pagi ini kumulai dengan membuka weather, maklum semalam suhu ulsan lebih dingin dari gyeongju. sedangkan hari ini kami berencana main ke pantai. ragu untuk menggunakan pakaian santai atau baju hangat. suhu menunjukkan 7 derajat. kubuka jendela dan merasakan hembusan hawa dari luar. ok, sepertinya aku mampu dengan pakaian santai.
![]() |
maunya mantai santai, berakhir dengan kemana-mana gendong keril |
![]() |
we want senderan atau sekadar taroh keril bentar |
turun ke lobby penginapan ternyata tidak ada petugas. sedangkan semalam kami lupa meninggalkan pesan untuk menitipkan bawaan. jadilah rencana jalan-jalan santai berakhir dengan menggendong keril selama perjalanan. it's ok, karena kami mau mantai, jadi harusnya tidak perlu usaha banyak. dan ternyata ucapan itu salah.
![]() |
pasir putih yang nyaris tanpa ombak, akan nyaman jika suara alat berat di sebelah kanan itu tidak terlalu bising |
kami berhenti di bus stop sekitar ilsan beach. melihat pantai putih nyaris tanpa ombak membuatku ingin sejenak selonjoran di sini. tapi sekarang masih terlalu pagi untuk menikmati hawa pantai yang bukannya sejuk melainkan semilir dingin. belum lagi suara kapal dan deru mesin yang cukup mengganggu. tampak ada project yang sedang berjalan di sini. baiklah, mungkin saat pulang nanti kita bisa rehat sejenak di sini.
![]() |
tracking menuju daewangam park, lengkap dengan keril |
![]() |
1/3 tanjakan kedua, untung sebelumnya udah uphill 2 gunung so ga kaget-kaget banget |
![]() |
fasilitas umum daewangam park, termasuk toilet menghadap laut |
![]() |
banyak bangku istirahat di sini, but it's my favorite. you know why :) -meow- |
![]() |
bukan naga apalagi dinosaurus, yang kami lihat di sini adalah kucing nyasar di bebatuan. ternyata ini ada alasan model bangku barusan. dasar kocheng! |
jalur lurus walking trail hanya sampai ulgi light house. dari sini dimulai rute berliku turun menuju daegwanggyo, jembatan yang menghubungkan pulau utama dengan daewangam -the great king's rock-. ada yang menyebut bebatuan di sini seperti naga menggapai langit. ada juga yang mengumpamakan formasi bebatuannya di sini serupa fosil dinosaurus berbaring. ntah mana yang paling tepat, tetapi bagian akhir yang paling jauh dan paling tinggi dinamakan daewangam.
![]() |
ulgi light house |
![]() |
jalur turun menuju daewanggyo. ini adalah bagian ujung bawahnya, aslinya lebih curam jika dari ulgi light house |
terdapat persimpangan menuju daewanggyo. kanan, kiri atau turun ke bawah. di sebelah kiri kau akan menemukan view ilsan beach dari ketinggian. sedangkan jika ingin merasakan air laut, kau dapat memilih jalur ke bawah. berbatasan dengan laut inilah terdapat tempat makan terbuka yang menjual seafood segar hasil tangkapan haenyeo atau wanita laut, wanita penyelam yang berasal dari pesisir korea. menurut info mereka mampu menyelam sampai 20 meter dan menahan nafas sampai 2 menit.
![]() |
langsung pilih, langsung disiapkan oleh haenyeo |
![]() |
menghadapi terpaan angin laut menuju daewanggyo |
![]() |
akhirnya bisa melepas keril sejenak sambil menikmati pemandangan laut |
![]() |
sambil memandang awan yang mirip ekor kucing |
![]() |
susah dapat view kosong, bahkan photobomb-nya lebih atraktif dibanding kami |
![]() |
masih tetap atri sampai ke daewangam |
![]() |
bebatuan daewangam, menurutmu ini punggung naga atau dinosaurus? iya, memang ada kucing di batunya -meow- |
![]() |
ntah naga atau dinosaurus, kalau yang ini pasti ekornya |
kami jelas tidak mencari pemandangan malam karena sudah sangat puas dengan view di kala siang. pengalaman melintas jembatan daewanggyo sebenarnya bukan sesuatu yang luar biasa, tetapi pemandangannya yang berbeda. hal ini terbukti dari antrian melintas jembatan yang banyak dipadati oleh wisatawan lokal.
![]() |
sayangnya tetap harus antri ke puncak daewangam |
![]() |
top of daewangam, space-nya ga luas walaupun dari sini dapat memandang laut lepas. tapi view belakangnya lengkap: ulgi light house, daewanggyo sampai ilsan beach kelihatan semua |
jalur jembatan kokoh dan rata, penasaran apakah akan licin saat terkena hujan. sementara lebaranya hanya cukup untuk papasan 2 orang, pergi pulang. ujung jembatan yang berada di pusat daewangam membentang pemandangan laut lepas. sementara jika berbalik ke belakang kau akan menyaksikan ulgi light house dan daewanggyo sebagai latar. tidak banyak waktu yang kami habiskan di bagian ujung karena kapasitas ruang yang ada tidak sebanding dengan kapasitas orang yang datang. setidaknya cukup untuk sebuah pengalaman dan cerita yang berbeda di korea selatan.
***
previous:
next:
Wah seru banget kak. Jadi Pengen ke sana juga. Semoga pandemi cepat selesai dan bisa bebas traveling ke mana pun 🤗
ReplyDeletemari berdoa pandemi cepat selesai dan bebas traveling lagi 🙏🏻
Delete