kakuban-zaka at koyasan okunoin
buat kau yang suka cerita jepang pasti pernah membaca tentang 47 ronin. atau yang belum pernah membacanya minimal tahu film yang dibintangi keanu reeves ini. ronin, samurai tanpa tuan, tidak dapat dipastikan apakah kisah ini adalah sejarah atau legenda. tapi konon katanya makam mereka berada di komplek pemakaman koyasan.
makam takeda shingen dan anaknya, takeda katsuyori. penguasa feodal di abad ke-15. takeda shingen merupakan rival dari tokugawa ieyasu saat muda.
tidak hanya 47 ronin, koyasan okunoin juga menjadi tempat pemakaman kobo daishi, seorang pendiri shingon buddhism dan merupakan salah satu sosok religius yang paling dipuja di jepang. okunoin menjadi tempat suci yang populer dikunjungi para peziarah selain rute ziarah lain yang banyak terdapat di koyasan. aku mengambil walking trail ini karena rutenya yang pendek, juga banyak spot yang dapat kunikmati dan kupelajari.
kobo daishi yang menyambut pengunjung yang datang
pemakaman dan kuil di sini bebas tiket masuk dan dapat diakses dengan bus gratis yang tercakup dalam koyasan one day passwalking trail dimulai dari seberang ichinohashi-guchi bus stop, di jembatan ichi-no-hashi. para peziarah biasanya melakukan ritual sebelum menyeberangi jembatan sebagai penghormatan kepada kobo daishi. konon katanya kobo daishi berada di sini untuk menyambut para pengunjung. tidak ada salahnya itu menyapa pemilik wilayah, kulonuwun
jembatan ichinohashi yang berhadapan langsung dengan ichinohashi guchi bus stop 
menyeberangi jembatan ini seakan melakukan perjalanan melintasi ruang dan waktu. suasananya penuh toleransi, antara masa kini dan masa lalu, antara yang hidup dan yang mati. batu yang berlumut, warna yang memudar, sesaji yang ditinggalkan. aku beruntung tidak ada kabut yang datang. pantas saja tempat ini hanya buka sampai jam 5 petang. untuk solo traveler sepertiku, kau pasti akan merasakan sensasinya jika turun kabut di tempat seperti ini. sebagai catatan, tidak banyak penerangan tersedia di sepanjang walking trail jika cahaya matahari tidak ada.
jembatan ichinohashi yang menjadi titik awal walking trail
setelah jembatan ichinohashi kau akan melihat pemakaman terbesar di jepang. katanya ada lebih dari 200.000 nisan di sepanjang walking trail menuju makam kobo daishi. jalur ini memanjang sepanjang 2 km. tapi jangan merinding dulu, pemakaman di sini tidak menyeramkan walau suasananya cukup suram karena didominasi warna keabuan. belum lagi pohon-pohon tinggi yang membawa kesejukan tapi juga memancarkan aura mistis kesunyian. 
jalur walking trail yang jelas dengan papan petunjuk
walking trail aman dilalui walaupun rutenya membelah pemakaman dan diapit batu-batu nisan. anti sesat karena jalurnya terlihat jelas dan banyak petunjuk terpasang. dari awal saja aku langsung dipertemukan dengan petunjuk jalan serta makam batu besar kuno yang berlumut. jika kobo daishi wafat tahun 835, maka diperkirakan makam-makam di sini rata-rata telah berusia lebih dari 1000 tahunwalaupun semua penanda makam ditulis dengan huruf kanji, namum pada makam atau tempat bersejarah kau akan menemukan deskripsi singkat dalam bahasa inggris.
makam baru berdampingan dengan makam lama
tidak semua makam di sini kuno, ada juga makam-makam baru berdampingan dengan nisan-nisan lama tersebut. bahkan ada jalur baru yang dibangun menuju makam kobo daishi dengan panjang kurang dari 1 km. jalur ini dapat ditempuh dari okunoin-mae bus stop. aku memilih jalur ini sebagai rute pulang. 
akses masuk jalur baru di depan okunoin-mae bus stop
di seberang jembatan ini semua makam adalah makam baru 
suasananya pun lebih ceria dengan warna dedaunan yang ge melulu suram
pada jalur baru terdapat makam-makam baru dengan penanda huruf latin yang bisa kubaca. banyak pemakaman corporate atau pemilik perusahaan-perusahaan yang mungkin kau kenal. mengapa memilih untuk dimakamkan di sini? karena mereka ingin mendekat ke kobo daishi dengan harapan menerima keselamatan setelah kematianjika yang berdiam saja menginginkan keselamatan, percayalah pendatang pun akan dijaga keselamatannya.
pemakaman perusahaan
nisannya 'nissan'
ternyata menarik juga berjalan di antara nisan dan batu-batu ini karena bentuknya yang tidak melulu menyeramkan. jauh dari kesan angker, di beberapa tempat aku bahkan menemukan warna-warna cerah yang menghiasi patung-patung batu. ada yang baru, ada yang usang. ntah ini penanda makam atau memang kuil mini yang sengaja dibangun untuk mendoakan mereka yang bersemayam.
patung dengan selimut warna-warni
patung ibu-anak, antara makam atau tempat pemujaan sulit dibedakan
dan 2 anak lucu, ntah kembar atau kakak-adik. bahkan sesaji yang ditinggalkan pun permen dan biskuit. they are cute right?
when you look at me and smile, senyummu mengalihkan duniaku~~
is it pretty? lengkap dengan blush on dan lipstik 
bahkan dalam perjalanan aku juga sempat bertemu biksu dengan kostum seperti koya-kun, maskot wilayah ini. tapi aku tidak yakin apakan biksu itu manusia atau setengah ninja. baru jeda menyalakan kamera dan dia pun menghilang. berjalan sangat cepat setelah melakukan ritual singkat di tempat yang tidak ada keterangan apakah ini kuil atau makam. 
lokasi bertemu koya-kun asli yang serupa ninja. sedikit menyesal mengapa tidak kupastikan apakah tempat ini kuil atau makam
makam biksu kuno dan biksu masa kini
di sepanjang walking trail ini kita tidak hanya akan bertemu dengan makam dan sejarah, tapi juga kuil dan legenda. asekakki jizo misalnya, kuil kecil yang ada setelah jembatan kecil pada jalur menuju makam kubo daisi. kuil ini diperuntukkan untuk buddha jizo yang menerima penderitaan dari kesalahan orang-orang. di dalamnya terdapat patung yang selalu lembab yang dikonotasikan sebagai keringat. nama asekakki bearti keringat dalam bahasa jepang. 
ini jelas makam, terlihat dari gorintonya, dengan patung penjaganya
ini jelas kuil, terlihat dari loncengnya, asekkaki jizo shrine 
menjadi satu dengan asekkaki jizo terdapat sumur kuno yang menyimpan legenda. katanya orang yang tidak bisa melihat bayangannya di dasar sumur akan meninggal dalam 3 tahun. percaya-ga percaya aku tidak bisa melihat bayanganku karena lubang yang sangat kecil dan gelap. jangankan melihat bayangan, dasar sumur pun tidak kelihatan.
zenni jochi memorial
dilihat sekilas, bentuk zenni jochi memorial tidak berbeda jauh dengan tugu yang ada di persimpangan ini, beda ceritanya saja 
legenda lain ada di zenni jochi memorial yang merupakan tugu peringatan untuk biksu buddha. tugu ini dibangun pada 1375 dan diketahu dari kitab yang tertinggal di sini. legenda yang ada mengatakan jika meletakkan telinga di tugu ini kau akan mendengarkan suara tangisan neraka. kali ini aku tidak mencobanya. bukan karena ngeri mendengar suara tangisan tapi ngeri telinga kemasukkan binatang. karena tugu yang ada sudah sangat tua, lembab dan berlumut.
banyak makam kuno mengambil bentuk gorinto seperti ini. pagoda 5 element yang terdiri dari tanah, air, api udara dan alam semesta sebagai puncaknya. jika kau beruntung kau akan menemukan gorinto dari makam orang-orang sengan sejarah besar di sini seperti toyotoni hideyoshi dan oda nobunaga
semakin masuk ke dalam semakin kau menemukan makam-makam besar. dari luas makamnya kau akan bisa membayangkan kejayaan penghuninya di masa lalu. antara bangsawan, tuan tanah atau pemimpin wilayah. orang-orang seperti inilah yang mampu membangun makan batu sebesar ini mengingat teknologi kala itu tidak memungkinkan untuk pengerjaan cepat.
bentuk makamnya sepertinya biasa, yang membuatku penasaran adalah kavlingnya. saat tempat lain penuh sesak, di sini lega dan seakan menarik diri ke dalam
ada beberapa makam yang terlihat angun untukku. namun ada makam-makam juga yang tampak angkuh dan congkak walaupun telah tiada. berdiri kaku seakan tidak mau diganggu dan menutup diri dari dunia sekitar. salah satu makam favoritku menutup diri dengan pintu kecil di bagian depan. ini bukan alice in wonderland tapi ntah mengapa aku penasaran untuk masuk ke negeri dongeng. ternyata berat, tak bergerak dengan dorongan normal.
the door to wonderland
puas menjelajah makam 'kecil', di ujung jalan kau akan dipertemukan dengan makam kobo daishi. kawasan ini ditandai dengan menyeberangi jembatan gobyo-bashi. jembatan ini menjadi pembatas komplek pemakaman dengan kuil peristirahatan kobo daishi. terdiri dari 36 bilah batu termasuk jembatan ini sendiri, jembatan ini melambangkan 37 buddha penerang dunia. pada setiap bilah batu tertulis naskah sutra di bagian bawahnya.
jembatan gobyo-bashi, dari semua tempat di koyasan okunoin, justru tempat inilah yang membuatku paling merasa tenang
perlu diperhatikan bahwa setelah jembatan ini ada larangan makan, minum dan mengambil foto. menghormati kawasan suci ini, maka tidak ada foto torodo hall yang merupakan aula doa utama dengan banyak lampion di dalamnya. lebih dari 10.000 lampion di pasang di sini yang merupakan donasi para pendoa dan cahayanya tidak pernah mati sepanjang tahun
torodo hall yang terlihat dari jembatan gobyo-bashi
di belakang torodo hall inilah terdapat gobyo atau makam dari kobo daishi. para pengikutnya lebih sering menyebut tempat meditasi abadi, bukan tempat peristirahatan abadi. beberapa kuil buddha biasanya menyimpan patung buddha di dalamnya. tapi di tempat ini patung-patung dewa yang disembah semacam replika sosok tokoh tertentu seperti di kuil-kuil di chiang mai.
konon katanya makam 47 ronin ada di sepanjang jalan ini
tapi tidak ada petunjuk pasti, hanya terlihat gorinto-gorinto tua
seperti tulisan sebelumnya, aku memilih rute keluar melalui jalur pendek. sebelum masuk ke jalur baru ini terdapat lorong dengan bilah-bilah batu tinggi. sempat diinfokan kalau di sinilah makam 47 ronin berada. iseng menghitung bilah-bilah batu ini ternyata jumlahnya bukan 47, jadi bukan ini makamnya. lalu dimana? semua makam tua hanya bertuliskan kanji dan tidak ada papan petujunjuk seperti makam-makam lainnya. 
in the end, masih penasaran dengan keberadaan makam 47 ronin
mulai goyah, apakah kisah 47 ronin ini hanya legenda semata? karena tidak ada catatan sejarah yang ditampilkan di sepanjang walking trail yang aku lewati. atau memang mereka ingin beristirahat dengan tenang dan diam-diam sehingga tidak ada penanda akan keberadaan mereka. karena yang mereka tinggalkan sampai saat ini bukan jasad, tetapi dendam yang damai. kisah yang menjadi legenda atau mungkin sejarah tanpa penanda. hanya kata yang dituturkan dari orang ke orang.
tempat istirahat dengan tenang dan damai untuk berdiam
kau pernah berkunjung ke sini? kau menemukan lokasi makan 47 ronin? mungkin kau bisa ceritakan dimana tempatnya. siapa tau secuil otakku dapat memanggil ingatan akan keberadaan tempat itu.
-***-
previous:
next:
kawasan danau bomun ho yang menjadi bomun tourist complex sekaligus pemisah masa lampau dan kini
salah satu keseruan traveling tanpa terpaku itin adalah kau bebas nge-random kapan saja. melihat tempat cantik dari dalam bus langsung pencet tombol turun dan ngacir ke tempat tersebut. untungnya aku punya travel mate sealiran, tanpa pikir panjang setuju untuk mengeksplorenya. walaupun kami baru dalam perjalanan balik dari bulguksa temple yang tidak kalah cantik, tapi melihat pagoda 9 tingkat ini langsung membangkitkan rasa penasaran.

kami datang sekitar pukul 11 siang. ternyata tempat ini hanya buka 2 kali sehari yaitu pukul 10 dan 2 siang. terlalu lama menunggu untuk waktu berikutnya akhirnya kami hanya melihat-lihat dari luar saja. 
hwangnyongwon tampak belakang
hwangnyongwon, ternyata komplek yang merupakan training center dengan jung-do tower di dalamnya. menara inilah yang kami lihat dari kejauhan dan yang menjadi landmark kota gyeongjudengan perpaduan antara teknologi konstruksi modern dengan seni yang artistik, jung-do tower dibangun sesuai dengan desain pagoda 9 tingkat peninggalan kerajaan silla. sama seperti dabotap pagoda di bulguksa, kerajaan silla memang banyak meninggalkan karya seni yang luar biasa.
jung-do tower si pagoda 9 lantai
jung-do tower dibangun ulang dari hwangnyongsa temple yang pondasi dasarnya digunakan sebagai pondasi menara ini juga. hwangnyongsa -kuil kaisar naga- dibangun dengan 9 tingkat pagoda melambangkan 9 negeri yang bersatu dalam kerajaan silla. kuil ini menjadi 3 peninggalan kuil buddha besar di gyeongju selain bulguksa dan seokkuram sebelum hancur di abad ke-13 karena invasi mongol. saat ditemukan, tersimpan relik termasuk cermin perunggu dengan hiasan 4 dewa pelindung pada pondasi utama. 
ketinggian jung-do tower dan sempitnya trotoar susah untuk dapat foto full size menara kecuali dari dalam
walaupun banguannya merupakan replika dari hwangnyongsa temple, tapi fungsinya sekarang tidak sepenuhnya sama. lantai satu pagoda digunakan sebagai ruang pameran sekaligus ruang pertemuan. tempat meditasi berada di lantai 2 dan lantai 9. sedangkan lantai yang lain digunakan sebagai ruang pertemuan.
iljoomun, gerbang masuk hwangnyongwon
cuma buka 2x sehari jam 10 dan 2 siang
selain jung-do tower juga terdapat yeonsu-dong yang merupakan penginapan untuk yang ingin bermeditasi dan berziarah lama di sini. tarifnya silahkan cari di sini. selain itu terdapat fasilitas lain juga seperti hwerang yang merupakan lorong penghubung yeonsu-dong dan jung-do tower. dari sini dapat terlihat pavilion di tengah kolam yang juga bisa dinikmati dari tepi jalan. bagian lain yang menarik hwangnyongwon adalah iljoomun yang merupakan gerbang masuk ke jung-do tower.
gyeongju expo park yang terpisah oleh sungai dari hwangnyongwon
hampir sejajar dengan jung-do tower, dipisahkan oleh sungai terdapat gyeongju tower. menara ini berada di kawasan gyeongju expo park. jika hwangnyongwon memiliki bangunan pagoda 9 tingkat, maka menara ini memiliki siluet hwangnyongsa temple. bagian kosong di tengah menara berbentuk pagoda 9 tingkat yang merupakan kebanggaan gyeongju.
sebelum masuk gyeongju tower
gyeongju tower dari jauh dan dekat tetep saja terlihat besar
bangunan kaca setinggi 82 meter ini merupakan menara observasi setara 30 lantai yang menjadi salah satu atraksi pada gyeongju world culture expo park. tempat ini terbuka untuk umum sepanjang tahun. namun untuk masuk ke masing-masing atraksi kau perlu membeli tiket tersendiri. 
under gyeongju tower, ruang pameran adalah bagian yang terlihat ada nyala lampu. di sini kami putuskan untuk tidak masuk ke dalam, sayang tiket kalo cuma buat masuk sini doang. 
picnic at gyeongju expo park setelah memutuskan tidak masuk ke gyeongju tower 
tiket seharga  ₩ 8.000 untuk dewasa dan ₩ 7.000 untuk anak-anak dapat. satu tiket ini dapat digunakan sebagai tiket terusan untuk mengakses gyeongju tower, timeless media art, gyeongju expo solgeo art museum, healing trail (pada siang hari), museum of natural history, 3d animation, gyeongju expo memorial center, saemaeul new village movement hall dan istambul promotion hall. sedangkan content lain dikenakan biaya tergantung masing-masing content. saemaul tourist train misalnya, seharga ₩ 3.000 sekali putaran.
saemaul tourist train, mirip odong-odong tapi beda tarif
jika kau tertarik dengan sejarah gyeongju dan kerajaan silla, luangkan waktu masuk ke setiap exhibition yang tercakup dengan tiket terusan ini. exhibition di gyeongju tower adalah into the silla yang berkonsep perjalanan sejarah menuju silla. perjalanan ini dimulai dari lobby, tower entrance sampai dengan 2 lantai ruang observasi. 
into the silla
tapi tanpa memasuki gyeongju tower, berada di bagian luarnya pun kau akan menemukan pemandangan menarik. suasana taman yang ada di bagian depan dan sekitar menara ini nyaman untuk sejenak beristirahat. menikmati bekal camilan siang atau memandang anak-anak dan keluarga yang berkunjung di sini. kau tertarik mengeksplore sampai ke dalam? 

doc: beberapa rista punya
NewerStories OlderStories Home