gyeongju, kota sejarah sekaligus buadaya korea. banyak peninggalan tersisa dan dipugar di kota ini. setelah landmark pertama gyeongju, cheoseongdae, sekarang saatnya mengunjungi landmark kedua kota ini, anapji pond.
anapji pond adalah nama awal tempat yang sekarang lebih dikenal dengan donggung palace dan wolji pond. kolam anapji (안압지) dibangun oleh raja munmu dari kerajaan silla. di dalamnya terdapat bukit-bukit kecil serta tanaman dan hewan langka. pada masanya, kolam dan taman eksotis ini diperuntukkan khusus untuk bangsawan.
kini setelah dipugar siapa pun dapat masuk ke komplek kolam dan istana asalkan membayar tiket masuk seharga ₩ 2.000. pada keterangan di dekat gerbang dituliskan terdapat 3 pulau di wolji pond. tapi aku tidak dapat menghitung dengan pasti karena daratan yang menjorok di kolam tidak dibangun terpisah seperti layaknya sebuah pulau tetapi menyambung dengan bagian tepi kolam. semuanya tampak menyatu di mataku. tidak jelas apakah ini yang dimaksud dengan pulau atau hanya daratan yang menjorok dari dinding di sekeliling kolam.
populasi ikan wolji pond |
selain tempat wisata, katanya pulau ini juga menjadi lokasi berburu para bangsawan. namun dari apa yang kami lihat saat itu, tidak ada hewan buruan seperti rusa atau binatang buruan lain yang hidup di pulau buatan ini. yang ada hanyalah ikan-ikan di kolam yang akan mendekat saat kau datang. aku tidak tahu apakah boleh memberi makan ikan di sini karena tidak ada penjual pangan ikan tetapi juga tidak terdapat larangan memberi makan.
donggung palace dan wolji pond yang panas dan gersang tanpa pohon rindang |
kecuali kawasan berumput yang dilarang diinjak, selebihnya adalah kawasan berpasir yang semakin berdebu di siang hari |
sebagai salah satu cara mengurangi kepulan debu dari langkah-langkah pengunjung, sebagian lokasi ditutup oleh matras sabut kelapa |
walaupun dulunya merupakan taman khusus bangsawan namun tempat ini jauh dari rindang. gersang jusru menurutku, ga ada sejuk-sejuknya. jalanan berpasir semakin memperkuat rasa kering dan panas. sedangkan lahan-lahan terbuka masih dalam proses ekskavasi maupun pemugaran sehingga menampakkan tanah-tanah galian atau patok-patok beton.
sementara donggung palace yang digunakan sebagai nama tempat ini pun belum tampak wujudnya. yang ada adalah 3 bangunan di sisi kolam yang tidak menawarkan kesejukan. bangunan-bangunan ini digunakan sebagai ruang pameran relik-relik yang ditemukan saat ekskavasi tempat ini. sekitar 33.000 peninggalan digali seperti ubin dan genteng dengan desain unik, tembikar, patung buddha maupun perhiasan mulai dari perunggu hingga emas. relik-relik ini menjadi wawasan tambahan tentang kesenian buddha dan kehidupan sehari-hari di kerajaan silla.
bangunan-bangunan ini bukan istana, hanya bangunan di sisi kolam yang digunakan sebagai ruang pameran |
salah satu bangunan yang masih dalam proses pemugaran saat kunjungan kami adalah imhaejeon. istana ini digunakan sebagai istana putra mahkota dan terpisah dari istana utama kerajaan silla. secara historis bangunan ini merupakan bangunan terpenting di lokasi ini. sayangnya, justru banguan inilah yang belum ada tanda-tanda berdiri di tempat ini. mungkin jika nanti kau datang dan imhaejeon sudah berdiri, tolong ceritakan kapadaku. karena mungkin lokasi ini tampak tidak segersang saat ini, saat aku datang di 2019.
***
previous: gyochon traditional village
next: dinner at dosol maeul
0 comments:
Post a Comment