istana maimoon, kotak waktu sejarah kesultanan deli

halaman hijau istana maimoon
travel date: 27 oktober 2013

"so i'll come prepared
 my new friends say they would help me
 get my loved one back
 they say it isn't right"

#honey bee-zee avi

walau bukan perjalanan mencari cinta tapi perjalanan ini lagi-lagi banyak melibatkan teman baru. ga hanya ditemani emak yunita tapi juga ada salah satu member backpacker medan yang sempat nemenin separoh akhir kunjungan di istana maimoon sebelum pamit pulang karena nenek na masuk rumah sakit. tengkui teman-teman backpacker medan :)

how to get there:
- nyeberang ke arah belakang masjid raya medan
- membayar 5 ribu per orang untuk masuk ke istana dan diharuskan melepas alas kaki

istana maimoon merupakan bangunan yang didirikan oleh sultan ma'moen al-rasyid perkasa alamsyah yang merupakan sultan deli ix pada tahun 1889 dan diresmikan tahun 1891. sejarah kesultanan deli sendiri bermula dari kerajaan aceh yang memperluas daerah kekuasaan na sampai ke daerah sungai lalang-percut dengan mengirim muhammad dalik. tokoh yang lebih dikenal dengan sri paduka gocah pahlawan ini berhasil memenangkan peperangan dengan kerajaan haru dan berhasil melumpuhkan sisa-sisa kekuasaan deli lama serta menjadi wakil kerajaan aceh di sumatera timur.

dengan bantuan kerajaan aceh, sri paduka gocah pahlawan memperkuat wilayah na melalui penaklukan kerajaan-kerajaan kecil yang berada di sumatera timur. sampai pada saat beliau menikahi puteri nang baluan beru surbakti yang merupakan adik raja urung sunggal, salah satu dari empat raja urung batak karo. keempat raja inilah yang mengangkat sri paduka gocah pahlawan menjadi raja deli pada tahun 1630 sekaligus menjadi tahun berdiri na kerajaan deli. 

pada masa awal berdiri, kesultanan deli masih berada di bawah kerajaan aceh tetapi memutuskan memisahkan diri tahun 1669 saat kekuasaan kerajaan aceh melemah karena dipimpin oleh raja perempuan. kesultanan deli kembali berada dalam kekuasaan aceh di tahun 1780 dan melepaskan diri untuk kedua kali na pada 1825. kerajaan-kerajaan kecil di sekitar berhasil ditakhlukkan dan menjadi wilayah kesultanan deli. namun keadaan ini tidak berlangsung lama karena pada tahun 1854 kesultanan deli kembali ditakhlukkan oleh kerajaan aceh. saat inilah ekspedisi belanda datang ke deli.
sultan ma'moen al-rasyid perkasa alamsyah
konflik internal perebutan tahta membuat kondisi deli tidak stabil dan menjadi incaran sejumlah kerajaan besar. hal ini disebabkan karena wilayah deli yang sangat menguntungkan dengan sumber daya alam na seperti minyak wangi, kayu cendana dan kapur barus. karena itulah belanda juga ingin membangun hubungan baik dengan penguasa deli. hubungan timbal balik na karena belanda membutuhkan sumber daya alam deli dan deli membutuhkan jaminan keamanan. hal ini dapat dilihat dari berakhir na perang saudara antara kesultanan deli dan kesultanan serdang karena tekanan dari belanda. 

bentuk hubungan timbal balik deli-belanda diikat dengan perjanjian politik. perjanjian ini terbagi atas acte van verband -akta pengikat- dan acte van bevestiging -akte penguat-. acte van verband menyebutkan bahwa sultan deli: bersedia melaksanakan perjanjian antara belanda dengan kesultanan deli begitu pun penerus na, akan taat dan setia kepada ratu belanda/gubernur jenderal hindia belanda dan melaksanakan pemerintahan di deli sesuai adat dan peraturan, bersedia memajukan negeri dan rakyat serta mematuhi syarat-syarat penambahan akte yang belum jelas atau belum tercantum. sedangkan acte van bevestiging menyebutkan bahwa pemerintahan hindia belanda mengakui sultan selaku raja deli. pengakuan ini juga disebutkan dalam ordonansi hindia belanda. 

keuntungan yang diambil belanda dari hubungan ini adalah dibuka na perkebunan tembakau milik asing yang juga memberikan keuntungan finansial bagi kesultanan deli. karena tanah deli yang cocok untuk ditanami tembakau dan mengasilkan tembakau dengan mutu dunia yang sangat laku di eropa maka nama deli terangkat sebagai salah satu produsen tembakau terbesar di dunia. pembayaran pembukaan perusahaan dan uang sewa tanah membuat sultan deli kaya raya. pada masa inilah sultan ma'moen al-rasyid perkasa alamsyah membangun simbol kejayaan kesultanan deli yang salah satu na adalah istana maimoon.
 lukisan sultan deli xiv
istana maimoon memiliki arsitektur khas melayu dengan warna kuning yang mendominasi. luas na sendiri 2722 meter persegi dan terdiri dari 2 lantai dengan 30 ruangan. bangunan yang merupakan salah satu istana yang paling indah di indonesia ini mempunyai 3 bagian yaitu bangunan induk, sayap kiri dan sayap kanan. bangunan induk na menunjukkan pengaruh kebudayaan melayu bergaya islam, spanyol, india dan italia. perpaduan ini yang memunculkan karakter unik pada bangunan na. dari ornamen lampu, furniture, jendela dan pintu na dapat dilihat ada na pengaruh eropa. pengaruh ini tampak dari bentuk pintu dan jendela yang tinggi seperti pola arsitektur belanda. 

pengaruh islam dapat dilihat dari bentuk lengkung atap na yang menyerupai lengkung persia -mirip kapal terbalik-. selain itu lukisan ornamen di langit-langit dan lantai memberikan nuansa khas timur tengah yang lain. masuk dari pintu utama kita akan melalui sebuah ruangan terlebih dulu sebelum sampai ke ruang tamu. bagian dalam bangunan ini juga didominasi warna kuning keemasan yang membuat na semakin tampak megah.
singgasana sultan
di dalam ruang tamu terdapat singgasana sultan yang biasa digunakan untuk acara penobatan sultan deli atau kegiatan tradisional lain. singgasana ini lagi-lagi didominasi warna kuning keemasan yang menjadi daya tarik bagi pengunjung. selain berfoto dengan latar belakanng singgasana sultan, di sini juga disewakan baju daerah yang dapat digunakan di dalam area istana maimoon. mayoritas pengunjung yang menyewa kostum menggunakan na untuk berfoto di spot singgasana, seakan kembali membawa kejayaan masa lalu kesultanan deli.

ruangan yang memiliki luas 412 meter persegi ini juga biasa digunakan sultan untuk menerima kunjungan sanak saudara dan keluarga di hari raya islam. jika tidak digunakan untuk acara kesultanan, di dalam na dapat dilihat beberapa koleksi istana seperti baju adat dan lukisan pendiri istana serta penerus tahta sultan saat ini. ada beberapa koleksi lama istana yang ikut dipamerkan seperti kursi, meja, lemari, lampu hias, alat musik dan senjata. sayang na kondisi na berdebu dan kurang terawat.
deretan pintu dan ruangan di sayap kanan lantai 2
masuk ke sayap kiri bangunan ternyata tidak bisa dimasuki karena menjadi tempat hunian keluarga dan keturunan sultan. selain itu ada juga ruangan yang digunakan sebagai gudang tempat menyimpan barang peninggalan istana yang tidak dipamerkan. lanjut ke bagian sayap kanan ternyata juga sama-sama ditutup. tampak beberapa jemuran baju di depan ruangan-ruangan yang ada di sana, membuat istana megah di bagian utama na tak beda dengan apartemen atau rusun yang dengan penghuni yang tidak terlalu peduli untuk merawat na di bagian lain.

untuk mengusir rasa kecewa karena kurang terawat na peninggalan masa lalu oleh keturunan na sendiri maka eksplorasi kompleks istana dilanjutkan ke bawah. di halaman samping istana terdapat pameran lain yaitu meriam puntung. legenda meriam ini berkaitan dengan cerita puteri hijau. puteri hijau dikisahkan sebagai sosok sangat cantik yang memancarkan cahaya kehijauan dari tubuh na sehingga dikenal dengan nama demikian.
bangunan penyimpanan meriam puntung
legenda puteri hijau memiliki banyak versi. ada yang menyebutkan bahwa putri hijau berasal dari desa seberaya. sedangkan yang lain menyebutkan dari timur tengah. sementara pada keterangan yang disajikan di istana maimoon, puteri hijau berasal dari deli. nama na juga legenda yang berasal dari cerita lisan, wajar jika terdapat perbedaan cerita yang dikisahkan dari mulut yang satu dengan yang lain.

dari mana pun asal puteri hijau ini, kecantikan na berhasil memikat raja aceh yang ingin meminang na. namun lamaran ini ditolak oleh sang putri. raja aceh yang marah dan merasa terhina karena lamaran na ditolak melakukan penyerangan. saudara sang putri yang juga dianggap sebagai keturunan dewa berusaha melindungi sang puteri. kakak sang puteri, mambang jazid, berubah menjadi naga dan menyelamatkan adik na dengan membawa na kabur saat ditawan raja aceh. sedangkan adik sang puteri, mambang khayali, berubah menjadi meriam dan terus menembakkan peluru na saat terjadi serangan dari kerajaan aceh. panas dari tembakan ini yang akhir na membuat meriam meledak dan terbagi menjadi 2 bagian. 
penyimpanan meriam puntung
bagian ujung meriam terlempar sampai ke kampung sukanalu, kecamatan barus jahe, tanah karo. sedangkan bagian pangkal na tertinggal di istana maimoon. pangkal meriam putung disimpan dalam sebuah bangunan kecil bearsitektur etnis karo. meriam ini diperlakukan seperti manusia dengan menyimpan na dalam kelambu bewarna kuning. meriam ini ditidurkan dan di sekitar na dipasangi dupa serta bunga. kadang juga diberikan sesaji berupa rokok atau telur. kata na bagian ujung meriam juga diperlakukan sama, kecuali kain selimut na yang bewarna putih.

melihat dari papan sejarah yang didirikan di depan na, seperti na dinas pariwisata lokal memiliki campur tangan tentang pengelolaan lokasi karena tercantum nama na di sana. tapi ntah kenapa tetap saja tempat ini belum layak sebagai lokasi wisata. hal ini bisa dilihat dari fasilitas yang ada. bahkan sekedar tempat sampah saja tidak terlihat satu pun. bagaimana bisa merawat peninggalan sejarah jika untuk menjaga kebersihan aja ga bisa. bahkan ketika tanya ke petugas dimana harus membuang sampah, dengan santai na orang yang ada di lokasi ini bilang taroh aja di situ sambil nunjuk lokasi rhe berdiri -pengen rasa na nyumpelin ni sampah ke orang itu-. 
patner dari backpacker medan yang cuma ketemu sesaat
sungguh disayangkan mental bersih dan merawat di sini belum kuat. semoga ke depan na kemegahan istana maimoon ga luntur karena kurang terjaga dan kurang terawat. minimal lokasi ini tidak terabaikan karena masih ada turis-turis yang masih mengunjungi na. semoga semakin banyak pengunjung mendatangkan uang masuk yang semakin banyak dan digunakan ke arah pembangunan yang positif seperti merawat dan merestorasi tempat ini. setidak na di sini rhe sempat berhasil ketemu orang baik lain na. sekali lagi, tengkiu backpacker medan yang udah ngejamu rhe jalan-jalan.
-***-
related posts: 
previous: masjid al-mashun
- next: kuil shri mariamman
NewerStories OlderStories Home

0 comments:

Post a Comment