dendeng batokok dago

belut goreng dan teman-teman na
location: jl ir h juanda, bandung -sebelah borma-

jangan pernah menolak mencoba rekomendasi orang lokal. inilah jadi na :D

rhe udah makan nasi timbel sebelum ke rumah makan dendeng batotok di jalan dago. tujuan ke sini pun sebenar na bukan untuk makan tapi karena cus janjian ma temen na di sini. sungguh ga ada keinginan makan awal na. tapi cus yang orang minang -dan udah makan nasi timbel juga- tetep memesan dendeng batotok membuat rhe sedikit penasaran. seenak itukah menu di sini sampai membuat orang yang baru makan mo makan berat lagi?

kenyang nasi timbel tetap membuat rhe malas memesan. tapi pas temen cus satu per satu datang -lagi-lagi orang minang- yang muka na langsung berbinar memesan dendeng batotok, rasa na makanan ini memang wajib dicoba. tahan ya perut, pasti masih ada tempat untuk sepiring nasi lagi.

ga terlalu tertarik memesan dendeng karena ukuran na yang mungil, akhir na rhe memesan belut goreng (30 rb). harga na sebanding dengan apa yang di sajikan. sepaket belut goreng disajikan dengan seporsi nasi, sup, sambal dan lalapan. kalo dendeng batotok disiram sambal ijo, belut goreng disiram dengan sambal merah. dan ternyata rasa na enak. sama enak na ma dendeng batotok -nyobain cus punya-. 

ini enak dalam artian sebenar na cz rhe makan bukan dalam keadaan lapar, masih kenyang bahkan, tapi bisa menikmati makanan ini. bearti rasa na emang ga main-main. ga sempet ngefotoin menu dendeng na karena under estimate terhadap makanan ini awal na. agak nyesel juga ga segera sadar tentang rasa masakan di sini. padahal clue na jelas, banyak orang minang -mayoritas sekeluarga- makan di sini. jadi soal rasa pasti mendekati atau bahkan mirip dengan rasa asli dari padang sana. kata na pemilik rumah makan ini mempertahankan rasa sali dari payakumbuh.

apa yang membuat rhe bilang masakan ini istimewa? selain dari penyajian na yang lengkap dengan sup sambal dan lalapan masing-masing punya kelebihan. belut na digoreng dengan minyak kelapa sampai duri na kering sehingga aman dimakan, ga nusuk-nusuk. disiram sambal merah yang juga digoreng dengan minyak kelapa. ditambah lagi sepiring sambal yang lagi-lagi digoreng dengan minyak kelapa plus lalapan yang ga pelit, sepiring komplit terdiri dari labu, selada dan buncis yang digoreng dengan minyak kelapa.

kunci na seperti na adalah minyak kelapa yang digunakan. ga seperti rumah makan kebanyakan yang menggunakan minyak sawit olahan untuk menggoreng makanan mereka, di sini digunakan minyak kepala yang masih memiliki aroma khas kelapa di dalam na. jadi walao bukan dimasak dengan santan tapi aroma kelapa itu muncul dari semua sajian.

penasaran? silahkan dicoba. rhe jelas ga ada hubungan dengan pemilik rumah makan n ga ada kepentingan promosi, sungguh makanan di sini enak -dalam artian sesuai dengan lidah rhe-. jangan under estimate dengan rumah makan yang seperti na sempit dari depan cz tempat ini ternyata melebar di bagian belakang na. banyak kursi kosong yang siap menampung perut-perut kelaparan atau penasaran dan dijamin pengunjung puas saat meninggalkan na :)
-***-
related posts: 
- previous: dusun bambu
- next: kopi ireng
NewerStories OlderStories Home

0 comments:

Post a Comment