ratu boko, keraton atau candi?

alun-alun rabu boko
"got my mind on your body
 and your body in my mind
 got a taste for the cherry
 i just need to take a bite"

#cool summer-demi lovato

menjelajah ratu boko di bulan juli bukan hal yang mudah. selain bulan puasa yang tidak memberikan banyak pilihan, panas jogja di bulan juli juga tidak bisa diremehkan. belum lagi komplek ratu boko yang memiliki luas sekitar 250 ribu meter persegi yang pastinya menuntutmu memiliki waktu dan fisik yang kuat untuk dapat mengulik semua bagianya.

situs purbakala yang belum diketahui jelas fungsinya ini dibangun sekitar abad ke-8 pada masa wangsa sailendra. dilihat dari pola letak bangunan, lokasi ini diduga sebagai bekas keraton. letaknya di atas bukit merupakan pertahanan alami untuk keraton ini. benteng pertahanan yang mengelilingi komplek ini semakin menegaskan bahwa situs ini bukan merupakan situs religi.
gapura ratu boko
peninggalan situs religi dapat dilihat di candi-candi yang ada di sekitar ratu boko seperti candi prambahan, candi banyunibo, candi barong dan candi ijo. disebutkan dalam sebuah prasasti tahun 792 m tentang adanya kawasan vihara di atas bukit yang disebut abhyagiri wihara. vihara tersebut dibangun oleh rakai panangkaran untuk mencari ketenangan rohani setelah mengundurkan diri sebagai raja. dengan demikian bangunan ratu boko sebenarnya dipengaruhi agama buddha, terlihat juga dengan ditemukannya stupa di di sini. namun demikian terdapat pula unsur hindu yang dapat dilihat pada arca wisnu -sepertinya- dan lingga-yoni di ada di tengah pendopo gardu pandang. dari gardu pandang inilah dapat dilihat candi prambanan yang ada di bawah bukit tidak jauh dari ratu boko.

sebelum sampai ke gardu pandang, kita harus melalui gerbang yang disebut gapura berbentuk paduraksa. gapura tertutup yang menjadi ciri arsitektur hindu-buddha. sedangkan puncak gapura berbentuk ratna yang merupakan stupa versi hindu. satu lagi bukti akulturasi budaya yang ada di ratu boko. gapura di sini terdapat 2 lapis, gapura pertama terdiri dari 3 pintu dan gapura kedua yang terletak lebih tinggi terdiri dari 5 pintu. di bagian luar gapura terdapat dinding pertahanan dengan parit yang mengelilinginya. kemungkinan lokasi ini pernah digunakan sebagai kubu pertahanan dalam pertempuran yang ada pada masanya.
candi pembakaran, gardu pandang dan pemadangan ke candi prambanan
di sebelah kiri antara gapura 1 dan 2 terdapat candi batu putih yang belum selesai dipugar. di bagian atasnya terdapat candi pembakaran dan sumur suci. candi berbentuk persegi ini diduga sebagai tempat pembakaran jenazah raja karena penemuan abu di dasarnya. namun setelah diteliti ternyata abu yang ada adalah hasil pembakaran kayu, bukan sisa pembakaran tulang. sumur suci yang dimaksud berada di antara candi pembakaran dan kolam yang ada di  belakang candi pembakaran. tidak ada keterangan tentang kolam ini apakah memang tempat penampungan air di musim panas atau kelanjutan penggalian situs purbakala. sementara sumur yang ada dipercaya memiliki tuah dan airnya masih digunakan oleh penganut hindu untuk upacara tawur agung, sehari sebelum hari raya nyepi. ada yang menyebut sumur ini dengan nama amerta mantana yang bearti air suci bermantra.

satu kawasan dengan candi pembakaran terdapat alun-alun dan paseban. penamaan paseban bukan berdasarkan fungsi tapi analogi dengan bangunan keraton saat ini. paseban merupakan ruang tunggu bagi tamu yang akan menemui raja. terdapat dua bangunan paseban yang saling berhadapan. melangkah keluar paseban melewati dinding pembatas ke bawah komplek dapat kembali ditemukan dinding dan parit menuju ke area pendopo dan kaputren.
pendopo ratu boko
pendopo ratu boko berada di bagian paling selatan kompleks ratu boko. pendopo ini dikelilingi dinding dengan 3 pintu masuk di bagian utara, barat dan selatan. di bagian dalamnya terdapat 2 tingkat yang terbagi menjadi 2. tingkat bagian selatan lebih sempit dibanding tingkat utara dan terdapat penghubung di antara kedua bagian tingkat. hanya lantai yang tersisa dari bagian pendopo karena bagian lainya terbuat dari bahan yang mudah rusak seperti ijuk dan pilar kayu.

di utara pendopo terdapat 2 gua yang terbuat dari batuan sedimen. goa ini dikenal dengan sebutan goa lanang dan wadon. goa lanang -pria- berada di bagian atas sedangkan goa wadon -wanita- berada di bawahnya. simbol yoni yang katanya berada di bagian atas pintu goa wadon dan menjadi asal penamaannya tidak dapat kutemukan.

kolam dan keputren berada di timur pendopo. kompleks kolam dibagi menjadi 2 bagian, utara dan selatan, dipisahkan oleh dinding dan dihubungan dengan gapura. kolam utara berjumlah 7 buah dan kolam selatan berjumlah 28 buah. saat ini kondisi kolam tidak tampak menyimpan banyak air, hanya beberapa yang masih terisi air sedangkan yang lainnya hanya menyisakan batuan dasar kolam. 
goa, kolam dan kaputren ratu boko
keputren yang berada di timur kolam terdiri dari 2 panggung baru mirip dengan paseban. katanya dari sini dapat terlihat candi barong yang berada di bawah bukit. namun semak-semak tinggi menghalangi pandangan ke bawah bukit. di halaman antara kolam dan kaputren terdapat reruntuhan yang belum tersusun ulang diperkirakan sebagai alas penyangga atap untuk menjamu raja dan para tamunya. selain itu juga dapat ditemukan potongan stupa yang kemungkinan merupakan lokasi pemujaan bagi penghuni istana.

sebaiknya berkunjung ke ratu boko di musim hujan atau sebelum kemarau panjang karena lokasinya yang luas dan suhu udara yang tidak bersahabat. jangan harap kau bisa menemukan hamparan rumput hijau di musim kemarau, yang ada adalah debu dan rumput kering. walau demikian ratu boko tetap akan menjadi tempat menarik untuk dikunjungi. selain lokasinya yang phptogenic apalagi di saat senja, ratu boko juga termasuk dalam otoritas khusus bersama dengan pengelolaan candi borobudur dan prambanan. setelah kedua candi tersebut masuk ke dalam daftar warisan dunia ratu boko menjadi lebih tertata.
siapkan diri menjelajah ratu boko
ratu boko yang masih menyimpan misteri fungsi pendiriannya merupakan peninggalan khas tersendiri. berbeda dengan keraton yang banyak di daerah landai dengan banyak sumber air dan bahan bangunan, keraton ini berada di ketinggian. menyimpan teka-teki bagaimana cara membangun dan menyediakan bahan bangunan ke kawasan ini. belum lagi pelatihan tenaga kerja untuk dapat menyediakan bahan bangunan dari lingkungan ini. pe-er besar bagi arkeolog untuk menemukan dan mengembalikan sistem tata air ratu boko yang menjadi sumber air untuk kebutuhan sehari-hari maupun memenuhi kolam yang kini nyaris kering. sungguh kecerdikan arsitek pada masa itu dalam mendirikan kompleks ini. kau ingin menemukan atau memecahkan misteri lain ratu boko? cobalah sendiri berkunjung ke sini. -***-
NewerStories OlderStories Home

4 comments:

  1. Datang ke candi-candi di Jogja semacam Ratu Boko, Sojiwan, Candi Ijo, Plaosan, dan Sambisari tuh enaknya emang bulan-bulan gini. Rumput lagi ijo-ijonya dan seger. Asyik buat gegoleran dan foto-foto :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener banget mba'. bagus difoto, ramah dihidung. ga' berdebu :)

      Delete
  2. Sedih kali aku ini ngak pernah ke ratu boko ihik ihik

    ReplyDelete
    Replies
    1. kapan-kapan disempatin mas, ga sampai 1 jam dari jogja
      siap jadi pemandu mas cumi deh :)

      Delete