doi pui hmong village
thailand utara terkenal dengan suku pedalamannya. kunjungan yang cukup sering ke negara ini, rasanya ada yang kurang karena belum pernah mengunjungi dan bertemu langsung dengan suku pedalaman. akhirnya pada kunjungan kedua ke chiang mai ini kami memutuskan memasukkan hmong tribal village dalam itinerary kami.

hmong tribal village terletak di doi pui national park. kau bisa mengaksesnya melalui jalan yang sama menuju doi shutep. desa ini berada sekitar 30 menit berkendara dari wat phrathat karena akses jalan yang tidak semulus dan selebar perjalanan ke doi shutep.
secuil bagian pemukiman lokal
di luar bayanganku, ternyata hmong tribal village bukanlah desa pedalaman seperti dapat kau temui di badui. hmong tribal village adalah desa yang digarap sedemikian rupa sebagai tempat wisata yang menjual berbagai macam kerajinan tradisional. aku sedikit kecewa karena harapan untuk merasakan pengalaman bertemu dengan salah satu suku dari 6 suku yang ada di thailand sirna.
akses masuk ke taman bunga
untuk mengobati kekecewaan ini kami pun masuk ke sebuah taman dengan tiket masuk 10 ฿. jalan menuju tempat ini dipenuhi penjual kerajian di kanan kirinya yang sedikit membingungkan karena semua jalan tampak sama. jika kau ingin berpartisipasi dengan perekonomian suku hmong tidak ada salahnya untuk membeli beberapa produk yang mereka jual. harga kerajinannya memang lebih murah dibanding dengan di chiang mai sunday night market apalagi di bangkok.
taman bunga doi pui yang memanfaatkan bekas ladang opium
taman ini bukan terdiri dari perkampungan suku hmong dimana kau bisa bertemu dengan suku asli yang bergelang leher. ini adalah taman bunga yang memanfaatkan lahan yang dulunya adalah ladang opium sebelum diberhentikan secara permanen pada 1972. walau tidak dapat bertemu dengan suku asli, kau bisa merasakan pengalaman menjadi bagian suku hmong dengan menyewa pakaian tradisional mereka seharga 100 ฿/30 menit untuk berkeliling taman.
aneka pakaian suku hmong yang dapat disewa pengunjung
tapi memang tidak ada yang istimewa di taman ini yang cocok menjadi background pakaian tradisional mereka. adapun air terjun yang katanya ada di tempat ini nyaris tidak berhasil kami lihat kecuali papan nama yang menunjukkannya. doi pui waterfall yang kami temukan hanya berupa batu basah, jauh dari image air terjun dalam kepalaku. 
apakah kau bisa melihat air terjunnya? minimal melihat jejak air yang ditinggalkan
mungkin karena musim yang tidak tepat atau ekspektasiku yang terlalu tinggi dengan tempat ini, aku tidak menemukan atraksi menarik kecuali deretan pedagang asongan yang menjajakan kerajian lokal. tapi aku suka dengan apa yang mereka jual karena belum tentu kau akan menemukannya di bangkok nanti. sebaiknya kau memasukkan tempat ini sebagai kunjungan bersama destinasi lain di doi shutep, jangan pernah secara khusus hanya mengunjungi tempat ini saja. banyak waktu yang terbuang dalam perjalanan
NewerStories OlderStories Home