gyeongbokgung palace |
gwanghwamun square |
gyeongbokgung palace map |
kami memilih membeli tiket daripada menyewa hanbok -sekitar ₩ 10.000/2 jam- demi masuk gratisan. selain karena lebih murah, kami juga merasa lebih nyaman berkeliling dengan baju dan ransel yang kami kenakan dibandingkan dengan hanbok dan tas mungilnya. belum lagi mengingat tempat ini cukup luas dengan sebagian besar track berpasir dan tanah berdebu alangkah lebih baiknya menggunakan costume yang nyaman. aku sendiri penasaran apakah mereka yang berada di balik hanbook itu kegerahan atau tidak?
dari pintu samping kau akan menemukan national folk museum of korea terlebih dahulu. jika kau tidak cukup banyak waktu atau justru tidak berminat mengunjungi istana, museum ini dapat menjadi salah satu opsi kunjungan. tapi sebelum mengunjungi gyeongbokgung palace ada baiknya membaca informasi tentang jadwal dan acara istana. kami melewatkan informasi rekonstruksi istana sehingga dalam saat kami datang ada beberapa tempat yang tertutup untuk publik.
hexagonal pavilion misalnya, saat itu ditutup dari pengunjung karena rekonstruksi jembatan kayu chwihyanggyo. jembatan penghubung ke hexagonal pavilion atau hyangwonjeong berada di tengah kolam yang disebut danau hyangwongji. rekonstruksi jembatan chwihyanggyo dilakukan untuk memindahkan jembatan kayu ke lokasi awalnya setelah sebelumnya dipindahkan karena jembatan aslinya hancur pada saat terjadinya perang korea.
rekonstruksi dilakukan dengan mengeringkan kolam yang berada di sekeliling hexagonal pavilion. pavilion ini dibangun sekitar 1873 dan menjadi tempat terbaik untuk melihat gunung bugak dari dalam istana jika tidak sedang ditutup untuk umum. jadi kami harus cukup puas cukup dengan mengintip proses rekonstruksinya saja.
melanjutkan perjalanan ke bagian belakang istana kau akan menemukan geoncheonggung yang awalnya merupakan tempat peristirahatan raja. namun karena jenasah istri raja gojong dibunuh oleh jepang dibakar di dekat tempat peristirahatan ini maka raja tidak mau lagi menghuninya. tempat peristirahatan ini akhirnya dibongkar seluruhnya oleh jepang sebelum direkonstruksi kembali dan dibuka untuk umum pada 2007.
di sebelah geoncheonggung terdapat jibokjae yang merupakan perpustakaan pribadi raja. untuk masuk ke tempat ini kau harus melepas alas kaki. terdiri dari 2 lantai, lantai utamanya menyimpan replika buku-buku yang sudah diterjemahkan dalam bahasa inggris. buku aslinya ada yang dipindahkan ke pemerintah jepang namun ada juga yang disimpan di universitas kyeongseong dan kyujanggak institute yang ada di universitas nasional seoul.
sayangnya perpustakaan kecil yang sekarang sudah dimodifikasi menjadi lebih modern ini tidak dapat digunakan untuk membaca koleksi seperti layaknya perpustakaan pada umumnya. kau hanya bisa melihat-lihat di sini karena penjagaan sangat ketat. bahkan ada larangan untuk duduk di kursi-kursi yang ada di sana. untuk beberapa koleksi juga ada larangan menyentuh atau mengambil gambar.
sebenarnya ada 1 tempat lagi di bagain belakang istana yaitu taewonjeon yang merupakan kuil istana. tetapi lagi-lagi karena alasan rekonstruksi, kami tidak tidak dapat mengeksplore lokasi ini. begitu juga dengan amisan dan gyeonghoeru pavilion. amisan merupakan taman yang dibuat lebih tinggi dari tanah di sekitarnya. sedangkan gyeonghoeru pavilion adalah aula khusus yang biasa digunakan untuk mengadakan jamuan istana. seperti halnya hexagonal pavilion, gyeonghoeru pavilion juga dikelilingi dengan kolam buatan dengan ukuran yang lebih besar.
terdiri dari 2 lantai dengan 48 pilar penyangga, gyeonghoeru pavilion menggambarkan konsep yin yang. desain asli pilar di sini dihias dengan ukiran naga. namun ukiran ini tidak dibuat ulang saat rekonstruksi di abad ke-19. sedangkan jembatan penghubungnya masih mempertahankan ukiran 12 shio yang ada sebelumnya.
masuk ke komplek utama istana, dari bagian paling belakang ada gyotaejeon yang merupakan kediaman permasuri. bangunan yang ada saat ini adalah hasil rekonstruksi yang selesai dibangun kembali pada 1994. tempat ini dibangun karena raja ingin menjaga privasi sang ratu saat ada pejabat pemerintah yang datang ke kediaman raja. sedangkan kediaman raja yaitu gangnyeongjeon terletak di depan gyotaejon.
sebenarnya raja tidak harus menemui pejabat pemerintahan di kediamannya. beliau hanya menemui tamu di kediamannya jika sedang sakit dan harus berada di tempat tidurnya. sedangkan kantor resmi kerajaan ada di sajeongjeon. kediaman ini terdiri dari 14 ruangan dengan 7 ruangan di setiap sisinya. sementara kamar utama raja ada di bagian tengah bangunan.
di depan sajeongjeonlah terletak bangunan paling besar yaitu geunjeongjeon. di tempat inilah terdapat singgasana tempat raja menyambut tamu resmi atau tamu asing serta memberikan pengumuman yang menyangkut kepentingan nasional. lukisan kerajaan yang sering dipasang pada acara-acara korea adalah replika dari lukisan yang ada di belakang singgasana ini.
pengunjung dilarang masuk ke aula dan hanya bisa melihatnya dari luar saja. dimana di dalamnya terdapat banyak patung dan dekorasi lain dengan ornamen hewan asli dan mitos. di depan bangunan inilah terdapat lapangan besar yang biasa muncul di drama-drama kerajaan. sebenarnya ada pertunjukan khusus juga setiap sore. tapi ntah kenapa hari saat kami datang pertunjukan juga ditiadakan. langsunglah kami ke gerbang utama dimana ada atraksi penjaga gerbang. sebenarnya penjaga gerbang tidak melakukan sesuatu yang khusus, hanya berdiri diam. jadi mikir ini orang-orang dibayar berapa untuk berpose di depan gerbang melayani turis narsis yang ingin berfoto dengan mereka. apakah ini orang sewaan atau memang petugas istana sebenarnya. kalau menurutmu mereka siapa?
national folk museum |
hexagonal pavilion misalnya, saat itu ditutup dari pengunjung karena rekonstruksi jembatan kayu chwihyanggyo. jembatan penghubung ke hexagonal pavilion atau hyangwonjeong berada di tengah kolam yang disebut danau hyangwongji. rekonstruksi jembatan chwihyanggyo dilakukan untuk memindahkan jembatan kayu ke lokasi awalnya setelah sebelumnya dipindahkan karena jembatan aslinya hancur pada saat terjadinya perang korea.
hexagonal pavilion yang hanya dapat dilihat dari celah pagar pembatas karena sedang rekonstruksi |
kanji di pintu samping geoncheonggung |
bekas tempat istirahat raja |
jibokjae |
lukisan raja gojong yang menginisiasi pembangunan perpustakaan |
sayangnya perpustakaan kecil yang sekarang sudah dimodifikasi menjadi lebih modern ini tidak dapat digunakan untuk membaca koleksi seperti layaknya perpustakaan pada umumnya. kau hanya bisa melihat-lihat di sini karena penjagaan sangat ketat. bahkan ada larangan untuk duduk di kursi-kursi yang ada di sana. untuk beberapa koleksi juga ada larangan menyentuh atau mengambil gambar.
bagian dalam perpustakaan pribadi raja |
koleksi perpustakaan yang sebagian besar adalah replika, tapi tetap mengagumkan terutama punggung buku yang bergambar naga |
bangunan serupa gudang di belakang amisan |
masih bangunan di belakang amisan dilihat dari gyoenghoeru pavilion |
kalau jadi dayang kemungkinan beginilah kelakuan kami saat permasyuri tidak ada di gyotaejeon |
gangnyeongjeon |
singgasana raja |
ornamen atap hiasan lain di dalam geunjeongjeon |
gwanghwamun gate |
doc: beberapa rista punya
***
previous: bukchon hanok village
next: namsan tower
0 comments:
Post a Comment