matortor dengan sigale-gale

objek wisata sigale-gale
 travel date: 26 oktober 2013

"honestly, can you believe
 we crossed the world while it's asleep?
 i'd never trade it in
 'cause i've always wanted this and
 it's not a dream anymore, no
 it's not a dream anymore"

#looking up-paramore

sah! akhir na rhe berhasil menginjakkan kaki di pulau samosir yang berada di tengah danau toba dan menjadi icon sumatera utara. destinasi utama wisata batak toba, tomok ke patung matortor sigale-gale.

how to get there:
- menuju tomok: dari terminal pangururan naik angkot ke tomok (15ribu). angkutan di sini adalah l300 dengan kondisi yang ga prima lagi. lama perjalanan sekitar 1 jam
dari pelabuhan ajibata langsung menyeberang dengan kapal (6ribu)
- sampai ke pasar tomok ikuti deretan pedagang cindera mata yang ga segan-segan menarik pembeli -beneran fisik 'narik' tangan- dengan jalan balik ke arah angkot datang. di sebelah kiri na nanti akan ada petunjuk arah sigale-gale
- masuk ke gang sesuai petunjuk yang ada, penuh pedagang kaki lima dengan jalan agak nanjak sampai ketemu deretan rumah adat batak

ga ada peta wisata, tourist center atau semacam na di sini. padahal toba sudah menjadi wisata dunia tapi belum dikelola secara internasional. penginapan juga belum tersedia di tomok. jika ingin menginap, kita bisa mengunakan akomodasi di tuktuk -dari guest house sampai villa- yang hanya bisa dijangkau dengan bentor cz ga ada angkutan umum -kecuali mo jalan kaki-.

menuju ke rumah bolon yang merupakan rumah adat batak dengan patung sigale-gale di depan na. rupa na sudah banyak orang di salah satu rumah bolon, kata na tarian sigale-gale akan segera dimulai dan tirai ditutup. ntah apa yang membuat sekedar patung ini menjadi begitu terkenal di kalangan turis asing. sama-sama boneka menari tapi ondel-ondel tidak setenar sigale-gale walau juga digunakan untuk menarik orang mengeluarkan saweran juga.
peti mati yang dihormati
patung sigale-gale kental kaitan na dengan simbol kebudayaan batak. simbol yang paling mudah dilihat adalah ulos batak yang dikenakan patung yang terbuat dari pahatan kayu dengan wajah lelaki berbadan jangkung dan tegak ini. dalam kebudayaan batak saat ini patung sigale-gale digunakan dalam prosesi pemakanan jika yang meninggal adalah lelaki. penggunaan patung ini berasal dari penginggalan leluhur. seorang raja toba yang mempunyai anak tunggal bernama manggale mengirim anak na tersebut pada peperangan antar kerajaan di tanah batak. ternyata si anak kalah dan meninggal dalam peperangan sehingga membuat sang ayah terpukul. kesedihan karena kehilangan anak tungal ini membuat sang raja jatuh sakit dengan kondisi yang semakin lama semakin kritis.

penasihat yang khawatir dengan kondisi sang raja memanggil datu -tabib pintar- untuk mencari cara mengobati sang raja. akhir na diputuskan membuat patung tiruan manggale dan memanggil arwah na. ritual ini berupa lagu menggunakan sordam -seruling- sampai akhir na arwah si anak masuk ke dalam patung dan matortor. melihat patung menari maka terobatilah kerinduan sang raja dan kondisi na membaik. patung matortor ini yang sekarang dilestarikan dengan penamaan baru menjadi patung sigale-gale yang bisa dinikmati di pulau samosir.
sebelum matortor
untuk sekali pertunjukkan selama 45 menit penonton dikenakan tarif 80ribu/regu atau 5ribu/orang. selain itu selama menari diperkenankan memberikan saweran ke patung. tarian ini diiring musik khas batak mulai dari ritme pelan sampai cepat. patung akan melakukan gerakan tor tor -yang ternyata dikendalikan oleh semacam dalang di balik rumah bolon- sebagai klimaks na sesuai dengan jenis dan irama musik, bukan lagi sebuah kisah mistis. tidak perlu cemas jika belum pernah melalukan matortor karena euforia kebersamaan dan suara musik akan membawa kita mengikuti gerakan yang ada, membuat orang larut dalam tarian. pasti na susah keluar dari sana kecuali musik dan tarian tersebut memang sudah berakhir.
tung tung aka kentongan
walau harus meluangkan cukup waktu menyaksikan pertunjukkan ini, tetap banyak pengunjung yang tertarik sampai berjubel di setiap pertunjukkan rumah bolon. salah satu rumah bolon ternyata tidak hanya menampilkan pertunjukkan sigale-gale tapi juga beberapa icon batak lain na. lokasi ini ada penanda papan 'objek wisata budaya sigale-gale'. 

selain rumah bolon di lokasi ini juga terdapat tung tung yang berupa instrument kayu atau bambu yang ditabuh sehingga menghasilkan bunyi khas. fungsi alat ini sebagai sinyal, kode atau penanda peristiwa dalam masyarakat. ukuran tung tung di sini lebih besar dibanding ukuran umum na karena sekaligus digunakan sebagai monumen. sengaja dibangun untuk peringatan warisan budaya yang memiliki nilai dan makna dalam rangka penting na keamanan dan ketertiban dalam masyarakat yang digali dari perspektif budaya masyarakat samosir. monumen ini diresmikan pada 20 september 2012 yang menunjukkan kepedulian masyarakat samosir terhadap warisan leluhur mereka. 

budaya yang seperti na mulai luntur karena akulturasi dan masuk na pengaruh modern yang tak jarang menggeser nilai-nilai lokal. suatu bentuk sikap yang perlu kita dukung dan jaga untuk mempertahankan apa yang pernah dan masih kita miliki, bahwa indonesia kaya dengan suku dan budaya na. i love this country so much... 
-***-
related posts: 
NewerStories OlderStories Home

0 comments:

Post a Comment