batborikharn untuk memuja buddha pada masa pemerintahan na. pagoda terakhir, phra maha chedi song phra yang bewarna biru dibangun oleh raja rama IV. raja ini juga yang memerintahkan keempat pagoda ini ditutup dengan dinding yang mengelilingi na sehingga periode pemerintahan yang baru tidak dapat membangun pagoda lagi.
di samping phra maha chedi song phra
di depan kompleks pagoda ini terdapat phra mondop yang merupakan aula naskah. di dalam na disimpan tripitaka yang merupakan kitab suci agama buddha. terdapat 3 bangunan di sekitar phra mondop yang dilukisi kisah awal ramayana dan di bagian lain na dihiasi dengan peribahasa thai. pintu masuk na dijaga oleh patung yang dikenal dalam kisah petarungan raksasa.
tujuan utama
menuju ke destinasi utama lokasi ini, reclining buddha. patung buddha tidur ini terdapat di tengah aula utama sehingga untuk melakukan sembahyang, peziarah harus memutari na. di sekeliling na dihiasi dengan berbagai lukisan. dinding bagian dalam dihiasi lukisan kisah terbaik tentang 10 pengikut utama buddha. sedangkan pintu dan jendela na dihiasi kisah pengikut buddha dan raja singhalese di srilangka. di bagian kho song -bagian di bawah atap- dihiasi gambaran surga di tavatimsa -dengan sakka sebagai raja na- dan pertempuran antara thevada -makhluk surga- dan asura -setan-. selain itu masih terdapat lukisan lain pintu, jendela dan dinding bagian luar.
reclining buddha
patung buddha tidur yang dilapisi dengan emas ini memiliki panjang 43 meter den tinggi 15 meter. telapak kaki na memiliki panjang 4.5 meter dan tinggi 3 meter dihiasi pahatan mother of pearl yang digambarkan melalui 108 karakter seperti bunga, penari, gajah putih, macan bahkan perlengkapan altar. ke-108 karakter disimbolkan dengan 108 mangkuk yang ada di sekeliling patung. dengan memasukkan koin kedalam 108 mangkuk ini dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan selain sebagai salah satu bentuk donasi kepada biksu di sini untuk merawat vihara ini. 


walaupun awal na berasa salah jalan dengan masuk dari belakang, ada untung na juga tidak membayar tiket masuk. tapi sebuah sajian lain ketika kita menyimpan yang terbaik untuk yang terakhir. puas rasa na keliling menikmati keseluruhan isi wat po dan menemukan tujuan utama kami di akhir kunjungan. jadi bukan hanya buddha tidur saja yang kami nikmati, tapi semua isi dan sejarah keseluluruhan bangunan na.
-***-
related posts: 

NewerStories OlderStories Home

0 comments:

Post a Comment