padang ilalang gunung cikuray |
meski terasa sulit dari bumi ke langit
terbang melayang bumi ke langit
dari bumi ke langit, dari bumi ke langit"
#bumi ke langit-bondan prakoso
bersiaplah untuk yang terburuk
itulah kalimat yang langsung terlintas saat muncul keinginan mendaki gunung cikuray. gunung yang memberikan kenangan bagi beberapa pendaki dengan jalur yang diibaratkan jidat ketemu dengkul. apakah benar anggapan ini? seperti apakah jalur pendakian gunung cikuray sebenarnya? akhirnya aku berhasil mengajak 2 orang dengan kenangan yang tidak bisa dikatakan indah tentang pendakian gunung cikuray. let's go...
-team: awi, jun, rhe-
pos pemancar |
- naik angkutan umum apapun dari lokasi asal ke terminal guntur di garut
- dari terminal guntur. sewa mobil pick up (40 ribu/orang) yang banyak ditawarkan di depan terminal. mobil akan jalan setelah terkumpul 12 pemunpang.
- sebelum sampai ke base camp pemancar, pendaki harus melalui kebun teh dan diwajibkan membayar retribusi masuk kawasan ptpn (10 ribu)
- sebelum mendaki gunung cikuray, ada di pos pencatatan pendaki yang memungut biaya pendakian 'seikhlasnya'.
semakin banyak orang -baca: cowo'- semakin baik dalam formasi pendakian cikuray. bukan alasan gender tapi karena tidak adanya sumber air sepajang jalur pendakian. pendaki harus membawa cukup air sebagai salah satu logistik utama yang harus dipersiapkan, selain air, kami juga menetapkan standar logistik sehat setelah pembelajaran dari pendakian gunung pangrango. membawa makanan segar, bukan yang instant.
atas: encounter a mountain, bawah: jun vs awi |
pemandangan hijau kebun teh siap menyapa siapa saja yang akan melakukan pendakian. ternyata bukan hanya hijau teh yang menyegarkan semangat pendakian tetapi apa yang ada setelahnya. walaupun track awal sangat kering dan berdebu, tapi bersabarlah sampai melewati pos satu karena kau akan dihadapkan dengan pemandangan padang ilalang yang mengagumkan. tidak sembarang ilalang, tapi ilalang ungu -pink versi jun- di bulan mei.
gegulingan di ilalang ungu |
i'm a lucky girl. walaupun cuaca cerah cenderung panas, setidaknya aku bisa menikmati pemandangan alam ini, lukisan ilahi yang terhampar di depan mata. bukit hijau, tanaman pucuk merah dan... padang ilalang ungu yang membuatku ingin langsung gegulingan di atasnya -literary gegulingan-. aku suka dengan tracking gunung cikuray.
jalur cikuray yang katanya jidat ketemu dengkul |
mengapa track-nya aku bilang ringan? karena tidak seperti rumor buruk yang beredar tentang pendakian cikuray dengan jalur jidat ketemu dengkul, jalurnya sama sekali tidak demikian. memang sebagian besar jalur dipenuhi akar -kecil hingga besar- yang memungkinkan tersandung. tetapi aku masih bisa melaluinya dengan berdiri tegak tanpa harus merangkak seperti pada pendakian gunung rakutak yang membuatku harus merangkak dengan kedua kaki dan mendaki dengan kedua tangan.
puncak cikuray, ceritanya mencari lapak dan mereka yang 'memungutku' |
seperti biasa, walaupun team kali ini anggotanya lebih sedikit, tetap saja kami susah untuk jalan bersama. awi di depan, jun di belakang nyolong waktu sendirian untuk istirahat merokok -jangan ditiru-. karena jalan sendiri-sendiri inilah, seperti biasa aku malah join ke team lain, ditemani, ditunggui hanya tidak dikasih makan -ngarep :D-. sampai akhirnya bertemu awi di pos bayangan sebelum pos 5 dan langsung minta makan. bukan bermaksud manja -nb: aku membawa makanan untuk team kecuali air-, tapi karena kompor ada di awi maka harus menemukan anak ini untuk dapat memasak makan.
jajaran pegunungan dan awan dilihat dari puncak gunung cikuray |
mencari lapak yang tepat untuk mendirikan tenda yang terlindung dari angin malam. kenyataanya justru narsis ngga' jelas selagi puncak masih kosong. pemandangan dari atas puncak gunung cikuray yang terkenal dengan bentuk kerucut sempurna ini memang sangat memanjakan mata. jajaran pegunungan di sekitarnya serta awan yang menggantung di seberang membuat kami lupa tujuan mencari lapak. terlalu lama berputar-putar di sekitar puncak sehingga calon lapak potensial sudah penuh terisi, hanya tersisa jalur air. akhirnya menemukan lapak yang sesuai di sebelah kiri bawah puncak. lokasinya tertutup semak sehingga terlindung dari angin malam, tanahnya lembab dan tidak berdebu. sempurna.
awi in action |
jun in action |
mencoba keluar tenda, suasana di sekitar sudah sunyi senyap. anehnya langit justru cerah dengan bintang bertaburan. aku harus menggunakan 2 lappis baju untuk menangkal dingin di luar tenda demi memandang langit yang terang disinari bulan penuh dan bintang-bintang. sekali lagi, ini sungguh saat yang tepat mendaki gunung cikuray. semua yang ditunjukkan kepadaku di sini, sempurna -kecuali dingin yang tak tertahankan- sebelum dikacaukan awi yang jackpot karena masuk angin. sedikit menyesal terlalu lama tidur siang sehingga tidak sempat menikmati sunset dari puncak cikuray. lain kali kalau diajak ke sini lagi di bulan mei, aku mau! -saatnya masuk tenda, jangan berisik, sudah pagi, penghuni tenda lain sudah lelap dengan mimpi mereka-
suasana pagi di puncak cikuray |
tak disangka ternyata puncak cikuray sudah seperti pasar malam, ramai orang. mulai dari yang tiduran di dalam sleeping bag sampai yang berdiri karena kehabisan ruang. bukan lagi segarnya pagi hawa pegunungan yang mengisi hidung melainkan asap rokok pengusir dingin sampai debu tanah kering. tidak nyaman memang, tapi ini sebanding dengan apa yang aku saksikan setelahnya. semburat jingga pertama hari itu yang menyusup di antara samudera awan.
sunrise dari puncak cikuray |
setelah matahari terbit |
ini puncak, bukan pasar malam |
pesan buat acep: jangan banyak kerja, kaya enggak :D |
see you at next mountain |
0 comments:
Post a Comment