kek lok si *temple*
'penang itu pulau kecil'

so what? beberapa orang yang mengetahui rencana perjalanan 4 hariku di penang berkomentar demikian. tapi jangan salah, kuil buddha terbesar se-malaysia justru ada di pulau kecil ini. kek lok si namanya.

kuil surgawi yang dalam bahasa hokkien di sebut kek lok si banyak dikunjungi peziarah dari asia terutama dari hong kong. kek lok bearti surgawi dan si bearti kuil. jadi sebenarnya penulisan judul ini juga kurang tepat, karena si juga bearti temple.
turning point at kek lok si
kek lok si dapat diakses menggunakan bus rapid penang yang melalui air itam. kebetulan aku mendatangi kuil ini langsung dari bandara begitu sampai di penang. tidak ada bus langsung dari penang international airport menuju kek lok si. jika kau ingin langsung ke kuil ini, kau dapat menggunakan jasa taksi atau mobil sewaan yang banyak tersedia di airport.
komtar tower, bus terminal ada di bawah bangunan ini
aku memilih menggunakan bus, lebih merakyat dan hemat. selain juga merasakan lebih dekat budaya setempat. ada beberapa rute bus rapid penang yang dapat dipilih menuju kek lok si dari airport. rute yang kupilih adalah yang paling aman menuju komtar bus terminal. dari terminal ini aku mencari bus menuju air itam.
komtar bus terminal jarlur 4, tunggu bus melewati air itam di sini
komtar bus terminal jarlur 4, tunggu bus melewati air itam di sini
bus menuju air itam tersedia di jalur 4 komtar bus terminal. kau tinggal membaca papan informasi yang tersedia di setiap jalurnya. ada beberapa pilihan bus yang melalui air itam, pilih saja yang pertama datang. air itam terkenal dengan pasarnya, jadi bersiaplah saat bus melewati pasar. tak jauh dari sana akan ada tempat pemberhentian bus.
jalan pasar, jalan utama sebelum masuk ke laksa air itam & kek lok si di sebelah kanan
untuk mencapai kek lok si kau perlu sedikit berjalan dari pemberhentian bus. tapi jangan khawatir tersesat karena petunjuk jalan yang jelas dan pagoda kek lok si dapat kau lihat begitu keluar dari bus. sebelum mengeksplore kuil ini aku menyempatkan sarapan sekaligus makan siang di laksa air itam karena akan banyak tenaga dibutuhkan untuk berkeliling kuil.
rute menuju kek lok si
lokasi kek lok si berada tidak jauh dari penang hill, sehingga memiliki suasana kaki bukit yang sama. aku skip kunjungan ke penang hill karena membayangkannya mirip dengan genting highland yang aku pernah aku kunjungi. tapi ternyata di sini udaranya tidak sesejuk di genting highland, cenderung panas bahkan untuk kawasan di sekitar kaki bukit.
kolam kura-kura
populasi kura-kura di kolam
jika kau menggunakan kendaraan pribadi kau dapat langsung menuju area parkir kuil utama. tetapi aku memilih rute pejalan kaki dengan pintu masuk di bagian bawah komplek kuil yang disambut dengan kolam kura-kura. terdapat ratusan kura-kura di kolam ini mulai dari anakan sampai dewasa. hal ini berkaitan dengan tradisi pernikahan yang melepaskan kura-kura. semakin banyak pasangan menikah di kuil ini, semakin banyak juga kura-kura di dalam kolamnya. 
akses menuju kek lok si
udah nanjak, banyak tangga pula, tapi ga berat kok buat yang fit
kolam ini juga menjadi salah satu atraksi di kek lok si. di sini pengunjung dapat memberi makan kura-kura. pakannya dapat dibeli pedagang yang ada di sekitar kolam berupa pellet maupun sayuran segar. cukup aku saja yang makan, kura-kuranya jangan. supaya kepadatan kolam tetap terjaga maka aku melanjutkan perjalanan melalui beberapa anak tangga menuju bagian utama kuil.
main hall kek lok si
kek lok si
tempat yang terakses pertama kali adalah aula doa yang cukup luas. patung dewa-dewa besar ada di bagian dalam aula sedangkan di bagian dindingnya terpasang ribuan patung dewa-dewa berukuran kecil. salah satu yang menarik untukku adalah wishing ribbon yang ada di dekat pintu keluar. untuk menyematkan seutas pita kita cukup berdonasi RM 1. hanya saja semua pita ditulis dengan bahasa china yang tidak aku mengerti arti lengkapnya. daripada salah doa, mending tidak usah mencoba.
aula doa kek lok si. bandingkan dengan orang berbaju hijau, kau akan merasakan betapa luasnya ruangan ini
lampion, wishing ribbon dan ribuan patung buddha mini di semua bagian dinding
keluar dari aula menuju ke bangunan di atasnya kau akan melalui taman dengan patung buddha yang dikelilingi oleh 5 biksu. aku tidak tahu apakah ini tempat doa atau patung penghias taman karena tidak ada pengunjung maupun peziarah yang berdoa di sini saat aku lewat. di samping taman ini terdapat jalan menuju amitabha buddha pagoda yang sayangnya banyak disinggahi pengemis.
buddha dengan 5 biksu
akses yang dimanfaatkan mereka yang kurang beruntung
amitaba buddha pagoda terdiri dari 3 lantai. di sekelilingnya terdapat patung amitabha buddha dalam posisi berdiri yang sama disusun berdampingan. warna kuning yang mendominasi dinding dan patung buddha sangat kontras dengan warna merah pagoda yang ada di bagian tengahnya. belum lagi pintu bulat yang menjadi akses masuk menjadi pemandangan cantik. berada di taman ini saja aku sudah menemukan keheningan yang nyaman
amitaba buddha pagoda
deretan patung di amitaba buddha pagoda
lantai 1 digunakan sebagai souvenir shop maupun perlengkapan doa. kau bisa menemukan souvenir kek lok si maupun kerajinan khas penang. aku membeli pembatas buku kayu dengan hiasan pita seperti yang digunakan pada wishing ribbon dan gantungan kunci sebagai oleh-oleh. naik ke lantai 2 terdapat ruangan dengan 3 patung amitabha buddha. aku tidak yakin apakah ini tempat doa karena tidak terdapat altar doa seperti yang terpasang di aula doa sebelumnya.
my favorite! pintu bulat sebulat muka yang baru bangun tidur di pesawat :D
ruangan pada lantai kedua amitaba buddha pagoda
sayangnya tangga ke lantai 3 ditutup untuk pengunjung. tapi jika dilihat dari jauh, di lantai ini lagi-lagi terdapat patung amitabha buddha ukuran normal yang mengelilingi patung utama yang lebih besar. sama dengan patung dewi kwan in, patung di bagian puncak ini juga dinaungin dengan pavilion.
puncak amitaba buddha pagoda
taman amitabha buddha pagoda terhubung dengan hall of devas dan mahavira hall. arsitektur kedua tempat ini sangat berbeda dengan amitabha buddha pagoda. jika amitabha pagoda didominasi dengan warna yang cerah, kedua tempat ini lebih banyak dihiasi dengan pilar-pilar kayu dengan warna aslinya. kalau pun diberi warna, warna-warna yang ada di sini lebih natural. jika di tempat sebelumnya aku menemukan keheningan yang nyaman, di sini aku dihadapkan pada ketenangan magis. suasana yang akan kau temukan di tempat orang-orang khusyuk berdoa.
berbagai patung dewa di hall of devas
buddha maitreya
sesuai namanya pada hall of devas ada berbagai patung dewa dari yang berparas sangar sampai yang riang. sedangkan mahavira hall biasanya merupakan aula utama tempat beradanya 3 patung buddha sekaligus menjadi tempat doa utamanamun aku melihat ada yang tidak biasa di sini. selain aula doa di bagian kuil paling bawah dan mahavira hall, masih terdapat aula doa lain yang terletak di samping pagoda.
mahavira hall
sebelum sampai ke pagoda kau akan melewati kantin dengan deretan toko souvenir. sedikit menyesal sudah membeli beberapa souvenir tadi karena pilihan di sini ternyata lebih banyak. tapi tetap saja ada yang kubeli yaitu kartu pos kek lok si. sayangnya aku hanya menemukan penjual post card tanpa ada yang menjual perangko.
post card kek lok si: patung dewi kwan in sebelum ditutup pavilion dan gemerlap kek lok si malam hari. ada yang tau 1 lagi di belakang ada post card apa?
sampai di sini yang telah aku kunjungi dapat diakses gratis oleh pengunjung. namun setelahnya mulai berbayar atau disediakan kotak donasi. pada ujung kios souvenir inilah terdapat petugas lift untuk naik ke pelataran atas. kau harus membayar RM3 untuk perjalanan naik turun. tidak ada akses lain.
patung kwan in yang hanya sempat kulihat dari kejauhan
aku lupa mengapa aku batal naik, sepertinya terlupa saat sibuk memilih post card. aku baru tahu kemudian ternyata dari sanalah kau bisa naik menuju patung dewi kwan in setinggi 30.2 meter dari perunggu. patung perunggu ini menggantikan patung gips putih yang terbakar sebelumnya. patung ini dinaungi dalam pavilion setinggi 60.9 meter yang memiliki atap 3 tingkat dan 16 tiang penyangga. selebihnya tidak tampak karena aku hanya berhasil menintip dari kejauhan dan ingat setelah di bawah belum masuk ke tempat ini.
aula doa yang ramai dengan mereka yang sedang mengadakan perayaan
ada juga altar persembahan di samping aula doa yang diberi nomor ntah menurut apa
melanjutkan ke tempat berikutnya aku harus membayar RM 2 untuk masuk ke aula doa. sepertinya di tempat ini baru ada perayaan karena ada meja-meja doa terpasang bersama dengan kitab-kitab dan kumpulan pendoa. tidak seperti mahavira hall yang sepi dan cocok untuk berdoa atau bermeditasi, suasana hiruk pikuk tampak di sini. sungkan menganggu mereka aku segera melanjutkan ke pagoda yang juga menjadi daya tarik kek lok si.
taman di bawah pagoda kek lok si, dari sini kau bisa melihat kota yang ada di bawahnya
pagoda rama yang menjadi salah satu icon kuil ini
pagoda ini dikenal dengan pagoda rama yang memiliki kekompleksan desain. bagian dasar berbentuk oktagonal dengan arsitektur china, sedangkan bagian tengah bergaya thailand dan atapnya bergaya myanmar. kombinasi arsitektur ini melambangkan harmoni buddha mahayana dan buddha theravada yang ada di sini. 
when you walk alone: suka kagum-kagum sendiri, asik sendiri trus lupa apa waktu. tau-tau udah sore 'n ga bisa eksplore maksimal
didalamnya konon ada 10.000 patung buddha. namun karena adanya perayaan di aula doa, beberapa akses terbatas untuk pengunjung sehingga aku pun harus cukup puas dengan mengeksplore taman tanpa naik ke pagoda setinggi 30 meter ini. taman ini dihiasi puluhan lampion yang sepertinya cantik jika dikunjungi malam hari. dari sini pun kau juga bisa menyaksikan bagian kota yang ada di bawahnya.

ada yang pernah masuk ke pagoda ini? cerita dong biar aku juga tau bagaimana isinya.
jungang market
jungang market
tempat pertama yang kami tuju begitu sampai di gyeongju adalah pasar malam. maklum, kami sampai saat hari sudah petang, setelah perjalanan panjang dari juwangsan, dengan kelelahan dan kelaparan. untungnya rute menuju penginapan dari gyeongju bus terminal melewati jungang market yang langsung menarik perhatian mata dan perut kami.

masuk ke sini seakan masuk ke food zone. kedai makanan berderet rapi di tepian dengan tempat makan di bagian tengah. meja disediakan dengan bangku-bangku pendek bergerombol. aneka makanan dijual, mulai dari makanan barat, timur tengah dan tentunya makanan korea.
deretan penjual makanan dengan tempat makan di bagian tengah pasar
jungang market adalah pasar lokal yang beroperasi dari pagi sampai sore hari. tapi setiap 5 hari sekali ada semacam pasar tiban di petang sampai dengan malam hari yang khusus menjual makanan. event ini banyak digunakan muda-mudi lokal maupun keluarga untuk berkumpul atau sekedar hang out saat pulang kerja. dan kami beruntung ada di gyeongju saat event berlangsung.
beberapa penjual pasar yang masih berjualan di malam hari
berkeliling di tempat makan dalam kondisi lelah dan lapar ternyata bukan hal yang mudah. banyaknya pilihan makanan justru membuat kami semakin tidak fokus dalam menentukan pilihan yang akan kami makan. akhirnya rista justru memilih menu sederhana, tteokbokki. sedangkan aku memilih sundae karena belum menemukan makanan ini di indonesia.
tteokbokki walau seperti hanya dibungkus plastik tapi masih ada paper cup-nya di bagian luar
bagaimana rasanya? tteokbokki seharga ₩ 5.000 yang rista pesan ternyata jauh di bawah ekspektasi. berharap memakan makanan pedas yang hangat untuk menyegarkan mood dan tenaga yang hilang setelah pendakian. ternyata rasanya cenderung plain untuk lidahku, tidak sebanding dengan warnanya yang tampak merah bergairah. rista yang memesan makanan saja juga kurang puas dengan apa yang dia makan dan berujung melipir ke toserba yang ada di dalam pasar.
penjual sundae dan tumisan seafood
sementara rasa sundae ₩ 5.000 yang aku pesan tidak terlalu mengecewakan. rista tidak bisa makan makanan ini karena tidak tahan dengan aroma darah babinya. mungkin aku terbiasa dengan makan saren -darah ayam yang direbus dan biasanya dimasak dengan bumbu bacem- di jogja sehingga tidak terlalu kaget dengan aroma dan teksturnya. penasaran justru, apakah sesama menu berbahan dasar darah ini akan memiliki rasa yang serupa?

saren di jogja terbuat dari darah ayam tanpa tambahan yang memiliki taste manis ringan. sedangkan sundae korea yang berasal dari darah babi memiliki taste manis dan cenderung berat. selain karena glass noddle yang dicampur dengan darah dimasukkan ke dalam usus babi, rasa berat ini juga berasal dari aneka saus yang digunakan. belum lagi irisan bawang bombay dan ntah daun apa, membuat makanan ini lebih cocok dimakan bersama dengan nasi. tetapi karena porsinya cukup besar untukku dan rista tidak mau diajak share akhirnya aku putuskan memakan sundae tanpa nasi.
sundae before-after diaduk, glass noodle-nya gendut-gendut, gimana ga kenyang
selain rasa manis, sundae juga memiliki rasa pedas ringan yang lebih cepat hilang dibanding dengan aroma daun yang digunakan sebagai taburan. ntah mengapa aku mudah terganggu dengan aroma dedauan yang asing atau belum pernah kumakan. seperti dedauan di makanan thailand. that's for me

sementara rista tidak terganggu dengan aroma daun ini dan lebih terganggu dengan aroma darah. mungkin untuk yang tidak terbiasa, sundae akan terasa aneh pada awalnya. tapi untuk yang terbiasa dengan aromanya pun, menghabiskan 1 porsi ini sendirian cukup membuatku eneg kekenyangan :D   
NewerStories OlderStories Home