dholan bareng ibuk ke kotagede

gerbang paduraksa
"mama didn't raise no fool 
 well my mama didn't raise no fool 
 you can't tell me what to do 
 'cause my mama didn't raise no fool"

#mama didn't raise no fool-firehouse

ibuk -aku suka menambahkan 'k' di belakangnya karena terasa lebih tegas dan penting- adalah orang yang hampir selalu mengijinkanku pergi kemana pun tanpa menuntut apapun. karena begitu request, biasanya susah dicari. suatu kali saat aku ke thailand selatan -karena sebelumnya pernah menerima kartu pos dari thailand utara dan vietnam bergambar orang dari suku setempat- ibuk request dikirim kartu pos bergambar orang thailand selatan. nah loh... thailand selatan lebih banyak daerah pesisir, apa coba suku aslinya?

ibuk selalu ikut dalam setiap perjalananku melalui cerita. mendengar dengan setengah bahagia, setengah berharap. seakan-akan ingin bepergian tetapi cuti kami sebagai pekerja yang tidak pernah dapat diseragamkan. maka saat ada kesempatan, tidak peduli jarak tujuan, yang penting menemani ibuk dholan. kali ini yang ibuk pilih adalah kotagede.
masjid gede mataram
kotagede menyimpan banyak potensi wisata. selain terkenal dengan kerajian peraknya, di sini juga terdapat masjid kotagede peninggalan dari jaman mataram yang juga dikenal dengan sebutan masjid gede mataram. masjid ini dibangun atas perintah panembahan senopati dengan gaya pra islam atau arsitektur hindu-buddha. arsitektur ini dapat dilihat jelas dari gerbang masjid yang berbentuk paduraksa.

di selatan masjid gede mataram terdapat makam agung tempat peristirahatan terakhir para peletak dasar kerajaan mataram islam. salah satunya adalah panebahan senopati, tokoh yang memerintah pembangunan masjid gede mataram. menuruni undakan pada gerbang paduraksa akan terlihat bangsal duda sebagai tempat jaga abdi dalem sekaligus toko souvenir. menempel pada tembok bata yang menjadi pembatas bangsal duda dengan masjid gede terdapat tulisan yang menyebutkan panembahan senopati bertahtakan di mataram pada 1509 tahun jiwal, wafat dan dikubur pada 1532 tahun ehe. halaman ini adalah halaman pertama sebelum masuk ke bagian selanjutnya.
pintu makam dengan detail gerbang paduraksa
gerbang paduraksa yang disebut regol sri manganti menghubungkan halaman pertama dan kedua. di halaman ini terdapat bangunan kuno yang digunakan sebagai pendaftaran sekaligus tempat berganti baju bagi peziarah sebelum masuk ke makam yang hanya dibuka pada hari-hari tertentu.  selain itu terdapat 2 pedopo kecil, bangsal pengapit ler di sebelah kanan sebagai ruang tunggu putri sedangkan bangsal pengapit kidul di sebelah kiri sebagai ruang tunggu pria.


kami berkunjung bukan saat makam dibuka untuk ziarah. jika sedang dibuka, peziarah dapat masuk dengan membayar biaya khusus serta mengikuti aturan pakaian berkunjung ke makam. seandainya dibuka pun sepertinya aku tidak akan masuk ke dalam. selain karena malas berganti pakaian -perempuan menggunakan jarik dan kemben-, di dalam makam pun harus bersikap sopan dan dilarang memotret karena kawasan makam dianggap sakral.
sendang seliran
dari halaman kedua terdapat gerbang paduraksa lain menuju sendang seliran. dari atas gerbang terlihat sendang putri dan sendang kakung. perbedaan kedua sendang ini terdapat pada area mandinya, dimana atap area mandi putri tertutup sedangkan atap area mandi pria terbuka. katanya pembuatan sendang ini dikerjakan sendiri oleh kyai angeng pemanahan dan panembahan senopati. sebutan seliran karena airnya berasal dari makam/badan yang dalam bahasa jawa disebut selira. di dalam sendang terdapat ikan, paling terkenal adalah lele bule, yang tidak kunjung ke permukaan saat aku menunggunya.

menurut ibu penjada tempat ini, sendang biasanya ramai di malam jumat atau ketika ada pasaran jawa tertentu. di sini masih kuat budaya kejawen walaupun sudah dibangun masjid di atasnya. ada juga orang yang datang bersemedi atau siraman di sendang ini pada waktu-waktu tertentu. tentu saja kunjungan kami adalah wisata belaka, tanpa maksud untuk ziarah dan sejenisnya. mengenal kotaku lebih dalam, bukan hal tabu bukan. -***-
NewerStories OlderStories Home

4 comments:

  1. Blusukan ke gang2 di kotagede seru jg loh, seakan2 seperti di dlm labirin hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, sayang kemaren waktunya ga banyak jadi ga sempet explore semuanya

      Delete
  2. Bangunan klasik dan bersejarah kalau dilihat :)

    ReplyDelete