doo-baki guesthouse
strategis, aman, nyaman. dan kalau bisa, murah -pastinya-. itu standar kami dalam menentukan penginapan. tidak ada person khusus yang bertugas mencari penginapan. siapa yang tertarik dengan suatu kota, dialah bertanggung jawab dengan penginapannya. dan kali ini kami cukup beruntung mendapatkan penginapan sesuai standar dan... banyak bonusnya.
menghidupkan yang mati, suka dengan konsep pajangan dinding ini dengan memanfaatkan barang-barang mati namun memberi kesan segar
doo-baki guesthouse terletak di pusat gyeongju, tidak jauh dari komplek cheonmanchong. bahkan 1 blok dari sini terdapat makan kuno yang belum bernama. kau bahkan bisa mencapai penginapan ini dengan berjalan kaki dari terminal gyeongju, tidak sampai 15 menit, jika kau terlalu malam sampai di kota ini. pilihan makanan pun banyak, mulai dari jungang market sampai komplek kuliner di sekitar cheonmanchong seperti dosol maeul.
koleksi foto perjalanan owner doo-baki, apakah kau melihat pemandangan di indonesia?
tidak hanya fasilitas di sekitar penginapan yang memanjakan, bagian dalamnya pun tak kalah menyenangkan. dikelola oleh seorang traveler dari jepang yang menetap di korea, penginapan ini sangat memfasilitasi kebutuhan para penghuninya. pemiliknya menunggu setiap tamu yang datang sesuai dengan reservasi, walaupun nanti di pagi atau siang hari para staff menggantikannya. kau pasti akan bertemu si pemilik yang fotonya terpampang di sepanjang dinding lobby karena dia punya komitmen untuk mengenal semua tamunya.
female dorm kami ada di paling ujung, pintu hijau. no picture inside karena menhormati penghuni yang sudah ada sebelumnya
bangunan 4 lantai memiliki beberapa tipe kamar, kami memilih female dorm 4 person dengan fasilitas kamar mandi dalam. dan sesuai standard korea, di kamar kami pun terdapat hairdryer dan catokan. yups, tidak perlu khawatir untuk kau yang harus all out saat keluar rumah. pemiliknya sangat memperhatikan kenyamanan para penghuninya.
4 lantai tanpa lift tapi penghubung antar lantainya dimanjakan dengan pajangan beginian, ga akan bosan
belum lagi space antar lantai yang tidak dibiarkan begitu saja dengan meletakkan pajangan yang menggemaskan. teddy bear yang gagal kami jumpai di sokcho ternyata bisa kami temukan beberapa di sini. yang paling aku suka adalah kitchen and dinning room-nya. saat kami datang di malam hari ruangan ini ramai dengan penghuni dan pemilik yang saling bertukar cerita. sementara di pagi hari ramai dengan para penghuni yang menyiapkan sarapan sebelum beraktivitas.
dinning room, enak buat makan, nyaman buat ngobrol
dapur doo-baki, bebas pakai selama dibersihkan seperti semula
barang dan bahan dasar seperti telur dan aneka saus tersedia di dapur. kau bisa memasak aneka menu yang kau inginkan karena semua alat masak tersedia di sini. tentunya bahan makanannya membeli sendiri, kecuali telur yang selalu di-refill setiap pagi. kulkas pun disediakan untuk menyimpan bahan makanan penghuni selama diberi label pemiliknya sebelum disimpan. sayang aku hanya semalam di gyeongju sehingga tidak mengutilisasi dapur yang ada.
basement doo-baki yang semacam aula pertemuan
lazy room, ada banyak koleksi buku, tinggal nunggu yang bisa main gitar :D 
basement penginapan juga disulap menjadi semacam ruang hangout. aku yakin kau ga akan mati gaya jika seharian di penginapan. koleksi buku dan alat musik ada, meja panjang untuk kumpul bareng pun ada. dan lagi-lagi, dinding di basement pun diubah menjadi galeri foto perjalanan dari pemilik penginapan.
koleksi mata uang perjalanan owner doo-baki. ini belum semua, sepertinya semua negara sudah dikunjungi pemiliknya
aku tidak berhasil meng-capture koleksi foto sang pemilik saat di indonesia. tapi dari koleksi uang receh yang dipajang di dinding, aku menemukan rupiah di sana. fix, pemilik ini sudah traveling ke berbagai negara sehingga bisa mengelola penginapan dan menyambut tamunya, bukan sebagai tamu tetapi keluarga. seakan pulang.

doc: beberapa rista punya
hotel abby by the river town
ada 2 travel mate yang paling sering jalan bersamaku, dahlia di dalam negeri dan rista keluar negeri. tetapi kali ini aku memilih jalan sendiri. selain karena tiket hadiah kuis yang nyaris hangus, perjalanan dadakan ini juga tidak sesuai dengan jadwal mereka berdua. untung saja destinasi kotanya cukup memanjakan untuk solo traveling.
lokasinya mudah ditemukan karena tepat di samping sungai setelah jembatan
ipoh merupakan kota yang ramah untuk pejalan kaki, terutama di old city. selain banyak destinasi wisata sejarah, juga banyak destinasi wisata kuliner. dan semuanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki seharian. dengan banyaknya pilihan ini maka aku pun memilih penginapan yang dekat dengan old city. selain mempermudah akses, kalau capek pun bisa break bobo' siang dulu di penginapan sebelum melanjutkan perjalanan.
sungai di samping hotel, maunya sih duduk-duduk di tepi sungai tapi ga ada bangkunya
ipoh di pagi hari dilihat dari sungai samping hotel, masih ada lampu kota yang belum padam
pilihanku jatuh pada hotel abby by the river town. dan benar, penginapan ini tepat berada di samping sungai dengan pemandangan senja dan pagi hari yang menenangkan. aku sengaja memilih dorm karena kali ini aku traveling sendirian. tapi siapa sangka ternyata pelayanan di sini sangat memuaskan. walaupun aku memilih mixed dorm dengan harga lebih murah dibanding dengan female dorm, tapi kenyataannya room mate-ku cewek semua. ntah karena ini negara islam atau memang service mereka yang memuaskan dengan meng-upgrade mixed dorm yang kupesan menjadi female dorm.
kamar dengan ranjang tingkat khas dorm, tirai sengaja ditutup karena barang berserakan
kamar mandi bersama yang ada di dalam kamar, tidak harus keluar kamar malam-malam
fasilitasnya pun cukup memuaskan untuk standarku. fasilitas kamar dengan kamar mandi dalam, 6 bed dan ruang yang cukup lengang jika kau butuh space untuk packing tanpa mengganggu penghuni lain. dan walaupun dorm, tapi privacy tiap penghuninya tetap terjaga karena tirai yang ada di setiap bed. juga laci penyimpanan untuk masing-masing penghuni.
view ipoh dari roof top hotel 
open space roof top yang kalau beruntung bisa sarapan ditemani kawanan burung perkutut 
selain fasilitas kamar, yang paling aku suka adalah roof top-nya. bebas akses sepanjang hari terutama saat breakfast dihidangkan. walaupun makanan dan kopinya tidak seenak kopi ipoh yang terkenal, tapi suasana dan view-nya memanjakan
roof top yang sepertinya seru kalau malam
sayangnya baru sempet berkunjung saat sarapan, inget ngejepret pun saat udah kenyang 
sedikit sesal adalah tidak mencoba mendatanginya di kala malam karena adanya pemanggang dan hammock -ayo angkat gelasmu kawan-. pasti seru bertukar cerita perjalanan di antara penghuni. bahkan ketika aku keluar penginapan pun, mereka yang kutemui selama sarapan memberikan ucapan perpisahan. inilah keseruan solo traveling saat kau tidak memiliki barrier dengan penghuni lain
-***-
previous:
next:
mural gyeongju
seoul dan busan merupakan kota terkenal di korea. tapi ada juga kota-kota lain yang tak kalah menariknya. gyeongju misal, kota kuno yang merupakan tempat awal sekaligus ibu kota kerajaan silla, 1 dari 3 kerajaan besar di korea.

seperti halnya negara-negara lain, kota kuno ini masih berdiri dengan menyimpan banyak situs sejarah. selain 3 kuil buddha besar yang menjadi peninggalan kerajaan silla, di sini juga dapat ditemui sejumlah besar makam raja dan bangsawan silla. makam ini berbentuk gundukan seperti bukit-bukit kecil yang tersebar di seluruh wilayah gyeongju. 
peninggalan kota kuno gyeongju
bentuk gundukan ini bertujuan untuk melindungi arwah di dalamnya dari roh jahat serta isi dan makamnya sendiri dari pengrusakan. lokasi yang dipilih pun biasanya yang memiliki keindahan alam dan dikelilingi oleh pegunungan. komplek makam yang paling terkenal adalah komplek makam daereungwon. komplek ini terdiri dari 23 makam dengan makam yang paling terkenal adalah cheonmanchong dan hwangnamdaechong.

chong bearti makam. namun berbeda dengan makam umumnya yang disebut neung, makam chong menunjukkan bahwa yang terkubur di dalamnya bukanlah jenazah melainkan barang berharga. seperti cheonmanchong misalnya yang bearti heavenly horse tomb karena ditemukannya lukisan kuda di langit yang merupakan peninggalan kerajaan silla. jika kau berkeliling gyeongju seharian, kau akan sering menemukan lukisan ini di beberapa tempat. 
gundukan makam raja dan bangsawan silla
contoh lain adalah hwangnamdaechong, makam kuno terbesar yang didalamnya terdapat ribuan peninggalan dan aksesoris emas. atau geumgwanchong yang bearti gold crown tomb karena di dalamnya terkubur mahkota paling mewah yang pernah ditemukan. mahkota ini juga menjadi maskot kota gyeongju seperti halnya apel di cheongsong.
komplek king naemul tomb
gundukan makam ini memiliki ketinggian 12 meter atau lebih. terdiri dari lapisan batuan yang di bawahnya terdapat ruang kayu dengan peti kayu di tengahnya. tidak tampak menarik, dari luar seperti bukit teletubbies. kami hanya melewati komplek ini karena lebih fokus mencari makan siang. bahkan sempat terjadi ketidaktahuan saat memasuki komplek makam yang ternyata dari pintu belakang. untungnya tidak ada denda karena kami tidak membayar tiket masuk di komplek king naemul tomb.
cheomseongdae setinggi 9 meter
komplek makam yang kami masuki berada satu area dengan cheomseongdae atau observatori astronomi. observatori ini merupakan observatori tertua di asia timur yang dibangun pada masa kepemimpinan ratu seondeok. menara observatori dibangun dari tumpukan batu granit setingi 9 meter. tersusun dari 300an batu, menara ini menggambarkan jumlah hari dalam 1 tahun. serta 27 rangkaian yang melambangkan ratu seondeok, penguasan ke-27 dari kerajaan silla.
bersama cheomseongdae
bentuk asli cheomseongdae tetep terjaga selama 1.300 tahun dan menggambarkan tingkat ilmu pengetahuan kerajaan silla. kerajaan ini tidak hanya memiliki kesenian tinggi tetapi juga pengetahuan tinggi juga. kira-kira apalagi peninggalan kerajaan silla yang ada di kota ini?
NewerStories OlderStories Home