liburan terpaksa ke kampung sampireun

situ sampireun
"and it's gonna be a long night 
  and it's gonna be cold without your arms 
  and i'm gonna get stage fright caught in the headlights 
  it's gonna be a long night 
  and i know i'm gonna lose this fight"

#long night-the corrs 

pernah ngerasain "liburan" dipaksa? kali ini rhe merasakan na. meeting yang dibuat berkesan liburan supaya peserta na rela masuk akhir minggu tanpa bayaran ini membuat rhe dimusuhi hampir satu divisi karena menolak ikut. berbagai skenario disiapkan tapi akhir na terpaksa ikut juga karena permintaan emak yang super duper melas -ga tega-. jadi na yang ada adalah menikmati setengah-tengah -anggap liburan-.
ikan mas minta makan
lokasi yang dipilih adalah kampung sampireun. kata na untuk merasakan suasana pedasaan setelah jenuh kerja kantoran -kebetulan di daerah sunter, kelapa gading yang sangat tenar dengan macet dan banjir na-.  ok, inti na untuk merasa nyaman -yang dipaksakan- sejenak dari rutinitas yang ada. pindah ngantor doang sebenar na.

how to get there:
- kampung sampireun terletak di desa ciparay garut
- dari jakarta, gunakan tol keluar cileunyi
- ikuti jalan raya rancaekek ke arah garut
- sekita 15 menit dari alun-alun leles akan ada baliho kampung sampireun di sebelah kanan jalan -tulisan na udah pudar-. masuk ke kanan, sejalan dengan arah ke kawah kamojang
- jalanan sempit dan berliku sehingga butuh waktu 45 menit-1 jam untuk sampai ke kampung sampireun

gadis pendayung
welcome drink langsung disajikan ketika kami sampai diiringi nyanyian sunda. beberapa orang langsung girang melihat situ yang ada di bagian dalam na. konon awal na memang di sini terdapat situ sampiren yang dikelilingi pohon kelapa. jumlah pohon kelapa yang mengelilingi na masih dipertahankan sesuai jumlah awal na. di sekitar situ yang terbentuk secara alami inilah kemudian dibangun fasilitas modern sehingga menjadi resort seperti sekarang. ada yang langsung narsis, ada yang langsung ngelompat ke perahu untuk menikmati situ. masih dengan suasana males, rhe mah naik perahu aja, males ngedayung :D
resto di tengah situ
walaupun ukuran na ga cukup luas -bisa 3x lari keliling tanpa kehabisan nafas-, tetap aja situ yang menjadi center dari penginapan adalah daya tarik bagi pengunjung. untuk sampai ke aula dari pintu masuk ada 2 cara, naik perahu, naik rakit atau dengan jalan kaki di tepian situ. fasilitas rakit maupun perahu disediakan gratis untuk yang menginap di sini. sedangkan untuk pengunjung bisa seperti na dikenakan tarif sewa perahu. melihat beberapa rombongan kami langsung menuju aula, memanfaatkan spot kosong maka kami segera menuju rakit di tengah situ. kata na klo malam tempat ini dibuka sebagai dinner spot. tempat romantis tapi dijamin banyak nyamuk.
fasilitas
selain kamar dan meting room, fasilitas lain ada restauran, playground dan kolam renang. kolam renang na juga terletak di alam terbuka dengan kedalaman 1 m plus ga terlalu luas untuk menampung lebih dari 10 orang. sedangkan playground terletak di samping resto dan becek jika hujan. yang paling mengecewakan adalah makanan na. ga tau tempat ini sekelas hotel berapa bintang, tapi makanan na bisa dibilang ga enak dan ga menarik. untuk makan siang saat kami datang menu na ga variatif, ga nyambung antara yang satu dengan yang lain dan sayuran na over cook. belum lagi ada binatang di air putih na. mungkin karena konsep alam na kali ya, jadi binatang pun bebas masuk.
seruling bambu restaurant
sedangkan untuk makan malam dan sarapan na, rhe sudah ga terlalu berharap lagi dengan rasa na. cukuplah makan untuk menjawab kebutuhan perut karena di sekitar sini ga ditemukan sebangsa *mart yang biasa na hampir bisa ada di semua daerah. susah cari camilan dan kebutuhan lain klo kau sudah di dalam. setidak na makan siang terakhir di hari kedua cukup bisa dinikmati -efek ga makan layak 3x mungkin ya-. 

masuk kamar aja yuks. kamar yang disediakan berdinding bambu dan beratap bambu dengan lapisan rumbia. nah ini yang cukup jadi alasan keluhan beberapa teman kantor, langit-langit kamar na tidak dilapisi jaring atau penutup lain na, sehingga kotoran na langsung jatuh ke dalam. kebayang kan dengan sprei dan selimut putih, kotoran ini langsung terlihat.
view dari berada belakang
awal na mereka meminta petugas untuk membersihkan na. sprei dan selimut pun diganti. tapi saat kembali ke kamar dari acara malam, sprei pun kembali dipenuhi kotoran dari langit-langit. sedangkan untuk kamar mandi na sebenar na konsep na menarik, kamar mandi di alam terbuka. sebagian kamar mandi beratap sedangkan bagian shower na tanpa atap -tenang, dinding kamar mandi cukup tinggi, males manjat juga-. nah, klo di sini dipasang jaring sehingga daun atau material lain yang jatuh ga akan mengganggu mandi kita :D. pengalaman baru mandi malam-malan dengan air hangat dan tiba-tiba merinding saat angin malam berhembus langsung kena kulit.

dari berada belakang yang menghadap situ sudah disiapkan juga 1 perahu dayung untuk tiap kamar. ikan mas mulai berdatangan ketika kami keluar. seperti na mereka sudah hafal dengan pengunjung yang selalu memberi mereka makan. untung juga pengelola di sini, pengunjung harus membeli makanan ikan mas dan yang nanti dimasak dan dijual ke pengunjung juga. untung ganda. sebagai pengganti morning tea, ada petugas dengan perahu dayung yang berkeliling dari kamar ke kamar menghantarkan serabi.
satu-satu na yang ga pake seragam
setidak na pernah merasakan menginap di sini yang kata orang mahal. view na cukup memanjakan dengan nuansa hijau na. sekali lagi jangan terlalu berharap dengan rasa makanan na, enak di mata tapi ga sedap di lidah -***-
NewerStories OlderStories Home

2 comments:

  1. menarik kak artikelnya. jadi pingin ikutan liburan ke http://www.baroezyjourney.com/2011/05/ngadem-di-sampireun-garut.html?showComment=1541664699158#c3742253384803299962 heheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. sok atu laksanakan, mumpung musim hujan enak buat gegulingan di penginapannya :)

      Delete