wat lokaya suttharam |
"holding onto patience, wearing thin
i can't force these eyes to see the end
if only time flew like a dove
well, we could watch it fly and just keep loking up"
#hallelujah-paramore
rasa na seneng banget akhir na bisa sampai ke tempat ini. selain memang karena kabar yang mengatakan ada na patung buddha tidur tertua, untuk mencapai lokasi na juga perlu perjuangan. bukan karena jarak tapi karena beberapa kali nyasar dan nyaris ngebatalin kunjungan ke destinasi ini. dan jalan terang selalu muncul setelah kami hampir menyerah, thanks god -nafas lega-.
how to get there:
- susur sungai chao phraya dari jembatan arah wat chai watthanaram
- belok ke kanan saat sungai mulai belok ke kiri. ada vihara di sebelah kanan jalan sebagai penanda na. jangan keliru dengan vihara ini dan jangan ragu masuk lebih dalam lagi walau terkesan jalan buntu
- wat lokaya suttharam berada di ujung jalan yang tampak na buntu ini
patung buddha tidur tertua di thailand ini menghadap ke barat dengan posisi kepala di utara. ketinggian na mencapai 8 meter dengan panjang 29 meter. tentu aja patung na sudah mulai lapuk di makan cuaca karena tidak ada pelindung selain selembar kain jingga yang menutup patung dari leher sampai mata kaki.
arsitektur dan desain wat lokaya suttharam mungkin dibuat pada masa awal keberadaan ayutthaya. perbaikan na dilaksanakan selama masa pemerintahan king narai. dari data yang ada, sosok penting di sini, sang buddha tidur terbuat dari batuan yang diberi pelapis. awal na banyak pilar disekitar na namun sekarang yang tersisa tinggal pondasi na. bentuk semula saat ditemukan tidak ada ornamen yang melapisi patung ini, namun selama perbaikan di tahun 1956 pelapis dari semua bagian patung mulai diberi ornamen dan dekorasi.
kepala patung bersandar pada teratai, bertolakan dengan bagian bawah na yaitu telapak kaki yang sejajar saling bersandar atas bawah. pada area di bawah kepala terdapat gold leaf yang bisa na menyertai sosok orang-orang berjasa atau orang suci. selain itu figure bunga dan daun tadi juga dimaksudkan untuk sesembahan dalam pemujaan.
saat sampai lokasi na sepi, tidak ada pengunjung selain kami, hanya ibu penjual bunga yang langsung menawari kami dagangan mereka. ada semacam altar kecil di depan patung sang buddha tidur. mungkin benar tempat ini masih aktif digunakan untuk pemujaan. tampak dari sisa dupa yang masih baru dan bunga-bunga segar yang ditinggalkan. seperti na tempat ini memang cocok untuk memanjatkan doa bagi mereka yang percaya, selain sepi juga sudah ada sejak dulu. ntah sudah berapa permohonan yang berhasil dikabulkan di sini.
patung buddha tidur |
-***-
related posts:- full itinerary of this trip
- previous: peninggalan di sekitar chao phraya
- next: wat maha that
0 comments:
Post a Comment