curug barong, pungutan liar wisata lokal yang sedang berkembang

curug barong
"i don't ever wanna feel like i did that day
 but take me to the place i love, take me all the way
 i don't ever wanna feel like i did that day
 but take me to the place i love, take me all the way"

#under the bridge-red hot chili peppers

sometimes i feel like i don't have a partner, sometimes i feel like my only friend. perasaan ini muncul saat seorang teman posting tentang leuwi hejo dan ternyata ga ada angkot ke sana. harus jalan dengan rombongan, ikut open trip, sewa mobil atau pake kendaraan pribadi. inti na kalo kau ga punya kendaraan pribadi, pengguna angkutan umum sejati, kebiasaan jalan sendiri n ga mo ikut open trip maka kau ga akan bisa sampai ke lokasi ini dengan mudah.

berhasil ngebujuk teman plus temen na teman biar bisa sharing cost sewa mobil. sampai akhir na dapet total 6 orang -termasuk rhe- untuk one day trip selama jam sewa mobil :D. orang-orang yang berhasil terbujuk kali ini adalah mba' endah, ima -teman lama yg ga pernah ketemu lagi-, delima -teman mba' endah-, semi aka ipin n irfan -temen ipin-. ngebujuk dan cari mobil ternyata butuh waktu seminggu -effort paling banyak dari mba' endah-. jadi klo orang jawa bilang ga bisa sak dek sak nyet, mau na jalan saat itu juga tertunda 1 minggu demi share cost -daripada bayar mahal-. ya udah, menekan ego yang biasa jalan sendiri. menyesuaikan jadwal dengan orang lain dan rental mobil. ga mo rugi, kami merencanakan mengunjungi ga hanya 1 tempat.
selamat datang
how to get there:
- dengan mobil sewaan (400 rb mobil doang, belum termasuk bensin, tips, uang makan supir, uang tol dll) jalan dari jakarta-sentul ke arah jungle land
- perempatan sebelum masuk jungle land belok ke kanan, jalan na agak menanjak
- ikuti jalan, klo ketemu pertigaan -dijaga 2 orang berbaju hansip yang minta pungutan setiap kita melintas- ambil jalan yang ke kiri. better langsung ambil kiri aja, jangan tanya ke orang berbaju hansip ini. begitu nanya langsung disuruh bayar biaya masuk kawasan wisata. padahal lokasi ini masih sangat jauh dari tempat wisata yang kita tuju dan nanti di tempat wisata na masih ada biaya masuk lagi.

dari pertigaan ini sampai ke jembatan kuning -nama berdasarkan visual rhe- pemandangan na hanyalah perkampungan biasa. setelah jembatan kuning juga ada pungutan lagi tapi tukang pungut na hilang setelah azar. seperti na mereka cuma beroperasi di pagi sampai siang hari. 

menarik na ternyata rute ini sudah lama tenar di komunitas sepeda. saat kami lewat, banyak yang ngegowes padahal jalan na naik turun lumayan tinggi. setelah jembatan kuning pemandangan lebih memanjakan -langsung buka jendela, ngulurin tangan menikmati angin sepoi sepoi-. kanan kiri jalan adalah sawah terasering. rasa na pengen terjun bebas gelundungan di bawah. 
pilih destinasimu
semakin ke arah curuh jalanan semakin jelek, bebatuan belum diaspal atau dihaluskan. jika masih berada di jalanan halus dan bertemu curug, jangan girang dulu, karena itu bukanlah curug barong. sepanjang rute ke curug barong memang banyak curug-curug lain. mungkin karena memang merupakan daerah aliran air yang ada. curug barong dan leuwi hejo memasang spanduk nama na. jangan khawatir salah curug. pindah aja klo nama na ga sesuai. 

kalo bawa mobil bisa diparkir di depan jalan masuk yang ada spanduk na atau di depan masjid. kalo bawa motor masuk ke dalam nanti tersedia parkiran motor. kebanyakan pengunjung parkir di sini walau untuk motor yang kondisi na bagus masih bisa masuk lagi. tracking dari parkiran ga terlalu lama sampai ke titik retribusi resmi -bayar 10 ribu untuk masuk ke curug barong dan leuwi hejo-. jalan na sudah dipermudah dengan batu yang disusun -bukti na masih bisa dilalui beberapa motor yang parkir di dalam-. 
atas dulu atau bawah dulu?
awal na pengen ke leuwi hejo -di bawah- baru ke curug barong -di atas- dengan pertimbangan pemandangan yang di atas lebih bagus dari yang di bawah. mau na yang jelek dulu baru yang bagus, biar ga nyesel gitu. tapi petugas jaga nyaranin ke atas dulu baru ke bawah supaya tenaga na ga abis pas mau tracking naik. alasan na masuk akal juga, jadi akhir na kami naik dulu ke curug barong.
track ke curug barong
tracking ke atas ternyata ga segampang dari parkiran tadi mengingat jalan na masih tanah liat. kalo dilalui saat musim hujan, licin. jalan pelan-pelan dengan alasan menikmati pemandangan >.<. dari track ke curug na aja udah bisa menikmati pemandangan sungai di bawah yang seperti na berair coklat, ga bening. moga curug barong air na jernih ya.

sekitar 10 menit dari pos retribusi akhir na kami sampai juga di curug barong. hurai, suasana na bener-bener menyejukkan. hamparan bukit yang hijau di belakang seakan menambah kuat kesan air curug yang biru. ntah kami masih terlalu pagi atau orang-orang berpikiran sama seperti rhe -turun dulu baru naik-, yang jelas saat kami datang curug ini sepi pengunjung. kosong sekosong-kosong na seakan curug ini ada hanya untuk kami :D
sesaat sebelum hujan
pertama kali liat langsung pengen nyemplung di air na yang biru membentuk kolam. curug bagian atas lebih tinggi dibanding yang ke arah kolam. tapi pusaran air curug di bagian bawah terasa lebih kuat mungkin karena kubangan na lebih dalam. ipin yang bisa berenang aja waswas nyebur di sini, gimana rhe yang ga bisa renang -ops-. sekitaran curug terdiri dari bebatuan. awas jangan sampai kepleset n terantuk batu.

sayang belum sempet eksplor semua spot, hujan mulai datang. better bawa kamera under water biar bisa puas mengeksplor semua tempat n ga khawatir dengan air -hujan maupun dari curug-. inti na kami basah pertama bukan karena air curug tapi karena kehujanan. ga ada tempat berteduh di lokasi ini karena memang diperingatkan untuk segera turun kalo hujan. tapi kami tetap bertahan, bukan karena males turun tapi masa baru nyampe udah harus turun lagi -ga rela-.
setelah hujan turun
untung hujan cuma bentar jadi kami masih bisa menikmati curug ini sampai pengunjung lain mulai berdatangan. selain karena mulai ramai, curug sehabis hujan menyisakan batu-batu basah yang lebih susah untuk dipijak. debit air pun juga semakin deras. ditambah lagi lumpur dari atas seperti na terbawa aliran air yang menjadikan air curug ga lagi biru. bosan dengan pemandangan yang ga sebagus awal na tadi akhir na kami pun melanjutkan ke destinasi selanjut na, leuwi hejo.
-***-
related posts: 
previous: -
NewerStories OlderStories Home

0 comments:

Post a Comment