candi tebing gunung kawi
gunung dibelah dijadikan jalan, atau gunung dilubangi dijadikan terowongan. sering kita dengar. tapi bagaimana dengan gunung dipahat dijadikan candi? pernah mendengar atau bahkan melihatnya? ternyata di indonesia kuno ada kemampuan yang menghasilkan karya demikian.
candi yang dipahat pada tebing gunung
bagian-bagian candi tebing gunung kawi
pahatan candi ini ditemukan di gunung kawi, tampaksiring, gianyar, bali. berbeda dengan gunung kawi, jawa timur yang terkenal karena mitos pesugihannya, gunung kawi di tampaksiring memiliki arti lain. kawi dalam bahasa bali bearti pahatan. candi tebing gunung kawi merupakan candi yang dipahat di tebing gunung. candi ini dipahat pada tebing batu padas yang berada di samping sungai pakerisan pada abad ke-11
harga tiket sudah termasuk kain, wajib digunakan untuk yang tidak menggunakan penutup kaki di bawah lutut. bisa juga menggunakan kain sendiri jika tidak ingin menggunakan kain di sini
jalan menuju candi, turun tapi rapi dan aman dilalui
tiket masuk seharga 30ribu, sudah termasuk peminjaman kain penutup kaki. waktu tempuh ke candi sekitar 15 menit. mayoritas rute yang dilalui adalah anak tangga turun dengan 3/4 perjalanan menyajikan pemandangan persawahan terasering. jika tidak sempat ke tegalalang, setidaknya kau sudah mencicip pemandangan hijau khas bali.
pemandangan sawah terasering menuju candi tebing gunung kawi
tidak luas tapi belum sah kalau belum turun ke sawah 
sekitar 100 meter sebelum gerbang komplek candi, perjalanan berubah menjadi membelah batu padas. tidak terbayang pada masa itu para pekerja mengeruk batuan padas demi pembuatan jalan masuk. setelah gerbang ini, candi tebing terbagi menjadi 2 bagian, barat sungai dan timur sungai
jalan membelah batuan padas menuju gerbang candi tebing gunung kawi
gerbang candi tebing gunung kawi
tidak seperti kebanyakan candi di bali yang disusun dari bata merah atau batu gunung, candi di sini terbuat dari batuan utuh. ada sumber yang mengatakan bahwa candi ini adalah tempat persemayaman raya udayana yang merupakan keturunan wangsa warmadewa. tetapi seperti biasa, sejarah budaya di indonesia belum terdokumentasi sempurna sehingga belum lengkap dan mendukung sebagai informasi wisata. wangsa warmadewa merupakan dinasti pertama yang menguasai bali. keturunan warmadewa lainnya yang juga memiliki peninggalan di tampaksiring yaitu indrajayasingha warmadewa, raja yang membangun tirta empul
candi tebing di sisi barat
absen, biar ga keliatan pergi sendiri
apakah benar candi tebing gunung kawi merupakan makam raja dan keturanannya? sejak ditemukan pertama kali pada 1920 oleh peneliti belanda, belum ada kesimpulan konklusif tentang tempat ini. tetapi lokasi ini sekarang digunakan sebagai tempat ibadah dengan dibangunnya pura di sekitarnya. sedangkan untuk pahatan asli yang masih terlihat adalah 2 komplek candi yang berhadapan mengapit sungai pakerisan, salah satu sungai yang dikeramatkan di bali.
sisa ceruk bagian kiri terlihat yang cukup luas walaupun sebagian sudah tergerus abrasi. kemungkinan adalah sebuah ruangan pada masanya. sedangkan ceruk bagian kanan hampir tidak berbekas yang saat ini tertutup dengan bale piasan
abrasi tidak hanya pada ceruk tetapi juga candi. abrasi paling parah dialami candi bagian selatan. selain ceruk dan candi, ornamen lain bisa dibilang masih utuh. begitu juga lubang air yang terdapat pada bagian depan masing-masing candi, lengkap ada 4, hanya saja sudah tidak berfungsi mengalirkan air. semacam bale pengaruman di sebelah kanan adalah bangunan baru yang penyusunnya sangat kontras dengan batuan candi
komplek di sebelah barat sungai adalah yang pertama kali kita temui dari gerbang masuk. komplek ini terdiri dari 4 candi yang diprediksi sebagai kuil untuk selir dan anak raja udayana. di sebelah kiri dan kanan candi terdapat ceruk yang diperkirakan sebagai ruangan besar. tetapi ceruk bagian utara sudah rubuh dan saat ini digantikan dengan bale-bale. komplek barat ini banyak mengalami abrasi tetapi pahatan candi masih bertahan dengan bentuk aslinya.
hampir semua bagunan candi masih bertahan dengan bentuk aslinya. kecuali keberadaan sanggah pamerajan dan lantai pelataran yang disusun dari batuan baru
sanggah pamerajan, bangunan baru menggantikan ceruk sebelah kanan
dalam perjalanan menuju ke bagian timur sungai, terdapat ceruk-ceruk lain yang lebih kecil tanpa keterangan. komplek bagian timur terdiri dari 5 candi. diperkirakan sebagai bagian utama candi, komplek ini dianggap sebagai tempat pemujaaan terhadap arwah raja udayana. kelima pahatan candi yang ada di sini lebih utuh dibandingkan dengan komplek bagian barat. ceruk yang mengapit candi pun masih terlihat jelas sebagai ruangan berpartisi
jembatan di atas sungai pakerisan, merupakan penghubung candi tebing gunung kawi bagian barat dan timur. pura di bagian belakang adalah bangunan baru
candi tebing di sisi timur
peninggalan lainnya yang masih terlihat jelas adalah kolam aktif. walaupun tidak ada keterangan apakah ini hasil pemugaran atau memang asli peninggalan. karena jika diperhatikan lebih seksama, lubang air yang ada di atas kolam terbuat dari semen, bukan dari pahatan batuan seperti yang ada bagian bawah setiap candi. komplek candi di sebelah barat juga memiliki pahatan batuan yang kemungkinan adalah lubang air tetapi sudah tidak aktif mengalirkan air lagi. lubangnya pun sudah tertutup rerumputan, mungkin karena abrasi hebat yang terjadi pada sisi barat. 
highlight sisi timur candi tebing adalah kolam yang masih aktif
kami tidak dapat naik ke pelataran candi karena digunakan untuk photo shoot
kekaguman kembali muncul saat menyadari bahkwa komplek ini dibangun pada abad ke-11. bagaimana seniman pada masa itu mendesain komplek ini dengan simetris dan berukuran besar? bagaimana para pekerjanya membelah batu padas untuk menghasilkan karya sesuai dengan imajinasi sang seniman? kekaguman ini membawa suasana magis selain dari vibe lokasinya sendiri.
tapi masih beruntung dapat pemandangan candi sisi timur yang dikatakan sebagai candi utama. padahal di sebaliknya banyak tumpukan tripod dan ransel2 kamera milik para pemburu foto 
sungai pakerisan yang mengalir di antara candi tebing. suara arus airnya, seakan menjadi pengiring doa ke sang hyang widhi
letaknya yang mengapit sungai pakerisan membuat dimana pun kau berada pada kompleks ini, suara alam, gemercik air menjadi back sound. ketenangan yang magis semakin membuat tempat ini terasa sakral. belum lagi pura yang dibangun di sekitarnya. tetapi  apakah pura ini dibangun dalam posisi aman? atau apakah ada situs yang dikorbankan demi pembangunan pura? mungkin para arkeolog yang lebih dapat menjawabnya.
pura di candi tebing gunung kawi. batu penyusunnya sepertinya sudah cukup tua. tapi apakah pura ini dibangun di lahan kosong atau mengambil sebagian situs peninggalan? tidak ada keterangan
sebagai orang awam, aku hanya bisa mengatakan, selama trip di bali, tempat inilah yang paling nyaman. apakah komplek ini adalah makam atau tempat pemujaan? yang terlihat olehku adalah kemegahan candi yang diukir pada batu padas. kekaguman pada nenek moyang bali yang berhasil mendatangkan perasaan nyaman lahir batin. jembatan penghubung dengan leluhur juga kedekatan dengan alam. gemercik arus sungai dan latar yang mendukung. pantas saja ada yang mengatakan bahwa ceruk-ceruk kecil di komplek ini adalah tempat meditasi.
siapa yang bisa menghindari pesona candi tebing gunung kawi? masih susah move on dari pemandangan ini 
satu kekurangannya hanyalah serangga. jika kau tidak bermasalah dengan serangga maka aku pastikan tempat ini adalah tempat paling nyaman. tetapi jika kau bermasalah dengan serangga, pastikan membawa repellent atau lotion anti serangga. kurangnya informasi tentang ini membuatku pulang dengan banyak bentol-bentol di sekujur badan.
***
previous
next:
main hall kiyomizudera, tidak jauh dari kyoto tower jika dilihat dari ketinggian
kyoto, kota kuno yang pernah menjadi jantung dan ibu kota jepang banyak menyimpan sejarah. kota ini pernah menjadi pusat budaya selama ratusan tahun sehingga banyak peninggalan bangunan bersejarah terutama kuil, salah satunya adalah kiyomizudera. area di sekitarnya pun sering muncul dalam film atau anime yang bertema sejarah.
jalan menanjak menuju kiyomizudera
kiyomizudera dibangun di bukit otowa yang mengalirkan mata air sangat jernih. dalam sejarahnya, pembangunan kuil ini bermula saat seorang biksu nara menerima wahyu untuk pergi ke utara mencari air yang sangat jernih. di bukit otawa-lah sang biksu menemukan mata air yang bening dan menyebarkan ajarannya. nama kiyomizudera sendiri bearti kuil air suci.
semakin dekat dengan kuil, semakin banyak kios dan semakin padat pengunjung 
spring ticket kiyomizudera 
pengunjung dikenakan biaya normal ¥ 400 untuk memasuki bangunan yang menjadi landmark kyototetapi karena baru dalam tahap renovasi maka biaya yang dikenakan ke pengunjung sebesar ¥ 300. tiket masuknya unik, desainnya sesuai musim yang sedang berlangsung saat itu. kuil ini dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun bus. pengunjung harus mendaki jalan menanjak dari tempat parkir maupun bus stop menuju ke kuil yang terletak di bukit ini. 
ghibli studios shop and cafe
tetapi jangan khawatir, tanjakan tidak terlalu terasa saat kau melewati kios makanan maupun souvenir yang berjajar di sepanjang jalan. ada juga tempat penyewaan yukata maupun studio foto. aneka jajanan dan pernak-pernik lain di etalase kios cukup memanjakan mata, apalagi jika ada sale yang ditawarkan.
photo studios sekaligus penyewaan yukata. mereka  
bangunan-bangunan khas yang ada di dalam kiyomizudera adalah niomon, saimon, zuigudo, hondo, okunoin, otowa no taki dan jojuin. setiap bangunan memiliki arti masing-masing. tapi secara keseluruhan, kekhasan kuil-kuil kuno di kyoto adalah tidak ada penggunaan paku dalam bangunannya. kualitas kayu dan teknik pembangunan yang digunakan pada masa itu membuat kuil ini tetap berdiri selama ratusan tahun.
niomon, gerbang utama kiyomizudera
bagian pertama yang kita temui adalah niomon yang merupakan gerbang utama. pengunjung lokal banyak berfoto di sini. setelah berkeliling aku baru paham, ternyata di sinilah lokasi yang paling memungkinkan untuk mendapatkan pemandangan dengan latar 1 bangunan utuh. karena letaknya di lereng bukit, susah melihat bangunan dengan utuh karena posisinya atau justru tertutup oleh pepohonan di sekitar.
saimon yang menghadap ke barat untuk menyaksikan pemandangan matahari terbenam. di belakangnya terdapat pagoda 3 tingkat yang sedang dalam perbaikan
setelah noimon terdapat saimon yang merupakan gerbang barat. sayangnya karena pagoda 3 tingkat di sebelahnya ditutup untuk perbaikan, maka akses ke saimon pun ikut tertutup. padahal gerbang ini populer untuk melihat landscape kyoto dan pemandangan matahari terbenam. tempat ini juga menjadi salah satu lokasi untuk melaksanakan praktik ajaran buddha yaitu nissokan, meditasi membayangkan surga dengan melihat matahari terbenam. karena satu konsep tanah suci buddha ada di barat, menyaksikan matahari tenggelam dengan pikiran yang tenang menjadi cara untuk melihat ke kedalaman diri seseorang. praktik ini tidak hanya dilakukan oleh biksu tetapi juga orang biasa karena mudah dan sederhana. bagi nissokan, tempat ini merupakan salah satu tempat suci dan mendapat julukan lain gerbang menuju surga
zuigudo, kuil yang di dalamnya banyak terdapat dewa shito maupun buddha. kuil ini sangat universal, kau dapat berdoa untuk berbagai permohonan karena banyak dewa yang ada di sini 
setelah saimon, alur pengunjung mengarah ke zuigudo yang merupakan tempat doa bagi penganut shinto dan buddha. tempat ini ramai pendoa dan ada ruang bawah tanah yang dapat dikunjungi dengan membayar biaya ¥ 100. tour ke ruangan yang disebut tainai meguri ini melambangkan masuk ke rahim buddhaaku tidak mencobanya karena keramaian pendoa. di bagian depannya juga banyak terpasang papan permohonan. 
tour ke tainai meguri dimulai dari ruangan sebelah kiri, ada papan petunjuk di bagian atas pintu masuknya
selain ruang bawah tainai meguri, semua dapat dikunjungi gratis sampai area ini. setelahnya kau harus membayar tiket untuk masuk ke hondoaula doa utama ini memilik beranda dengan ketinggian 13 meter, setara bangunan 4 lantai, yang menjadi icon wisata kiyomizudera. dengan ketinggian ini, beranda hondo menjadi semacam panggung besar di ruang terbuka yang berdiri lereng bukit. 
akses masuk ke area berbayar kiyomizudera yang berada di lereng bukit
beranda hondo yang tampak seperti panggung di ketinggian dengan 18 pilar penyangga
banyak pengunjung tertarik dengan beranda ini. panggungnya cukup luas untuk menampung puluhan orang. mengingat kontruksinya dibangun sepenuhnya menggunakan kayu tanpa paku, tentu pembangunannya menggunakan bahan pilihan dan desain yang luar biasa. 18 pilar mampu menyangga panggung ini ratusan tahun. tidak hanya bertahan ratusan tahun tetapi juga mampu menopang beban yang ada di atasnya, terutama saat ramai pengunjung. pantas saja jika tempat ini masuk ke dalam situs warisan dunia. 
kemegahan panggung semakin terasa saat berada di bawah dan dekat dengan tiang penyaganya. hanya orang berkemampuan khusus yang selamat saat meloncat dari ketinggian ini
percobaan mengangkat tongkat biksu, tongkat dibagian belakang adalah tongkat yang normal digunakan saat ini. tongkat yang mereka angkat adalah tongkat yang digunakan pada masa awal berdirinya kiyomizudera. tidak ada yang berhasil mengangkatnya selama pengamatanku
beredar cerita bahwa tempat ini adalah tempat ujian ninja. dinyatakan lolos menjadi ninja saat berhasil melompat dari panggung hondo ke taman di bawahnya. cerita ninja ini diperkuat dengan tongkat biksu yang dipamerkan sebelum masuk hondo. terdapat 2 tongkat besi, tongkat berukuran normal dan tongkat yang digunakan pada awal kuil ini dibangun. ntah kekuatan apa yang dimiliki biksu-biksu saat itu, atau mereka menguasai ilmu ninja. dari yang aku lihat, tidak ada 1 pengunjung pun yang berhasil mengangkat tongkat kedua. apakah biksu atau ninja pengguna tongkat kedua ini, aku lupa keterangannya.
hondo kiyomizudera, aula doa utama yang banyak dikunjungi peziarah 
aula doa hondo, masih di lapisan luar. bagian dalamnya hanya dapat diakses oleh pendoa-pendoa tertentu
hondo terdiri dari 2 ruang doa. ruang doa pertama dapat digunakan untuk umum sedangkan ruangan yang lebih dalam digunakan secara terbatas. hanya biksu atau mereka yang telah melakukan ritual doa sebelumnyalah yang diijinkan untuk masuk kebagian dalam. di bagian belakang bangunan hondo terdapat jalan menuju jishu jinja shrine, kuil bagi mereka yang ingin menemukan jodoh.
okunoin yang sedang dalam perbaikan dilihat dari panggung hondo
panggung hondo dilihat dari panggung okunoin yang merupakan tempat paling pas untuk menikmati pemandangan kiyomizudera
aula doa berikutnya setelah hondo adalah okunoin. namanya sama dengan okunoin di  koyasan. tetapi tidak tahu apakah fungsinya sama atau tidak karena saat kunjunganku aula ini dalam renovasi. pengunjung masih dapat mengakses beranda okunoin yang dibangun dengan cara yang sama dengan panggung hondo tetapi tidak dapat masuk ke aula doa. dari beranda inilah kau dapat menikmati pemadangan hondo nyaris utuh jika tidak terhalang pepohonan, pemandangan yang menjadi icon kiyomizudera. selain hondo, kau juga dapat menikmati landscape kyoto saat cuaca mendukung.
otowa no taki, air terjun yang disalurkan dalam 3 aliran 
okunoin dibangun di atas otowa no taki (otowa waterfall), sumber air yang menjadi cikal bakal kiyomizudera. air yang dialirkan otowa no taki sering disebut konjiki-sui (air emas) atau enmei-sui (air kehidupan). debit air yang tidak banyak dibagi dalam 3 aliran. pengunjung dapat mengambil airnya menggunakan semacam gayung besi panjang. kepercayaan yang beredar mengatakan meminum airnya akan mengabulkan doa atau memperpanjang usia. bagi yang tidak percaya, anggap air ini pemurni jiwa, tidak ada salahnya mencoba.
otowa no taki memiliki air yang jernih, dapat dilihat di kolam tampungannya yang tampak sampai dasar kolam
kejernihan air otowa no taki terihat dari kolam di bawahnya. walau tidak dalam, kau dapat melihat dasar kolam karena airnya yang bening. tidak hanya memurnikan mata batin tetapi juga mata ragawi yang puas dengan pemandangan di komplek kuil. satu pemandangan yang terlewat olehku adalah jojuin karena pembatasan jumlah pengunjung masuk. di dalamnya terdapat taman yang sering digunakan untuk doa/meditasi yang dikenal dengan sebutan taman bulan. seperti apa keindahan taman bulan? untuk kau yang pernah masuk ke sini, tolong ceritakan kepadaku. 
-***-
previous:
next:
tembok gyeonggijeon, cukup tinggi untuk ukuranku :)
wisata budaya dan sejarah di korea merupakan hasil restorasi besar-besaran oleh pemerintah mereka. sejarah besar penyatuan korea sendiri bermula dari dinasti joseon. dan gyeonggijeon merupakan awal dari sejarah dinasti tersebut. dengan tiket masuk seharga ₩ 3.000, kau dapat melihat kembali waktu yang berhenti pada masa itu dan bergulir ke masa kini. seakan sejarah mengalir melalui bangunan yang tenang di pusat kota.
tiket masuk gyeonggijeon, sudah langsung diperlihatkan lukisan raja taejo
reruntuhan gyeonggijeon mengalami sejarah panjang, beberapa kali hancur dan dibangun kembali. bagian utama terletak pada satu garis lurus dengan pintu masuk. di sana terdapat aula yang dibangun pada masa raja taejong untuk mengabadikan potret raja taejo, pendiri dinasti joseon
jeongjeon, bangunan utama yang menyimpan lukisan raja taejo. lambang taeguk terdapat pada hampir semua atap jeongjeon
aula ini dikeramatkan jadi tidak heran jika arsitektur bangunannya mirip dengan bangunan kuil. sebelum sampai ke bangunan utama kau akan melihat gerbang yang disebut hongsalmun. gerbang ini serupa dengan torii di kuil jepang
hongsalmun, juga terdapat lambang taeguk di bagian tengah atas
hongsalmun yang secara harafiah bearti gerbang dengan panah merah. gerbang ini banyak ditemukan di tempat suci, berbentuk tiang bulat dengan palang penyangga berisikan anak panah yang bagian tengahnya terdapat trisula dan lambang taeguk. warna merah yang digunakan dipercaya sebagai warna pengusir setan.
oesinmun, dilanjutkan naesinmun sebelum sampai ke jeongjeon
tidak ada tembok di sekitar hongsalmun supaya orang yang masuk keluar dapat terlihat. gerbang ini juga sebagai penanda, bahwa setelahnya merupakan tempat keramat sehingga orang yang masuk ke dalamnya harus menunjukkan rasa hormat. setelah gerbang ini terdapat oesinmun (gerbang dengan tembok bagian luar), naesinmun (gerbang dengan tembok bagian dalam) barulah jeongjeon yang merupakan bangunan utama tempat mengabadikan potret raja.
masuk dari timur, keluar dari barat
sinmun sendiri merupakan sebutan untuk pintu dewa. untuk memasukinya, pengunjung hanya diperbolehkan dari pintu sebelah timur/kanan dan keluar dari pintu sebelah barat/kiri. sedangkan pintu bagian tengah hanya untuk sindo, atau yang didewakan di sini yaitu arwah raja taejo.
lukisan raja taejo
royal portrait museum
lukisan raja lain pada masa dinasti joseon juga tersimpan di lokasi ini. secara khusus mereka dipamerkan pada royal portrait museum yang terletak di bagian belakang gyeonggijeon. di dalamnya tersimpan 26 lukisan raja taejo yang berhasil diamankan ataupun dilarikan selama kebakaran maupun perang. 
photo zone at royal portrait museum, bagian saat penggunaan kamera masih diijinkan
koleksi lukisan raja yang ada di sini seperti sejong, youngjo, jeongjo, cheoljong, gojong dan sunjong. museum ini menjadi satu-satunya museum yang menyimpan dan memamerkan lukisan raja. lukisan-lukisan di sini merupakan lukisan ulang yang digambar sesuai aslinya. namun demikian diperlakukan selayaknya lukisan asli sehingga untuk memasuki tempat ini pun terdapat pemeriksaan dan penggunaan kamera dilarang.
 pintu samping annex of gyeonggijeon, mengarah langsung ke bagian belakang
annex of gyeonggijeon memang tidak semegah gyeongbokgung palace tetapi suasana di dalamnya lebih homie walau merupakan salah satu tempat penting untuk raja
selain koleksi lukisan raja, 
sebelah barat/kiri jeongjeon dipertahankan bangunan asli yang disebut annex of gyeonggijeon. komplek ini terdiri dari 3 bagian dan berisi 5 bangunan utama yaitu subokcheong, sumunjangcheong, eojeong, yongsil dan jokwacheong.
aula subokcheong, tidak luas tapi merupakan penghubung dari kamar-kamar yang ada di kanan kirinya
subokcheong terlihat dari belakang dan deretan kamar yang ada di salah satu sisinya
di bagian depan terdapat subokcheong yang merupakan tempat tinggal pegawai kelas bawah saat melakukan ritual di gyeonggijeon. penginapan yang dikelilingi tembok pembatas ini terdiri dari beberapa kamar dan dapur sekaligus tempat penghangat lantai. terkadang lokasi ini juga digunakan sebagai tempat pertunjukan. di sebelahnya, di luar tembok pembatas terdapat sumunjangcheong yang merupakan tempat pengawal berada. 
sumunjangcheong
eojeong, sumur yang dulunya khusus digunakan untuk membuat hidangan raja ini sekarang ditutup permanen
gudang penyimpanan makanan yang berada sebelum dapur dan tempat hidangan raja sementara di simpan. hanya dapat dilihat dari luar saja karena pintu masuknya terlapis semacam terpal transparan yang tidak memungkinkan pengunjung masuk
sedangkan di bagian tengah terdapat eojeong merupakan sumur yang khusus digunakan untuk membuat hidangan raja. namun saat ini sudah ditutup dan tidak difungsikan lagi. di bagian belakang terdapat yongsil, tempat penyimpanan makanan. dan jokwacheong yang menjadi dapur, tempat penyiapan makanan saat diadakan upacara di gyeonggijeon.
jeonju sago, bangunan mungil yang mengimpan catatan harian raja-raja joseon
replika sillok
diorama pengarsipan sillok
di sebelah timur/kanan jeongjeon terdapat jeonju sago yang menyimpan arsip sejarah jeonju. tempat ini awalnya didirikan untuk menyimpan catatan harian kegiatan raja yang disebut sillok. terdapat 15 sillok raja taejo yang tersimpan di sago. setelah pemerintahan sejong, sillok-sillok tersebut dibuat dalam 2 rangkap. saat ini 1 salinan disimpan di seoul dan salinan lainnya disimpan di chungju. sedangkan jeonju sago sendiri berubah fungsi menjadi ruang pameran yang berisi dorama kegiatan raja serta replika sillok.
hutan bambu yang menjadi spot idola di sini, bahkan bebrapa variety show yang menggunakan lokasi ini juga meng-highlight spot ini
hutan bambu dari jauh terlihat lebih rimbun dan lebih hijau tentunya
selain jeonju sago juga terdapat hutan bambu yang menjadi salah satu daya tarik gyeonggijeon. selain melihat lukisan raja taejo, lebih banyak pengunjung mengunakan waktu kunjungan untuk berfoto di hutan bambu ini. walau ukurannya mini, tapi setidaknya rumpun bambu ini dapat dibilang cukup lebat di dalam kuil. kalau kau, apa yang menurutmu menarik dilakukan di sini?
jelajah gyeonggijeon, pantang pulang sebelum gelap, bahkan sampai bulan muncul di kejauhan
love from gyeonggijeon. hard to get proper picture together. udah sepi, mulai gelap, ga ada properti. but it's ok, cukup puas merasakan eksplorasi tenang ga banyak gangguan ini
NewerStories OlderStories Home