gyeonggijeon, reruntuhan di tengah kota yang berubah menjadi daya tarik wisata

tembok gyeonggijeon, cukup tinggi untuk ukuranku :)
wisata budaya dan sejarah di korea merupakan hasil restorasi besar-besaran oleh pemerintah mereka. sejarah besar penyatuan korea sendiri bermula dari dinasti joseon. dan gyeonggijeon merupakan awal dari sejarah dinasti tersebut. dengan tiket masuk seharga ₩ 3.000, kau dapat melihat kembali waktu yang berhenti pada masa itu dan bergulir ke masa kini. seakan sejarah mengalir melalui bangunan yang tenang di pusat kota.
tiket masuk gyeonggijeon, sudah langsung diperlihatkan lukisan raja taejo
reruntuhan gyeonggijeon mengalami sejarah panjang, beberapa kali hancur dan dibangun kembali. bagian utama terletak pada satu garis lurus dengan pintu masuk. di sana terdapat aula yang dibangun pada masa raja taejong untuk mengabadikan potret raja taejo, pendiri dinasti joseon
jeongjeon, bangunan utama yang menyimpan lukisan raja taejo. lambang taeguk terdapat pada hampir semua atap jeongjeon
aula ini dikeramatkan jadi tidak heran jika arsitektur bangunannya mirip dengan bangunan kuil. sebelum sampai ke bangunan utama kau akan melihat gerbang yang disebut hongsalmun. gerbang ini serupa dengan torii di kuil jepang
hongsalmun, juga terdapat lambang taeguk di bagian tengah atas
hongsalmun yang secara harafiah bearti gerbang dengan panah merah. gerbang ini banyak ditemukan di tempat suci, berbentuk tiang bulat dengan palang penyangga berisikan anak panah yang bagian tengahnya terdapat trisula dan lambang taeguk. warna merah yang digunakan dipercaya sebagai warna pengusir setan.
oesinmun, dilanjutkan naesinmun sebelum sampai ke jeongjeon
tidak ada tembok di sekitar hongsalmun supaya orang yang masuk keluar dapat terlihat. gerbang ini juga sebagai penanda, bahwa setelahnya merupakan tempat keramat sehingga orang yang masuk ke dalamnya harus menunjukkan rasa hormat. setelah gerbang ini terdapat oesinmun (gerbang dengan tembok bagian luar), naesinmun (gerbang dengan tembok bagian dalam) barulah jeongjeon yang merupakan bangunan utama tempat mengabadikan potret raja.
masuk dari timur, keluar dari barat
sinmun sendiri merupakan sebutan untuk pintu dewa. untuk memasukinya, pengunjung hanya diperbolehkan dari pintu sebelah timur/kanan dan keluar dari pintu sebelah barat/kiri. sedangkan pintu bagian tengah hanya untuk sindo, atau yang didewakan di sini yaitu arwah raja taejo.
lukisan raja taejo
royal portrait museum
lukisan raja lain pada masa dinasti joseon juga tersimpan di lokasi ini. secara khusus mereka dipamerkan pada royal portrait museum yang terletak di bagian belakang gyeonggijeon. di dalamnya tersimpan 26 lukisan raja taejo yang berhasil diamankan ataupun dilarikan selama kebakaran maupun perang. 
photo zone at royal portrait museum, bagian saat penggunaan kamera masih diijinkan
koleksi lukisan raja yang ada di sini seperti sejong, youngjo, jeongjo, cheoljong, gojong dan sunjong. museum ini menjadi satu-satunya museum yang menyimpan dan memamerkan lukisan raja. lukisan-lukisan di sini merupakan lukisan ulang yang digambar sesuai aslinya. namun demikian diperlakukan selayaknya lukisan asli sehingga untuk memasuki tempat ini pun terdapat pemeriksaan dan penggunaan kamera dilarang.
 pintu samping annex of gyeonggijeon, mengarah langsung ke bagian belakang
annex of gyeonggijeon memang tidak semegah gyeongbokgung palace tetapi suasana di dalamnya lebih homie walau merupakan salah satu tempat penting untuk raja
selain koleksi lukisan raja, 
sebelah barat/kiri jeongjeon dipertahankan bangunan asli yang disebut annex of gyeonggijeon. komplek ini terdiri dari 3 bagian dan berisi 5 bangunan utama yaitu subokcheong, sumunjangcheong, eojeong, yongsil dan jokwacheong.
aula subokcheong, tidak luas tapi merupakan penghubung dari kamar-kamar yang ada di kanan kirinya
subokcheong terlihat dari belakang dan deretan kamar yang ada di salah satu sisinya
di bagian depan terdapat subokcheong yang merupakan tempat tinggal pegawai kelas bawah saat melakukan ritual di gyeonggijeon. penginapan yang dikelilingi tembok pembatas ini terdiri dari beberapa kamar dan dapur sekaligus tempat penghangat lantai. terkadang lokasi ini juga digunakan sebagai tempat pertunjukan. di sebelahnya, di luar tembok pembatas terdapat sumunjangcheong yang merupakan tempat pengawal berada. 
sumunjangcheong
eojeong, sumur yang dulunya khusus digunakan untuk membuat hidangan raja ini sekarang ditutup permanen
gudang penyimpanan makanan yang berada sebelum dapur dan tempat hidangan raja sementara di simpan. hanya dapat dilihat dari luar saja karena pintu masuknya terlapis semacam terpal transparan yang tidak memungkinkan pengunjung masuk
sedangkan di bagian tengah terdapat eojeong merupakan sumur yang khusus digunakan untuk membuat hidangan raja. namun saat ini sudah ditutup dan tidak difungsikan lagi. di bagian belakang terdapat yongsil, tempat penyimpanan makanan. dan jokwacheong yang menjadi dapur, tempat penyiapan makanan saat diadakan upacara di gyeonggijeon.
jeonju sago, bangunan mungil yang mengimpan catatan harian raja-raja joseon
replika sillok
diorama pengarsipan sillok
di sebelah timur/kanan jeongjeon terdapat jeonju sago yang menyimpan arsip sejarah jeonju. tempat ini awalnya didirikan untuk menyimpan catatan harian kegiatan raja yang disebut sillok. terdapat 15 sillok raja taejo yang tersimpan di sago. setelah pemerintahan sejong, sillok-sillok tersebut dibuat dalam 2 rangkap. saat ini 1 salinan disimpan di seoul dan salinan lainnya disimpan di chungju. sedangkan jeonju sago sendiri berubah fungsi menjadi ruang pameran yang berisi dorama kegiatan raja serta replika sillok.
hutan bambu yang menjadi spot idola di sini, bahkan bebrapa variety show yang menggunakan lokasi ini juga meng-highlight spot ini
hutan bambu dari jauh terlihat lebih rimbun dan lebih hijau tentunya
selain jeonju sago juga terdapat hutan bambu yang menjadi salah satu daya tarik gyeonggijeon. selain melihat lukisan raja taejo, lebih banyak pengunjung mengunakan waktu kunjungan untuk berfoto di hutan bambu ini. walau ukurannya mini, tapi setidaknya rumpun bambu ini dapat dibilang cukup lebat di dalam kuil. kalau kau, apa yang menurutmu menarik dilakukan di sini?
jelajah gyeonggijeon, pantang pulang sebelum gelap, bahkan sampai bulan muncul di kejauhan
love from gyeonggijeon. hard to get proper picture together. udah sepi, mulai gelap, ga ada properti. but it's ok, cukup puas merasakan eksplorasi tenang ga banyak gangguan ini
NewerStories OlderStories Home

0 comments:

Post a Comment