sate kiloan h.abdullah |
ntah apa nama na penyakit ini, begitu main air atau berenang rasa lapar tak terhankan selalu menyerang. mencari makan di sekitar curug maupun wisata gunung pancar yang ada adalah warung nasi biasa sampai akhir na kami kembali ke pertigaan yang memisahkan gunung pancar dan curug barong.
selain sebagai pertigan penanda, di sini juga terdapat warung sate kiloan h.abdullah. lokasi na cukup strategis untuk para wisatawan. ketika kami 2 kali melalui na dalam perjalanan, tampak warung yang selalu ramai. tapi karena sudah menjelang sore saat kami akhir na memutuskan makan di sini maka yang ada hanya group kami saja.
sebenar na warung ini ga hanya menyediakan sate kambing tapi juga sate ayam dan ayam bakar. tapi -lagi lagi- karena udah kesorean maka menu yang tersisa tinggal sate kambing muda -sayang buat irfan yang ga bisa makan kambing n kudu beli dari warung depan na-. ok lah, memang itu yang sebenar na kami inginkan.
sate kambing |
ntah karena lapar atau memang rasa na demikian, menurut lidah rhe -atau perut rhe- rasa sate ini mak nyus klo boleh mengutip kata pa' bondan. daging na empuk, mungkin efek kambing muda dan ga bau khas kambing yang biasa na membuat orang malas untuk makan daging kambing. daging sate yang lembut dan hangat enak dinikmati dengan nasi putih yang menurut rhe pulen dan manis. perfecto...
andai ada nasi lagi mungkin rhe masih bisa nambah 1 porsi -ops-. enak dinikmati hangat-hangat dengan suasana sore dan perut yang keroncongan. makanan sempurna untuk mengakhir perjalanan panjang -ke sentul doang :D- yang menghabiskan banyak tenaga untuk narsis-narsisan di tempat ngehits.
-***-
related posts:
0 comments:
Post a Comment