masjid al-mashun, salah satu icon kota medan

masjid al mashun
travel date: 27 oktober 2013

"the lights go out and i can't be saved
 tides that i tried to swim against
 have brought me down upon my knees
 oh i beg, i beg and plead singing"

#clocks-coldplay

sekali lagi thanks buat yunita aka emak yang udah jadi sumber buat nanya-nanya, yang ngebantu ngerevisi itin dan yang udah bersedia semalem nampung rhe. ntah kalo ga ada emak gimana rasa na solo traveling pertama keluar pulau, mungkin ga akan selancar kali ini. karena hari ini jadwal na balik ke jakarta, maka pilihan destinasi ga jauh-jauh tapi cukup mengena sebagai icon medan. lokasi pertama, masjid al-mashun.

how to get there:
- naik angkot 63 (2 rb) dari depan kos yunita -lupa daerah mana- ke jalan utama
- naik angkot ke masjid agung (5 rb)

walaupun bukan merupakan masjid tertua di medan, masjid al-mashun menjadi icon kota ini karena merupakan masjid istana pada awal na. dibangun menjadi satu dengan komplek istana maimoon pada tahun 1906 dengan rancangan dari ja tingdeman. sang arsitek merancang na dengan bentuk segi delapan bercorak maroko, eropa, melayu dan timur tengah. empat penjuru dari delapan sisi yang ada memiliki beranda dengan atap yang tinggi dan berkubah kecil. terdapat tangga dan pintu pada masing-masing kubah sebagai jalur masuk dari pelataran ke dalam masjid yang lantai na ditinggikan, kecuali beranda pada sisi tempat imam memimpin sholat. bagian utama masjid dilingkupi kubah yang paling besar dan semua kubuh di sini bewarna hitam.

syarat masuk: kaki dan kepala tertutup
saat ini bangunan masjid tak lagi menyatu dengan istama maimoon. mungkin karena perkembangan kota medan sehingga terdapat jalan raya sebagai pemisah komplek masjid dengan komplek istana. di dalam komplek masjid sendiri terdapat 4 banguna yaitu bangunan utama masjid, ruang wudhu, menara dan gerbang masuk. 

ruang wudhu dibangun di pelataran masjid sebelah barat laut. sedangkan menara masjid berada jauh di sebelah timur. menara ini berupa bujur sangkar yang menyangga ruang silinder di atas na. hiasan pada badan silinder merupakan campuran gaya mesir, iran dan arab. untuk mencapai menara ini kita bisa melewati komplek makam yang ada di sekitar masjid. makam yang ada di sini merupakan makam dari sultan deli dan kerabat na.
komplek makam sultan dan isteri na
banyak terdapat nisan dalam komplek makam pada area masjid. makam yang berada di dalam area berdinding dan berlantai keramik serta memiliki penada tulisan melayu-arab adalah makam sultan ma'moen al-rasyid perkasa alamsyah. beliau merupakan orang yang mencetuskan pendirian istana maimoon beserta masjid na. sultan inilah yang menginginkan masjid al-mashun dibangun lebih megah dari istana untuk melayani umat muslim yang ingin beribadah. sedangkan dua makam di bagian luar dinding yang diberi atap adalah makam sultan xii dan xiii. jika ada makam di sekitar na adalah makam istri atau ibu dari sultan deli. sementara makam lain yang hanya berupa gundukan tanah adalah makam kerabat lain atau panglima perang kesultanan deli.
gerbang masuk
bangunan lain yang menunjukkan karya sang arsitek adalah gerbang masuk. gerbang masuk ini masjid terpisah dengan bangunan utama dan dibangun searah dengan kiblat untuk mempertegas arah kiblat. gerbang masjid berbentuk balok, beratap datar dengan arsitektur india. bagian tengah gerbang terdapat lengkungan tempat masuk. sedangkan bagian atas na dihiasi detail deretan balok-balok kecil yang berderet rapat. 
pelataran sebagai lahan bermain anak
masjid ini selalu ramai terutama saat bulan ramadhan. kata na selama bulan ramadhan di masjid raya medan dibagikan bubur pedas sebagai hidangan berbuka. makanan ini merupakan salah satu peninggalan makanan khas kesultanan deli. bubur pedas bisa disantap saat berbuka puasa di masjid atau dibawa pulang jika datang sebelum saat na berbuka. sayang oktober 2013 bukan bulan puasa sehingga belum sempat mencoba makanan khas ini :'(.

-***-
related posts: 
NewerStories OlderStories Home

0 comments:

Post a Comment