bosscha observatory |
website: http://bosscha.itb.ac.id/
"bintang-bintang di langit menyimpan sejuta misteri
berkedip-kedip bermain mata
seolah mengajak kita berkenalan lebih dekat"
#bintang bintang-sherina
aku salah satu korban film petualangan sherina -tahun 2000- bersama sadam. kalau ada yang mengetahui film ini juga, artinya kita satu angkatan :D. bermobil melewati hutan pinus, berlarian di kebun teh sampai mengintip bintang di observatorium bosscha. rasanya romantis dan sangat menantang saat malam-malam menyelinap ke obsertarorium untuk melihat bintang. lima belas tahun kemudian, terwujud juga sebuah mimpi masa kecil ini.
observatorium bosscha |
how to get there:
- naik primajasa (75rb) dari pool cililitan-bandung turun di terminal leuwi panjang
- naik angkot kuning leuwi panjang-kalapa (4rb), ada di dalam terminal setelah perhentian bus primajasa
- naik angkot ijo kalapa-ledeng (5rb) turun di seberang sebelum angkot masuk ke terminal
- dari seberang terminal ledeng naik l300 arah lembang (6rb), turun di gerbang bawah obsertatorium
- bisa dilanjutkan dengan jalan kaki atau naik ojeg. buat yang tidak kuat jalan, sebaiknya gunakan jasa ojeg karena jarak ke dalam ternyata jauh
observatorium bosscha didirikan untuk memajukan ilmu astronomi di hindia belanda. dana yang besar dibutuhkan terutama untuk pengadaan teropong bintang. adalah seorang tuan tanah di perkebunan teh malabar bernama karel albert rudolf bosscha bersedia menjadi penyandang dana utama. sebagai penghargaan, namanya digunakan sebagai nama observatorium yang mulai dibangun sejak 1923 ini.
bagian luar observatorium |
sekarang observatorium bosscha sudah menjadi bagian dari institut teknologi bandung setelah tahun 1951 diserahkan oleh belanda ke pemerintah indonesia. saat ini observatorium difungsikan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan astronomi di indonesia.
mengapa observatorium dibangun di lembang? untuk melakukan fungsinya sebagai tempat pengamatan benda-benda angkasa, lembang merupakan pilihan strategis karena terletak di dekat garis khatulistiwa. posisi ini sangat cocok untuk mengamati kedua belahan langit, utara dan selatan.
selain itu kriteria ideal untuk pendirian observatorium adalah lokasi yang jauh dari pencahayaan dan ditempatkan pada puncak terisolasi, tersedia sarana jalan dan listrik serta tahan terhadap gempa bumi. saat ini observatorium dengan lokasi ideal adalah reque de los muchacos observatory of instituto de astrofisica de canarias yang berada di spanyol.
untuk ketersediaan sarana jalan, listrik dan ketahanan tanah terhadap gempa bumi,
teleskop zeis di observatorium bosscha |
kawasan observatorium bosscha sudah memenuhi kriteria ini. sedangkan untuk lokasi yang jauh dari pencahayaan sepertinya kurang cocok dengan kondisi sekarang dengan mulai banyaknya pembangunan dan pemukiman di kawasan lembang. pemukiman ini menyebabkan polusi cahaya yang dapat mengganggu pengamatan. saat ini polusi cahaya masih bisa teredam dengan banyaknya pepohonan di kompleks observatorium, tapi ntah beberapa tahun ke depan.
sempat beredar isu pemindahan lokasi observatorium karena mulai adanya polusi cahaya tersebut tapi dibantah oleh pemandu kami saat itu. katanya sulit untuk memindahkan teropong bintang yang ada saat ini. untuk mengetahui informasi, simulasi dan keterangan lain tentang teropong bintang dan kegiatan pengamatan pengunjung dikenakan biaya 15 ribu pada kunjungan siang dan 20 ribu pada kunjungan malam.
simulasi hasil pengamatan bintang |
kunjungan lebih seru jika dilakukan malam hari karena kita dapat ikut mengamati bintang melalui teropong yang ada di sana. tapi jumlah pengunjung sangat dibatasi dan harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu. sedangkan pada kunjungan siang hari dengan quota yang lebih banyak, pengunjung cukup dijelaskan tentang teropong bintang yang terdiri dari teleskop zeis -diambil dari nama lensanya-, teleskop portable dan teleskop bamberg serta simulasi penggunaannya.
simulasi yang paling menarik adalah saat semua komponen alat di dalam ruangan observatorium bisa digerakkan. kemiringan dan arah teropong tentulah bisa digerakkan karena merupakan komponen vital. tidak hanya itu, arah dan bukaan kubah juga bisa diatur posisinya. dan yang paling tidak terpikirkan adalah ketinggian lantai pengamatan yang dapat disesuaikan dengan tinggi si peneropong, kerenkan.
foto pengamatan bintang |
melihat simulasinya saja sudah cukup menarik, apalagi ikut peneropongan. ada yang sudah pernah mengamati bintang di kunjungan malam? boleh lho berbagi ceritanya.
-***-
related posts:
- previous: tahu susu lembang
- next: -
0 comments:
Post a Comment