jejak wat maha that |
"i believe in karma what you give is what you get returned
i believe you can’t appreciate real love until you’ve been burned
i believe the grass is no more greener on the other side
i believe you don’t know what you’ve got until you say goodbye"
#affirmation-savage garden
so do i babang ganteng. rhe percaya klo perjalanan panjang dengan panas terik ke sini berbuah manis. sepanjang kemampuan tempat ini menyimpan sejarah masa lalu mereka, satu yang paling megah tersimpan di wat maha that.
how to get there:
- dari wat lokaya suttharam keluar ke arah uthong road
- ikuti jalan sampai ketemu ayutthaya rajamangala university, belok ke kanan
- sampai ke ujung jalan sebenar na sudah termasuk kompleks candi, tapi untuk menemukan pintu masuk na kau harus memutar searah jarum jam. bagi pejalan kaki seperti na bisa langsung masuk di ujung jalan ini
- wat maha that merupakan lokasi yang banyak dikunjungi turis, jadi kau tinggal mengikuti arah keramaian atau turis lain yang akan ke sini
salah satu peningalan yang menarik kunjungan turis ke sini adalah patung buddha lilit. patung ini merupakan patung kepala buddha yang terlilit oleh akar pohon. kurang tau apakah memang patung ini hanya terdiri dari kepala na saja atau ada bagian badan yang bukan lagi terlilit akar tapi tertimbun tanah. tidak ada keterangan tentang itu. melihat pertumbuhan pohon yang melilit na, ada kemungkinan ntah berapa puluh tahun lagi patung ini akan hilang, ditelan akar yang selama ini melilit na. maka sempatkan waktu untuk melihat saat masih belum tertimbun akar sepenuh na.
masuk ke kompleks candi -sedang direnovasi di beberapa bagian saat itu- dikenakan tarif 50 ฿. -lagi lagi- memanfaatkan tampang yang kata na mirip dengan warga lokal, kami mencoba masuk tanpa bicara -ketauan ntar dari bahasa na klo ngomong-. dan hasil na... penjaga loket terkelabuhi. hehehe.... bebas masuk -walo baru bisa napas lega setelah jauh dari loket-. pufh...
di dalam konpleks ternyata suah ramai dengan pengunjung. beberapa guide menjelaskan sejarah candi ke rombongan yang menyewa mereka, sedangkan rhe cuma nguping selain membaca singkat papan yang ada di sana.
little stupa |
cerita di ayutthaya mengisahkan chedi maha that sudah mulai dibangun pada masa pemerintahan phra bprpm rajathirat I (khun luang pha-ngua) tahun 1374 dan selesai pada masa pemerintahan raja ramasuan. pagoda utama sempat jatuh pada masa pemerintahan raja song tham dan diperbaiki kembali oleh raja prasat thong. vihara ini pernah dibakar dan dihancurkan pada akhir perang ayutthaya burma tahun 1767 dan menyisakan keruntuhan na.
pengunjung tidak akan langsung menemukan patung buddha lilit. pemandangan candi tua akan menghantar kita ke sana. sebuah candi yang miring -mungkin korban perang dengan burma atau karena bencana alam-, lapisan-lapisan dinding candi yang sebagian besar sudah runtuh dengan pahatan kisah yang sudah sulit dilihat karena dimakan usia. semakin ke arah luar semakin rusak. mungkin bagian dalam -yang pasti na mendekati bagian utama candi- sudah pernah dipugar.
buddha lilit |
muncul rasa kasihan saat sekilas melihat kepala sang buddha, seakan melihat orang yang sedang berada di tali gantungan dan menunggu ajal. tapi jika dilihat dari dekat, kau akan menemukan ekspresi ketenangan seseorang yang siap menuju nirwana, tidak lagi peduli dengan kehidupan duniawi dan siksa neraka. jadi pengen menyentuh na untuk mendapat ketenangan yang sama. sayang ada pembatas untuk pengunjung di sekitar patung sehingga kita tidak bisa terlalu dekat, mungkin itu salah satu cara untuk menjaga keselamatan patung yang memang sudah sangat tua –dan mungkin renta-.
pilar |
-***-
related posts:
0 comments:
Post a Comment