thailand ternyata memiliki komplek istana di beberapa daerah yang dapat diakses oleh publik. selain grand palace di bangkok, ada juga bhubing palace di chiang mai. apa sih beda bhubing palace dibanding istana-istana lain sehingga layak untuk dikunjungi?
dengan tiket masuk ฿ 50 -jauh lebih murah dibanding dengan grand palace pastinya- tempat ini sangat layak untuk dikunjungi. berada di antara doi shutep dan hmong village, bhubing palace cukup mudah diakses dengan kendaraan pribadi. sedangkan angkutan umum menuju tempat ini hanya ada di akhir minggu. jadi dalam satu kali tempuh kau dapat mengunjungi 3 tempat sekaligus, bisa ditambah 1 lagi dengan chiang mai zoo yang ada di bagian bawah.
untuk warga biasa atau wisatawan seperti kami, masuk ke tempat ini sama halnya seperti masuk ke kuil buddha, kau harus berpakaian sopan. definisi sopan di sini adalah menggunakan rok atau celana menutup kaki. jika kau dinilai tidak mengikuti aturan ini, maka petugas di pintu masuk akan langsung menyodorkan kain untuk menutupi kaki bagian bawah.
tidak ada pilihan warna kain, hanya ada abu atau biru. ini pun tergantung mood petugas pemberi kain. selain itu tidak ada tempat ganti yang layak -cewek kan pengen ngaca ya-. kau hanya diminta melipir di samping pintu masuk. jadi jika kau tidak ingin salah kostum, sebaiknya gunakanpenutup kaki yang disarankan. kami hanya menganggap harus menggunakan pakaian di bawah lutut dan ternyata tetap dilarang.
ruen peek mai |
bhubing palace atau juga dikenal dengan winter palace dibangun pada 1961 untuk keluarga kerajaan saat berkunjung ke chiang mai. dinamakan demikian karena biasa dikunjungi keluarga kerajaan sekitar febuari-maret. sebagai tempat liburan keluarga kerajaan wajar jika suasana di sini dapat dibilang cukup melegakan. selain sebagai lokasi liburan, tempat ini juga untuk menjamu tamu kerajan yang sebelumnya hanya dijamu di bangkok.
jika keluarga kerajaan tidak sedang berkunjung, beberapa tempat di bhubing palace dapat diakses publik. royal garden adalah salah satu bagian yang dapat diakses oleh pengunjung. jangan khawatir salah masuk, karena tempat-tempat khusus keluarga kerajaan dipasang tanda larangan masuk untuk yang tidak berkepentingan. seperti ruen peek mai yang merupakan wisma kayu untuk ditempati oleh putri kerajaan atau sebagai tempat singgah tamu kerajaan.
tempat khusus berikutnya adalan ruen rab rong yang merupakan wisma kerajaan. bangunan ini terdiri dari 2 lantai dan dibangun bergaya thailand modern. wisma ini dipergunakan oleh pengunjung kerajaan maupun abdi senior yang menjadi bagian dari rombongan kerajaan. selain itu tempat ini juga digunakan sebagia ruang tunggu bagi mereka yang ingin melakukan audiensi atau diundang dalam jamuan istana.
kami hanya bisa melihat bagian belakang wisma karena penjagaan bagian depan cukup ketat. selain itu tidak jauh dari wisma ini terdapat taman bunga dengan berbagai koleksi bunga tropis. tidak seluas taman bunga nusantara di cianjur memang, tetapi menurut brosur yang dipasang di pintu masuk, di sini terdapat bunga-bunga langka di thailand.
kalo bunga memang baru aku lihat di thailand |
walaupun berada di kawasan pegunungan tetapi lokasi ini ga ada sejuk-sejuknya, panas bahkan untuk ukuranku. mungkin ini alasan beberapa tanaman disimpan dalam rumah kaca yang terjaga kesejukkannya. sayangnya, untuk tanaman yang berada di luar rumah kaca, walaupun terawat dan banyak variasi tetapi sepertinya kurang suplai air. taman mawar misalnya, tampak pohon-pohon yang sepertinya kejang kepanasan dari tanah yang kering merekah.
cuaca panas ini semakin menyengat saat perjalanan menuju phra tamnak bhubing rajanives atau singkatnya bhubing palace. tidak ada pohon rindang yang sedikit menyejukkan perjalanan sehingga aku sarankan untuk membawa penutup kepala. tetapi untuk kau yang gemar mencari konten, banyak spot beraneka bunga yang menarik untuk dijelajahi.
terdiri dari 2 lantai, bhubing palace memiliki arsitektur thailand tengah yang disebut reun mu atau rumah kelompok. lantai atas digunakan sebagai tempat tinggal anggota kerajaan sedangkan lantai bawah untuk rombongan kerajaan. dibangun tahun 1961, konstruksi bangunan ini memakan waktu penyelesaian selama 5 bulan. tamu kerajaan pertama yang pernah berkunjung di istana ini adalah raja dan ratu denmark pada 1962.
jika mengikuti jalan utama dari bhubing palace, kau akan dibawa menuju pha mon pavilion dan taman pakis -akhirnya aku menemukan tempat sejuk-. karena pakis hidup di tempat teduh, sepertinya tempat ini memang di-setting untuk mendukung keberlangsungan hidup pakis. semula terdapat pondok bambu dengan atap jerami di taman ini untuk makan malam informal. tetapi pondok ini kini diganti dengan pavilion yang dibangun dari kayu jati.
kesejukan tempat ini ternyata tidak hanya mendukung hidup pakis saja. ada beberapa jenis anggrek yang juga dapat ditemukan di taman ini. bahkan cukup banyak jenis anggrek yang baru pertama kali kutemui atau jarang kulihat di indonesia ada di sini.
anggrek thailand, tetapi menurut rista jenis ini juga ada di indonesia hanya jarang ditemukan |
water reservoir aka waduk yang ada setelah taman pakis juga merupakan surga bagiku yang kepanasan. berharap menemukan percikan-percikan air penuh kesejukan tapi ternyata tetap saja panasnya matahari yang lebih terasa. penampungan air ini dibangun untuk menyimpan cadangan air yang digunakan di area bhubing palace.
gazebo di komplek taman |
ternyata susah duduk dengan kain panjang beginian |
sedikit di atas waduk kau akan melihat wisma kayu yang disebut phra tamnak siri song nakornbing atau istana eucalyptus. wisma ini didirikan berdasarkan madat dari ratu yang ingin mempelajari penggunaan kayu eucalyptus sebagai konstruksi bangunan. mulai dari wisma ini sampai dengan bagian atas adalah wisma-wisma kerajaan, sehingga kami memutuskan untuk mengakhiri kunjungan kami.
drinking and snacking stall hanya ada di sebelah pintu masuk atau di tempat parkir, sedangkan komplek istana ini cukup luas dan panas. pastikan membawa persediaan air dan sedikit camilan untuk mengeksplore tempat ini. petugas ada di beberapa spot terutama spot penting kerajaan seperti bhubing palace dan lanskap taman di samping waduk. dan mereka galak. foto di samping tamanan saja kena tegur, ga tau apa yang akan terjadi jika kau sampai berani menyentuh bunga-bunga ini. berani mencoba?
-***-
previous: primo piazzanext: hmong village
0 comments:
Post a Comment