alice in jaman
di era digital ini, pilihan destinasi wisata bertambah. tidak hanya wisata alam, kuliner dan budaya tetapi juga lokasi yang membuat media sosial-mu menarik. keunikan suatu tempat tidak hanya dinilai dari cerita yang ada di dalamnya tetapi juga bagus tidaknya lokasi tersebut di-posting di media sosial. gamcheon culture village misalnya, tidak hanya menawarkan pengalaman berkeliling di desa tetapi juga berbagai dekorasi cantik untuk kontenmu.
mujigae, warna-warni jaman mural village
pelangi... di musim semi 
winter at jaman mural village, little man with big snowman
begitu juga dengan jeonju, selain jeonju hanok village di sini juga terdapat jaman mural village yang menyajikan warna-warni lukisan dinding. berbagai tema menghiasi rumah warga yang berada tak jauh dari akses masuk jeonju hanok village. jaman mural village dapat diakses dengan menyeberangi jembatan yang berada di depan jeonju hanok village sign. mulai dari sini kau bebas berkeliling desa untuk menemukan lukisan yang kau suka.
menyeberangi jembatan dari hanok village, pilih belokan ke kanan
belokan ke kiri akan menuju pemukiman warga biasa
sedangkan belokan ke kanan akan mengarah ke jama mural village
saat kami datang, belum banyak warga maupun pengunjung yang ada di jaman mural village. semua lukisan
bebas dinikmati dalam bentuk utuh tanpa gangguan. beberapa yang menarik adalah zona anime yang terletak di bagian tengah desa. baik dari anime jepang maupun korea. 
slam dunk, manga jepang yang membuatku mengemari komik bertema olahraga
aeni, isilah untuk kartun korea. cha tae hyun pernah mengatakan di 1n2d kalau ibunya menjadi pengisi suara dari aeni ini
ada yang tau karakter ini? benar, city hunter dan dallyeora hani
can you imagine how the spiderman reach the green goblin? 
ada juga zona bintang dunia, baik tokoh maupun karakter dunia. walau ada yang bentuknya tidak sempurna, tapi nyaris semua dinding di sini bergambar. ada beberapa yang sudah pudar, namun ada beberapa yang menarik perhatian. tidak dikelola secara khusus tapi patut dicoba.
the avengers
bintang dunia
tradisi korea
beberapa cafe juga dihias menarik secara visual. sayang saat kami datang mereka belum buka sekedar untuk sarapan. untuk yang datang dengan pasangan, ada juga mural-mural dengan nuansa romantis yang pasti menarik untuk posting-an media sosial.
dessert market, banyak yang merekomendasikan cafe ini sayang belum buka
꼬지따뽕 cafe, lagi-lagi masih tutup jadi ga sempat coba

오목오목 cafe
오목오목 cafe entrance, sudah ada nuansa gembok cinta
dan di antara warna-warni ini, kau tetap bisa menemukan nuansa sejarah di dalamnya. terselip di antara rumah-rumah dengan lukisan dinding, terdapat imokdae, semacam bangunan kecil dengan batu ukir di dalamnya. batu peringatan ini diukir dari tulisan gojong, raja ke-26 dinasti joseon yang mencoba menolak jatuhnya joseon sebelum akhirnya menjadi raja terakhir. batu imokdae konon berisi tulisan bahwa kakek buyut raja taejo tinggal di sana sebelum meninggalkan jeonju. 
outside of 두이모카페 , so romantic
두이모카페, penasaran dengan bagian dalam yang tidak berhasil aku intip karena masih belum buka
the secret world of arrietty, zona ghibli adalah bagian favoritku sebelum menemukan imokdae
princess mononoke, did you enjoy it?
howl's moving castle, don't let me go
di seberang imokdae terdapat omokdae dengan bentuk serupa. batu peringatan ini ditujukan untuk mengenang raja taejo yang berhenti dalam perjalanan pulang setelah kemenangannya mengalahkan jepang di puncak unbong, gunung hwang. berbeda dengan imokdae, di sebelah omokdae terdapat anjungan yang mewakili jeonju sebagai 'rumah joseon'. kota dimana raja pertama tinggal sekaligus raja terakhir meletakkan monumen dengan tulisan dari darah dan air matanya sebagai raja terakhir.
imokdae yang terjepit di antara pemukiman jaman mural village
omokdae yang lebih terbuka dengan area sekitar yang lebih luas dan pavillion di sebelahnya yang menggambarkan jeonju sebagai rumah joseon
pavillion omokdae
saat masa kini dan sejarah hidup berdampingan, warga korea diajak untuk tidak melupakan akar sejarahnya. sebagai pendatang, kita juga dapat menikmati pemandangan hanok village dari ketinggian. warna-warni mural village berdampingan dengan pemandangan tradisional hanok village, kombinasi menarik yang berbeda dari desa-desa wisata di korea.
closing at jeonju, karena kami tidak punya foto bersama yang proper :D
NewerStories OlderStories Home