jejak perjuangan diponegoro di selarong

goa selarong
pernah mendengar tentang perjuangan diponegoro? mungkin bagi kalian yang masih mendapatkan pelajaran sejarah indonesia sedikit banyak mengetahuinya. dan jogja merupakan salah satu daerah dengan jejak sejarah panjang perjuangan indonesia. goa selarong misalnya, ceruk kecil ini bahkan menjadi cikal bakal perjuangan besar.
goa pelarian diponegoro
goa selarong atau disebut juga goa diponegoro menjadi tempat pelarian pangeran diponegoro setelah rumahnya di tegalrejo diserang belanda. namun diponegoro berhasil melarikan diri ke selarong, bukit kapur tetapi masih dekat dengan kraton yogyakarta. awalnya hanya dipenogoro dan keluarganya yang bersembunyi di sini. namun dalam perkembangan perlawanan terhadap belanda, goa ini menjadi cilak bakal dan markas perang besar.

sesuai perhitungan diponegoro, goa ini mudah di jangkau dari kota jogja. hanya perlu bermotor kurang dari 30 menit untuk mencapainya. saat aku datang tidak ada biaya masuk maupun biaya parkir. cukup tau diri saja nglarisin penjual tempat kami menitipkan motor.
tangga menuju goa, tidak semenyeramkan tanjakan galunggung
pra-lansia aja lancar naik turunnya, membuktikan kalau tangga selarong ramah pejalan kaki
untuk mencapai goa utama perlu menaiki beberapa anak tangga. dari bawah memang terlihat banyak dan ndedel, nanjak tinggi. tapi saat dilalui ternyata landai. ibuku bahkan ngibrit langsung sampai atas tanpa mandeg, berhenti sebentar untuk beristirahat.
pelataran pertama mirip taman bermain
tangga menuju pelataran kedua yang ga jauh beda dengan pelataran pertama
pelataran goa selarong
tangga ini berakhir pada pelataran goa. sedangkan di tengah-tengahnya ada 2 pelataran yang dapat digunakan sebagai pemberhentian. pelaratan pertama menuju air terjun, pelataran kedua dapat digunakan sebagai tempat bermain. ada juga pelataran di bagian bawah yang cukup luas untuk dijadikan tempat piknik, lengkap dengan fasilitas toilet umum.
pelataran paling bawah, di bawah parkiran, cocok buat piknik keluarga, bahkan sekampung juga bisa saking luasnya
lereng goa sudah dibangun dengan pondasi untuk meminimalkan longsor karena lokasinya yang seperti tebing
pada pelataran goa sudah dibangun pondasi yang kuat dan rapi, jauh berbeda dengan goa gerilya yang penuh semak-semak dalam bayanganku. jika goa saat itu seperti saat ini maka dipenogoro dan pasukannya pasti mudah ditemukan belanda. di sebelah timur terdapat goa putri yang dulunya merupakan persinggahan selir diponegoro. goa ini beratap rendah tetapi lebih luas dibandingkan dengan goa kakung yang berada di sebelah barat yang menjadi persinggahan diponegoro.
goa putri dengan atap yang rendah tetapi memiliki ceruk yang dalam dan luas
tangga buntu di samping goa putri 
jika dilihat kasat mata goa kakung hanya berupa ceruk berukuran 4x3 meter. namun goa ini dulunya dapat menampung ratusan pengikut diponegoro. antara orang jaman dahulu yang cukup mungil atau ada kekuatan gaib dibaliknya. mitos yang beredar di sini tersembunyi pintu gaib sehingga musuh tidak dapat menemukan mereka. maka tak heran, setelah menjalankan fungsinya sebagai saksi sejarah, selarong kini berubah menjadi tempat mistis yang wingit alias angker.
goa kakung, termpat -dikabarkan- adanya pintu gaib. apakah kau melihatnya?
suasana di sekitar goa kakung yang banyak digunakan sebagai lokasi semedi 
saat diperhatikan lagi ada bunga tabur yang tersisa di goa ini. apakah memang dipasang oleh juru kunci atau karena tempat ini digunakan sebagai tempat semedi? tapi dari info simbah yang aku temui di sini, ada malam-malam khusus dimana goa ini dikunjungi mereka yang melakukan tapa batin.
air terjun goa selarong
di sebelah barat goa terdapat air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi cukup menarik. sayang debit airnya sangat sedikit mengingat mulai memasuki musim kemarau. bagian bawahnya pun tampak kotor. karena sepi pengunjung atau memang kurang perawatan. 
jangan lihat bawahnya, lihat atasnya saja, karena banyak sampah di bagian bawah sungai
so... apalagi yang menarik dengan napak tilas di sini? kurang gelar tikar dan piknik di pelataran bawah saja. sejarah ada, mau nyepi bisa, bermain air pun ok dengan catatan saat debit air sedang banyak. jogja, it's never ending story. -***-
NewerStories OlderStories Home

0 comments:

Post a Comment